Koloni (biologi)Pada biologi, sebuah koloni terdiri dari dua atau lebih individu sejenis yang hidup berdekatan dengan, atau terhubung dengan satu sama lain. Hubungan umumnya bertujuan untuk memberi keuntungan mutual seperti pertahanan diri lebih kuat, dan kemampuan untuk menyerang mangsa yang lebih besar.[1] Sebuah koloni dapat terbentuk dalam berbagai bentuk dan berbagai cara tergantung organisme yang terlibat. Sebagai contoh, koloni bakteri berbentuk sebuah kumpulan sel-sel yang sama (salinan). Koloni ini dapat terbentuk dan tumbuh pada permukaan atau isi dari suatu medium padat, dan umumnya berasal dari satu sel induk.[2] Contoh bentuk lainnya adalah organisme kolonial (gambar bawah), yang merupakan suatu koloni klonal yang terdiri dari individu-individu yang terhubung secara fisik dan tergantung satu sama lain (tidak bisa hidup sendiri-sendiri). Subunit dari organisme kolonial dapat berupa makhluk unisel maupun multisel (umum disebut ramet, modul, atau zooid), yang masing-masing memiliki tujuannya masing-masing (ada yang berfungsi sebagai alat reproduksi, perlindungan, memburu makanan, dan sebagainya). Salahsatu contoh dari organisme ini adalah sifonofora dan hydrozoa seperti ubur-ubur api.[3] Beberapa ilmuwan menganggap hewan jenis ini mewakili suatu tahapan menuju multiselularitas.[4] Sebagai kontras, organisme soliter tidak berafiliasi dengab koloni; mereka merupakan jenis hewan yang mana individu-individunya memiliki fungsi-fungsi yang dibutuhkan untuk bertahan hidup dan bereproduksi secara mandiri. Beberapa organisme yang umumnya independen dapat membentuk sebuah koloni fakultatif sebagai respons dari kondisi lingkungan. Sebagai contoh, beberapa lebah tukang kayu akan membentuk koloni ketika sebuah hirarki dominan terbentuk diantara dua atau lebih pembentuk sarang.[5], sementara koral adalah hewan yang secara fisik terhubung dengan jaringan hidup (koenosark), yang berisi rongga gastrovaskuler bersama. Referensi
|