Mary Watson Whitney
Kehidupan Awal dan PendidikanMary Watson Whitney lahir di Waltham, Massachusetts pada 11 September 1847. Ibunya adalah Mary Watson Crehore dan ayahnya adalah Samuel Buttrick Whitney. Nenek moyangnya, John Whitney, datang dari London ke Watertown, Massachusetts, di 1638. Keberhasilan ayahnya di bidang real estate memberikan keuntungan untuk keluarganya, kedua orangtuanya sangat mendukung pendidikan untuk anaknya. Di usia yang sangat muda Mary sudah menunjukkan bakatnya di pendidikan dan mendapatkan pujian dari gurunya terutama untuk kepandaian matematikanya. Di usia yang masih sangat muda ini Mary juga sudah tahu kalau dia tidak memiliki keuntungan yang sama seperti kakak laki-lakinya untuk meneruskan di Harvard, karena pada saat itu Harvard tidak menerima siswa perempuan. Jika Vassar tidak membuka pendidikan untuk murid wanita , maka tidak ada kemungkinan buat Mary untuk melanjutkan pendidikannya setelah lulus sekolah menengah atas, kecuali beberapa tahun di seminari wanita.[2] Mary menyelesaikan pendidikan sekolah menengah atasnya di Waltham 1 tahun sebelum Vassar siap menerima murid. Mary mengisi waktunya dengan menjadi siswa privat di sekolah yang diselenggarakan oleh Swedenborgians di pinggir kota Waltham yang dikenal sebagai Piety Corner. Kepala sekolahnya adalah lulusan Harvard dan guru di Boston Latin School yang bertanggungjawab untuk persiapan kerja anak laki-laki. Hasil dari kursus ini membuat Mary memasuki Vassar dengan posisi lebih tinggi yang memungkinkan untuk menyelesaikan pendidikannya dalam 3 tahun. Di Vassar , Mary Whitney memasuki kehidupan kampus. Dia adalah president dari klub matematika, aktif di klub croquet dan catur, menulis untuk publikasi murid dan tampil di produksi drama. Menurut Ahli Astronomi dan sejarah astronomi, Dorrit Hoffliet, "Teman sekelasnya memanggil Mary dengan sebutan Pallas Athene , Dewi Kebijaksanaan". Mary juga menjadi Ketua dari group Hexagon yang terdiri dari 6 pelajar astronomi dan yang menghabiskan waktunya untuk melakukan riset teleskop. Mary Whitney menghadapi beberapa tragedi pribadi selama tahunnya di Vassar. Di tahun 1867, ayahnya meninggal dan kakak laki-lakinya hilang karena kecelakaan kapal di Laut Selatan, setelah itu Mary harus menjadi kepala keluarga untuk merawat ketiga adik perempuan dan ibunya. Mary sangat dekat dengan Maria Mitchel seorang Profesor Astronomi dan ayahnya yang tinggal di observatorium Vassar, yang seperti keluarganya pada saat jauh dari rumah. Setelah lulus, Mary tetap melanjutkan pendidikannya, dia berharap bisa membaca Theoria Motus karangan Carl Friedrich Gauss, dan Maria Mitchell memberikan kopi buku yang dimilikinya. Mary Whitney kembali ke Waltham untuk merawat ibundanya, dan mengajar di sekolah Auburndale, Massachusetts. Di tahun 1869, dia bepergian ke Burlington, Iowa, bersama Maria Mitchell dan 7 orang lainnya lulusan dari Vassar untuk mengobservasi gerhana matahari dengan Alvan Clark teleskope 3 inchi yang dibuat khusus untuk kegiatan ini. Dari tahun 1869 sampai 1870 Mary Whitney diundang oleh Ahli matematika Benjamin Peirce, yang merupakan dosen di Harvard untuk belajar tentang aljabar dari quaternions- suatu formulasi kompleks yang berharga pada waktu itu mempelajari orientasi dan rotasi dari objek 3 dimensi- dan juga pelajar secara privat tentang mekanika angkasa. Karena Harvard tidak terbuka untuk siswa wanita, maka Mary pergi sebagai tamu dari Benjamin Peirce, menunggu Beliau di luar pintu gerbang universitas, didampingi Beliau sampai masuk kelas. Setelah merasa nyaman dengan sambutan dari pelajar Harvard, Mary Whitney mulai masuk sendiri ke kelas. Setelah beberapa tahun, teman sekelasnya menyampaikan suatu insiden yang melibatkannya. Pada saat kelulusannya, tidak ada posisi akademi untuk Mary Whitney , karena pada saat itu posisi yang ada masih dipegang Maria Mitchell sebagai satu-satunya profesional ahli astronomi di negara itu. Dia melanjutkan level masternya di Vassar, pergi ke Eropa dan belajar selama beberapa tahun, kemudian kembali ke kampung halamannya untuk mengajar di sekolah menengah atas. Mary Whitney tidak merasa begitu senang mengajar mengingat 10 tahun pendidikan tingginya, untunglah 5 tahun berikutnya, Mary Whitney dipanggil oleh Vassar untuk menjadi assisten dari Maria Mitchell yang kesehatannya memburuk. Setelah Maria meninggal dunia tahun 1889, Mary yang merupakan murid bintang dan rekan kerjanya , dipromosikan menggantikan posisinya menjadi Profesor Astronomi ke-2 dan menjadi Direktur ke-2 di tempat yang sekarang disebut sebagai Maria Mitchell Observatori. Mary Whitney melanjutkan pekerjaan yang dimulai oleh Maria Mitchell, menyediakan tempat untuk wanita di bidang sains. Departemen ini bertumbuh, fakultas dan pelajar dimotivasi untuk mengerjakan original riset dan mempublikasikannya sebagai jurnal profesional, dalam 8 kursus yang berbeda di astronomi dari tahu 1900, termasuk kursus mutakhir seperti astrofisika. Mary Whitney pensiun pada tahun 1910. Beliau tidak hanya menemukan beberapa bulan baru di sekitar Neptunus atau sebuah supernova di Andromeda atau mengukur diameter dari bintang. Tetapi Beliau telah melewati jalan panjang untuk mencapai kesempatan menjadi seorang Wanita Amerika di astronomi pada waktu ketika wanita dengan keinginan sains hampir tidak ada.[3] Referensi
|