Operasi Bina Garuda IOperasi Bina Garuda I adalah operasi udara TNI Angkatan Udara yang dilaksanakan tanggal 27 November sampai dengan 10 Desember 1978. Pesawat yang digunakan enam buah Pesawat F-86 Sabre, satu buah Pesawat C-130 Hercules dan satu buah Pesawat F-27 Troopship sebagai weather plane. Operasi ini untuk meningkatkan minat dirgantara di Kawasan Indonesia Timur, selain itu untuk meningkatkan kemampuan Skadron Udara 14 buru sergap dalam menunjang operasi udara di luar Pulau Jawa. Crew Skadron Udara 14 mengirimkan tujuh orang dengan leader langsung oleh komanandan skadron sendiri Mayor Pnb FX. Suyitno. Rute pesawat terbang melalui Iswahjudi-Ngurah Rai-Baucau-Ambon-Biak-Manado-Banjarmasin-Ujungpandang-Ngurah Rai dan kembali ke Pangkalan Udara Iswahjudi menempuh jarak kira-kira 6.200 KM dalam waktu 12 hari.[1] Setiap pangkalan udara yang disinggahi Pesawat F-86 Sabre mengadakan static show dan air show yang mendapat sambutan meriah pelajar, mahasiswa, dan masyarakat umum serta pejabat daerah. Crew mengadakan tanya jawab dengan pengunjung dan memberikan penjelasan fungsi dan kemampuan Pesawat F-86 Sabre. Selain itu mereka menampilkan aerobatik udara Pesawat F-86 Sabre yang disaksikan oleh pengunjung dengan penuh kagum dan rasa bangga. Saat berada di Biak, rombongan "Operasi Bina Garuda I" mendapat sambutan yang sangat meriah. Animo masyarakat sangat antusias menyaksikan dari dekat pesawat kebanggaan TNI AU khususnya dan rakyat Indonesia pada umumnya. Masyarakat berbondong-bondong datang ke Pangkalan Udara Biak untuk menyaksikan Team Aerobatik F-86 Sabre dalam melaksanakan tarian "burung besi" di udara yang sangat mempesona. Di Manado, tepatnya di Pangkalan Udara Sam Ratulangi, kehadiran rombongan semakin semarak ditambah dengan penampilan terjun payung. Sambutan masyarakat dan pejabat setempat baik militer maupun sipil sangat antusias, sehingga semakin percaya diri para crew Pesawat Aeorbatik F-86 Sabre untuk menampilkan semua kemampuan dan dimilikinya. Referensi
|