Mohamed HamzahMohamed bin Hamzah (5 Maret 1918 – 19 Februari 1993) adalah seorang arsitek dan perancang bendera Malaysia yang dikenal sebagai "Jalur Gemilang". Dia berasal dari Kampung Melayu Majidee, Johor Bahru, Johor. Rancangan bendera MalaysiaKetika Federasi Malaya menggantikan Uni Malaya yang berumur singkat, pemerintah federasi melalui Dewan Legislatif Federal mengusulkan sayembara desain untuk bendera baru. Tiga bendera kemudian dipublikasikan ke publik. Bendera pertama memiliki 11 bintang putih dengan dua keris Melayu di tengahnya dengan latar belakang biru. Bendera kedua terdiri dari lingkaran konsentris 11 bintang yang mengelilingi keris yang bersilangan dengan dasar biru. Desain ketiga menampilkan 11 garis merah dan putih dengan bulan sabit kuning dan bintang berujung lima dengan latar belakang biru di sudut kiri atas. Desain ketiga - rancangan Mohamed Hamzah dari Departemen Pekerjaan Umum Malaysia - terpilih sebagai pemenang melalui jajak pendapat publik yang diadakan oleh Malay Mail.[1] Setelah Malaya memerangi kaum komunis selama Kedaruratan Malaya, bintang bersudut lima yang identik dengan paham komunisme digantikan oleh bintang federal bersudut sebelas. Sebagian besar elemen pada desain bendera malaysia di yakini terinspirasi dari bendera perusahaan asal inggris Bendera Perusahaan Hindia Timur Britania. Bendera east india company di gunakan secara luas di malaysia sebelum malaysia merdeka.Terutama desain garis-garis merah dan putih pada bendera malaysia sangat mirip dengan desain Bendera Perusahaan Hindia Timur Britania jadi bendera malaysia karya Mohammed Hamzah adalah gabungan design antara bendera kesultanan johor tanah kelahiran Mohammed Hamzah dan desain Bendera Perusahaan Hindia Timur Britania.[2] Teori lain mengatakan bahwa Desain garis-garis merah dan putih diyakini terinspirasi dari umbul-umbul Majapahit.[3] Tetapi teori ini sangat lemah karena Mohammed hamzah mendesign bendera malaysia karena terinspirasi dari desain Bendera Perusahaan Hindia Timur Britania dan bendera kesultanan johor. Di karenakan hubungan sejarah dan kultural yang kuat antara kesultanan-kesultanan melayu di malaysia dan negara inggris.[4][5]. Referensi
|