Share to:

 

Operasi Goldeneye

Operasi Goldeneye adalah rencana Sekutu tetap tinggal selama Perang Dunia Kedua untuk memantau Spanyol setelah kemungkinan aliansi antara Francisco Franco dan kekuatan Poros, dan untuk melakukan operasi sabotase. Rencana tersebut dibentuk oleh Komandan Ian Fleming dari Divisi Intelijen Angkatan Laut Britania Raya (NID). Tidak ada pengambilalihan Spanyol oleh Jerman, atau invasi ke Gibraltar, dan rencana tersebut ditangguhkan pada tahun 1943. Fleming kemudian menggunakan nama tersebut untuk rumahnya di Jamaika tempat ia menulis cerita James Bond.

Latar belakang

Peta Selat Gibraltar dari The Illustrated London News tahun 1939

Tujuan dari operasi adalah memastikan bahwa Inggris dapat terus berkomunikasi dengan Gibraltar jika Spanyol bergabung, atau diinvasi oleh, kekuatan poros,[1] dan melakukan sabotase terbatas.[2][3] Pada Agustus 1940, Letnan Komandan Ian Fleming dari NID ditugaskan untuk menyusun rencana tersebut.[2] Yang menjadi perhatian khusus Fleming adalah kemungkinan pemasangan peralatan radar dan kamera inframerah Axis di Selat Gibraltar, yang akan menjadi ancaman bagi strategi Mediterania Angkatan Laut.[4] dan untuk kepentingan pengiriman Sekutu di Samudra Atlantik.[1]

Dengan menyamar sebagai paspor kurir, Fleming melakukan perjalanan ke Gibraltar pada tanggal 16 Februari 1941.[5] Saat tiba di sana, ia berhubungan erat dengan Alan Hillgarth, atase angkatan laut Inggris di Madrid. Hillgarth memberikan banyak informasi latar belakang mengenai rencana kampanye gerilya dan sabotase yang akan menyusul kehadiran Jerman di semenanjung Iberia.[6][a] Kehadiran Fleming di Gibraltar terutama untuk membuat hubungan sandi aman antara London dan kantor penghubung Goldeneye, yang terakhir di bawah kendali H. L. Greensleeves, seorang agen NID.[1] Kantor Tangier juga didirikan oleh Fleming untuk mengambil alih kegiatan kantor Gibraltar jika Jerman menduduki Gibraltar.[2] Selama kunjungannya, Fleming juga bertemu dengan William Joseph Donovan dari Office of Strategic Services Amerika, yang sedang melakukan tur pencarian fakta.[2] Fleming returned to London on 26 February 1941.[5]

Sebelum mengunjungi Amerika Serikat, Fleming mendiskusikan Goldeneye dengan berbagai organisasi intelijen di Lisbon pada tanggal 20 Mei 1941 untuk memastikan operasi terkoordinasi yang lancar..[8] Dia juga melakukan penilaian fasilitas dan peralatan untuk Goldeneye.[9] Dia menyarankan agar Komite Intelijen Anglo-Amerika dibentuk untuk mengkoordinasikan pengumpulan dan evaluasi intelijen dari Afrika Utara dan semenanjung Iberia.[9]

Pada 1942 Goldeneye dipindahkan ke status siaga sebelum pelaksanaan Operasi Torch, invasi Sekutu ke Afrika Utara, untuk memantau dan melawan peningkatan pengawasan dan aktivitas sabotase oleh kekuatan Poros yang menduga bahwa beberapa jenis aksi militer akan terjadi di wilayah Mediterania. Armada Cahaya ke-10, unit elit pasukan katak angkatan laut Italia, akan menggunakan kapal-kapal karam di Gibraltar untuk melancarkan serangan terhadap Pengiriman Sekutu.[10][b]

Berkurangnya resiko pendudukan Spanyol oleh Nazi kemudian membuat penutupan operasi Goldeneye pada Agustus 1943, bersama dengan rencana terkait, Operasi Tracer.[11]

Warisan pasca perang

Properti Goldeneye milik Fleming, tempat dimana dia menulis semua novel James Bond

Fleming kemudian menamai propertinya di Jamaica "Goldeneye",[12] dan mulai menulis serial novel James Bond disana.[13] Namanya juga digunakan sebagai judul film James Bond ketujuhbelas, GoldenEye dibintangi oleh Pierce Brosnan sebagai James Bond.[14]

Catatan dan referensi

Catatan

  1. ^ The sabotage was to have been carried out by Section H of the Special Operations Executive.[7]
  2. ^ The frogmen used the below-the-waterline trapdoor of an Italian tanker to avoid detection, a scenario Fleming later used in his novel Thunderball.[10]

Referensi

  1. ^ a b c Lycett 1996, hlm. 125.
  2. ^ a b c d Hart-Davis 2012, hlm. 203.
  3. ^ Macintyre 2008, hlm. 54.
  4. ^ Haining 2007, hlm. 29.
  5. ^ a b "Real 'Goldeneye' passport to be auctioned". BBC News. 1 February 2000. 
  6. ^ Macintyre 2010, hlm. 148.
  7. ^ Hart-Davis 2012, hlm. 207.
  8. ^ Lochery 2011, hlm. 126.
  9. ^ a b Lycett 1996, hlm. 131.
  10. ^ a b Lycett 1996, hlm. 145.
  11. ^ Cabell 2008, hlm. 38.
  12. ^ Macintyre 2008, hlm. 171.
  13. ^ Bennett & Woollacott 2003, hlm. 1.
  14. ^ Cabell 2008, hlm. 34.

Bibliografi

Kembali kehalaman sebelumnya