Panai Hulu, Labuhanbatu
Wilayah administrasiKecamatan Panai Hulu terdiri dari 7 desa.[3] Nama-nama desanya yakni:[4]
DemografiSuku bangsaPenduduk kecamatan Panai Hulu memiliki latar belakang suku bangsa yang berbeda-beda, yang didominasi oleh suku Jawa, Batak, dan Melayu. Data Badan Pusat Statistik dari hasil Sensus Penduduk Indonesia 2010, persentasi penduduk kecamatan ini berdasarkan suku bangsa yakni suku Jawa sebanyak 54,87%, kemudian Batak sebanyak 29,99%. Suku Batak dalam Sensus 2010 di Labuhanbatu sebagian besar adalah Batak Angkola, Toba, Mandailing, dan sebagian Karo dan Pakpak.[5] Penduduk dari suku Melayu sebanyak 10,83%, selanjutnya Minangkabau sebanyak 0,60%, Aceh sebanyak 0,16%. Suku lain sebanyak 3,55%, termasuk Tionghoa, Nias, Bugis, Sunda, dan lainnya.[5] AgamaDari hasil Sensus Penduduk Indonesia 2010, sebagian besar penduduk di kecamatan Panai Hulu menganut agama Islam. Penduduk yang menganut agama Islam sebanyak 92,67%, banyak dianut warga Jawa, Melayu, Minangkabau, Aceh, Mandailing, dan Angkola. Sementara penduduk yang menganut agama Kristen yakni 7,26%, dimana Protestan sebanyak 6,96% dan Katolik sebanyak 0,30%.[6] Agama Kristen kebanyakan dianut warga Batak Toba, Karo, Simalungun, Nias, dan sebagian Tionghoa, Angkola dan Mandailing. Kemudian, penduduk yang menganut agama Buddha sebanyak 0,07%, umumnya adalah warga Tionghoa.[6] Untuk sarana rumah ibadah di Panai Hulu hingga tahun 2021, terdapat 49 masjid, 14 musala, 9 gereja Protestan, dan 4 gereja Katolik.[2] Referensi
|