Komsomol
Ikatan Pemuda Komunis (bahasa Rusia: Коммунисти́ческий Сою́з Молодёжи), biasa dikenal sebagai Komsomol (bahasa Rusia: Комсомол, akronim dari Kommunistícheskiy Soyúz Molodyozhi), adalah divisi kepemudaan dari Partai Komunis Uni Soviet. Cikal bakal Komsomol didirikan di pusat-pusat kota Rusia pada tahun 1918. Pada tahun-tahun awal berdirinya, Komsomol adalah sebuah organisasi Rusia yang bernama Ikatan Pemuda Komunis Rusia. Pada tahun 1922, organisasi tersebut dilebur ke dalam Partai Komunis Uni Soviet sebagai divisi kepemudaannya yang disebut Ikatan Pemuda Komunis Leninis Se-Uni Soviet (bahasa Rusia: Всесоюзный Ленинский Коммунистический Союз Молодёжи, Vsesoyuzniy Leninskiy Kommunisticheskiy Soyuz Molodyozhi; disingkat ВЛКСМ, VLKSM). Pendirian Gerakan Pramuka Indonesia diilhami oleh organisasi ini.[1] SejarahSebelum Revolusi Februari tahun 1917, Kaum Bolshevik tidak terlihat tertarik mengembangkan gerakan pemuda, seperti halnya Pemuda Hitler yang didirikan Nazi di Jerman untuk menyokong kekuatan Hitler. Namun beberapa bulan kemudian arah kebijakan mereka mulai berubah.[2] Setelah Perang Saudara Rusia berakhir, pemerintahan Soviet di bawah Lenin mulai memperkenalkan sistem ekonomi semi kapitalisme untuk menstabilkan ekonomi Russia kembali. Reformasi ini, yang disebut Kebijakan Ekonomi Baru (New Economic Policy atau NEP), memperkenalkan kebijakan sosial baru berupa pengaturan dan disiplin, terutama bagi anak-anak muda Uni Soviet. Lenin sendiri menekankan pentingnya edukasi politik bagi pemuda dalam membangun tatanan masyarakat baru. Kongres Komsomol pertama pada tahun 1918 di bawah arahan Partai Bolshevik, sekalipun dua organisasi ini tidak berhubungan langsung baik secara keanggotaan maupun kepercayaan. Intervensi partai pada tahun 1922-1923 terlihat berhasil secara terbatas dengan memperkenalkan konsep Komsomolets (pemuda Komsomol) yang ideal, sebagai perlawanan atas NEPman yang dianggap lebih borjuis.[3] Pada kongres kedua, tahun berikutnya, Kaum Bolshevik menguasai kontrol sepenuhnya atas organisasi, dan secara resmi menjadi bagian dari Partai Komunis. Hanya saja perekrutan tidak bisa dianggap berhasil saat periode NEP, sekitar tahun 1921 hingga 1928. Kondisi ini terjadi akibat kekecewaan yang melanda kaum muda yang kadang melebih-lebihkan semangat desktruktif dalam Perang Komunisme dan Perang Saudara Rusia. [4] Mereka menganggap bahwa memang sudah seharusnya jadi tugas mereka dan Partai Komunis untuk melenyapkan elemen budaya barat dari masyarakat. Sementara NEP justru sebaliknya, mulai mengintegrasi pengaruh barat ke dalam masyarakat Uni Soviet[5] Perbedaan mencolok ini menyebabkan kebingungan kalangan pemuda akan dua konsep sekaligus, komunisme yang "baik oleh partai komunis, sekaligus kapitalisme yang dibina oleh NEP[6]. Mereka kemudian memutuskan memberontak kepada arahan ideal partai dalam arah yang sama sekali bertolak belakang. Pemuda yang radikal menolak apapun yang memiliki konotasi budaya barat atau kapitalsime, sementara mayoritas pemuda di Rusia justru tertarik kepada kebudayaan barat yang lebih popular dalam hal hiburan dan fashion. Akibatnya, perekrutan Komsomol jadi gagal total. Namun bagaimanapun, pada tahun 1925, Komsomol telah meraih 1 juta anggota, sementara yang lainnya bergabung dalam grup teater untuk anak-anak yang lebih muda. Pada Bulan Maret 1926, keanggotaan Komsomol mencapai 1,75 juta anggota. Namun jumlah ini sebenarnya hanya 6 persen dari keseluruhan populasi pemuda Uni Soviet yang memenuhi syarat keanggotaan.[7] Setelah Stalin berkuasa dan NEP ditinggalkan sama sekali, keanggotaan melonjak tajam.[8] Anggota termuda yang bisa mengikuti Komsomol ditetapkan berumur 14 tahun. Untuk batas atas, sebenarnya ditetapkan 28 tahun, namun pengurusnya bisa saja lebih dari usia tersebut. Anak-anak yang lebih muda bisa bergabung dalam Vladimir Lenin All-Union Pioneer Organization. Mereka yang menolak bergabung didiskriminasi dengan kesulitan mengakses perayaan dan liburan yang disponsori negara serta nyaris mustahil meneruskan ke pendidikan lebih tinggi.
Anggota aktif Komsomol menerima privilese dan didahulukan dalam promosi. Yuri Andropov, misalnya, yang merupakan Sekretaris Jenderal CPSU pada kurun 1982 hingga 1984 adalah hasil kaderisasi Komsomol di Karelia pada tahun 1940 hingga 1944. Pada puncaknya pada tahun 1970an, Komsomol telah memiliki 10 juta anggota. Pada masa awal kampanye perestroika pada pertengahan tahun 1980an, otoritas Uni Soviet memperkenalkan perusahaan swasta melalui privilese yang diberikan kepada anggota Komsomol untuk membangun usaha mereka sendiri. Untuk mereka juga dibangun Centers for Scientific and Technical Creativity for Youth (1987). Pada saat yang sama, banyak manajer Komsomol bergabung dengan organisasi Komite Regional dan Negara Anti Monopoli. Komsomol sendiri mendapat motto cemohan "Komsomol adalah sekolah kapitalisme," sebagai parodi dari ucapan Lenin, "Serikat buruh adalah sekolah komunisme". Melalui reformasi yang dibawa Mikhail Gorbachev, perestroika dan glasnost, akhirnya terbukti bahwa manajemen Komsomol sangat buruk. Komsomol, yang secara tradisional selalu terkait dengan pengaruh konservativisme dan birokrasi, dianggap kekurangan kekuatan politis. Kongre Keduabelas Komsomol pada Bulan April 1987 mengalihkan gerakan organisasi untuk lebih berkiblat pada orientasi pasar. Namun upaya reformasi ini justru akhirnya menghancurkan Komsomol, dengan miskinnya visi dan anjloknya minat serta jumlah dan kualitas keanggotaan. Akhirnya dalam Kongres Keduapuluhdua pada September 1991, Komsomil resmi dibubarkan. Namun Komsomolskaya Pravda, koran yang menggunakan nama Komsomol, tetap terbit hingga 2022. Beberapa nama organisasi kepemudaan yang ada di partai-partai penerus CPSU mewarisi nama Komsomol, termasuk Partai Komunis Ukraina. Pertentangan kelas di internalPrajurit yang baru kembali dari Perang Saudara, pelajar di kota-kota besar, dan pekerja yang melarikan diri dari kemiskinan, menjadi pelopor pembentukan sel-sel Komsomol pada tahun 1918. Akibatnya, kebanyakan tidak membuka diri dengan masuknya orang-orang berkarakter proletariat ke dalam organisasi. Namun situasi ini kemudian berubah, dengan rakyat jelata menjadi bagian mayoritas, sekitar 80 persen. Sementara rakyat jelata yang mendapat keuntungan dari program NEP yang cukup ramah terhadap pelaku industri kecil, memiliki posisi yang lebih menguntungkan ketimbang kelas pekerja, yang masih berjuang menghadapi tantangan pengangguran dan masalah ekonomi lain, sehingga mengurangi minat mereka untuk bergabung. Generasi lebih tua merespon negatif perkembangan Komsomol di daerah rural. Mereka melihat para administrator ini sebagai penyusup yang menghalangi anak-anaknya untuk menjalankan kewajiban mereka di rumah. Aktivitas di Komsomol begitu menyita waktu, dan anak-anak muda, yang melihat ini sebagai kesempatan untuk memperbaiki posisi sosial, akses pendidikan, dan kesuksesan ekonomi, mulai meninggalkan tugas-tugas tradisional mereka untuk bisa bergabung. Di ujung program NEP, yang lebih banyak bergabung akhirnya rakyat jelata, sementara administratornya kebanyakan dari kota-kota besar.[10] Kepentingan kedua kelompok ini sulit disatukan oleh Komsomol. Orangtua di daerah rural percaya bahwa karena administratornya kebanyakan berasal dari kota besar, maka programnya pun akhirnya berorientasi kepada kehidupan di kota besar, sehingga memberi pengaruh negatif kepada anak-anak mereka. Orangtua yang memiliki lahan, juga banyak yang merasa dirugikan dengan pengambil alihan kepemilikan pribadi oleh negara, dan akibatnya kehilangan simpati kepada Komsomol dan melarang anaknya mengikuti organisasi ini. Selain itu, populasi kalangan urban di Komsomol akhirnya merasa dirinya lebih superior ketimbang anggota yang berasal dari daerah rural, karena dirasa lebih terbelakang dan tidak berpendidikan, yang akhinrya membuat mereka merasa terganggu karena jumlah anggota dari daerah rural terus membengkak.[11] Sejak 1935, Komsomol mengadopsi sistem promosi meritrokratik, namun malah membuat kepesertaan dari kalangan pekerja menurun, dan akhirnya Komsomol didominasi oleh kalangan terpelajar.[12] Galeri
PenghargaanKomsomol menerima tiga Orde Lenin, satu Orde Panji Merah, satu Orde Panji Merah Buruh, dan satu Orde Revolusi Oktober. Asteroid 1283 Komsomolia dinamai berdasarkan nama Komsomol. Cabang organisasi
Referensi
|