Makam Raja Boni
Makam Raja Boni, yang dibangun pada awal abad ke-15, adalah makam Manarejiana 麻那惹加那, penguasa Boni, sebuah negara di pulau Borneo, yang dianggap oleh beberapa orang sebagai pendahulu dari kesultanan Brunei pada masa sekarang. Makamnya terletak di dalam sebuah taman di kaki bukit selatan Gunung Kura-Kura (Guishan), sekitar 3 km dari selatan gerbang selatan kota berdinding Nanjing. Alamat jalannya adalah No.9, Jalan Weijiu di Huacun; tempat ini berada di timur Subdistrik Tiexinqiao, di distrik Yuhuatai, Nanjing, provinsi Jiangsu, Tiongkok. Makam tersebut diselesaikan pada masa pemerintahan Kaisar Yongle di dinasti Ming. Sebagai salah satu dari dua makam penguasa asing di Tiongkok (yang lainnya adalah Makam Raja Sulu di Dezhou, Shandong),[1][2] tempat tersebut menjadi sebuah situs warisan berpengaruh dibawah perlindungan negara. SejarahNama dari negara tersebut tercatat pada catatan awal dinasti Ming sebagai "Boni" yang merupakan sebuah negara di Pulau Borneo. Pada waktu itu, raja mereka datang ke Nanjing, "Boni" memiliki sejarah kontak dengan Tiongkok yang panjang, dan telah mengirim perwakilan pada masa dinasti Song Utara.[3][4] Kematian KarnaPada Agustus 1408 (tahun keenam pemerintahan Yongle), Manarejiananai, penguasa Boni, dan para pengikutnya mendatangi ibu kota Kekaisaran Ming Nanjing, untuk menghadiri dewan kekaisaran. Ia jatuh sakit setelah ia tinggal di Nanjing selama sebulan. Ia berusia 28 tahun ketika ia meninggal di tempat tinggalnya di bulan kesepuluh kalender bulan. Lihat pulaWikimedia Commons memiliki media mengenai Tomb of the Sultan of Brunei in Nanjing. Referensi
Bacaan tambahan
|