Share to:

 

Killing Orders

Killing Orders: Talat Pasha's Telegrams and the Armenian Genocide
PengarangTaner Akçam
Judul asliNaim Efendi'nin Hatirati ve Talat Pasa Telgraflari - Krikor Gergeryan Arsivi
BahasaBahasa Turki
Penerbitİletişim Yayıncılık
Tanggal terbit
1 Oktober 2016
Halaman278
ISBNISBN 978-975-052094-5

Killing Orders: Talat Pasha's Telegrams and the Armenian Genocide (bahasa Turki: Naim Efendi'nin Hatıratı ve Talat Paşa Telgrafları: Krikor Gergeryan Arşivi [Memoar Naim Efendi dan Telegram Talat Pasha: Arsip Krikor Gergeryan]) adalah buku karya Taner Akçam yang diterbitkan tahun 2016. Buku ini berisi tentang sumber utama kebenaran bukti atas terjadinya peristiwa genosida Armenia, khususnya telegram-telegram yang dikirim oleh Talat Pasha. Ia membahas penolakan keaslian bukti otentik sebagai bentuk penolakan genosida Armenia. Buku edisi pertama berbahasa Turki diterbitkan di Istanbul oleh penerbit İletişim Yayıncılık dan buku versi berbahasa Inggris, diterbitkan oleh penerbit Palgrave Macmillan, tahun 2018.

Akçam membahas klaim tulisan dalam buku yang berjudul Turkish Historical Society tahun 1983, bahwa Naim Effendi bukanlah orang yang nyata, ia memperoleh salinan memoar-memoar individu untuk membuktikan keberadaannya.[1]

Mark Mazower dari The New York Review of Books menulis bahwa buku Akçam merupakan "sedikit sejarah konvensional daripada semacam pelaksanaan forensik yang dirancang untuk menguraikan secara menyeluruh atas perselisihan mengenai keaslian dokumen Naim-Andonian dan menunjukkan pentingnya mereka, dalam membantu untuk memahami struktur negara atas kemungkinan terjadinya genosida."[2] Mazower menyatakan bahwa oleh karenanya, buku ini "tidak mudah dibaca".[2]

Isi

Sebagian besar buku ini berisi konten yang mengikuti klaim dan bantahan klaim atas tuduhan keaslian atau kekurangannya dari kamp penolakan dan pengakuan. Mazower menyatakan, "Pembaca merasa seperti seseorang yang tersandung ke dalam drama ruang sidang yang diperdebatkan dengan sengit."[2]

Akçam menanggapi pernyataan Şinasi Orel dan Süreyya Yuca bahwa buku The Memoirs of Naim Bey dibuat-buat dan bahwa Naim tidak nyata adanya. Orel dan Yuca menyatakan bahwa Utsmaniyah menggunakan 4 dan 5 digit kode enkripsi alih-alih 2 dan 3 digit kode yang digunakan dalam dokumen-dokumen. Akçam menyatakan bahwa memoar itu sebenarnya nyata. Ia juga menyatakan bahwa ketika arsip ATASE Angkatan Bersenjata Turki mengungkapkan adanya sebuah dokumen dengan tanda tangan Naim, terdapat bukti bahwa Naim tersebut nyata adanya dan ternyata arsip Utsmaniyah tersebut sebenarnya memiliki 2 dan 3 digit kode arsip.[3]

Akcam menemukan foto-foto telegram asli di New York, yang dimiliki oleh biarawan Armenia bernama Krikor Guerguerian.[4] Hal ini dapat dianggap sebagai bukti "tak terbantahkan" atas terjadinya peristiwa genosida Armenia, ketika terdapat pembicaraan tentang deportasi "tanpa memberikan makanan atau air", tiada ampun untuk "jeritan kesakitan dan keputusasaan", "deportasi anak yatim, tidak membangun panti asuhan". Juga atas alasan ini, seorang profesor sejarah di City College of New York Eric D. Weitz dan seorang ahli genosida Armenia, menyebut Akçam adalah "the Sherlock Holmes dari genosida Armenia."[5]

Lihat pula

Referensi

  1. ^ "Akcam to Discuss 'Talat Pasha's Telegrams and the Armenian Genocide' at Columbia on March 28". Armenian Weekly (dalam bahasa Inggris). 23 Maret 2018. 
  2. ^ a b c Mazower, Mark (4 April 2019). "An Archive of Atrocities". The New York Review of Books (dalam bahasa Inggris). 
  3. ^ Estukyan, Vartan (7 Oktober 2016). "Are "Talat Pasha Telegrams" real?" (dalam bahasa Inggris). Agos. Diakses tanggal 15 November 2022. 
  4. ^ Mandell, Ariane (23 April 2017). "Lost Evidence of Armenian Genocide Discovered in Jerusalem Archive". The Jerusalem Post (dalam bahasa Inggris). Israel. Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 Mei 2017. Diakses tanggal 15 November 2022. 
  5. ^ Arango, Tim (22 April 2017). "'Sherlock Holmes of Armenian Genocide' Uncovers Lost Evidence"Perlu langganan berbayar. The New York Times (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 15 November 2022. 

Pustaka lanjutan

Pranala luar

Video
Kembali kehalaman sebelumnya