Share to:

 

Para Pengembara dan Pohon Berangan

Buah-buahan 'tak berguna' dari pohon berangan

Para Pengembara dan Pohon Berangan adalah salah satu Fabel Aesop, bernomor 175 dalam Perry Index.[1] Cerita tersebut bersanding dengan cerita Pohon Kenari karena temanya sama-sama tentang manfaat. Dalam cerita tersebut, dua pengembara berteduh dari sinar matahari di bawah sebuah pohon berangan. Salah satu diantara mereka menyebut pohon tersebut tak berguna dan pohon tersebut menentang pandangan tersebut karena mereka sendiri memanfaatkan keteduhannya.

Sejarawan Plutarkh mengibaratkan Temistokles dengan fabel tersebut, dengan berkata 'orang-orang Athena tak menghargainya atau menghormatinya, tetapi membuatnya seperti sebuah pohon berangan darinya; melindungi diri mereka sendiri di bawahnya pada cuaca buruk, dan kemudian menggugurkan dedaunannya dan memotong dahan-dahannya.’[2] Namun, fabel tersebut belum masuk kumpulan fabel Aesop di belahan Eropa lainnya sampai abad ke-19. Salah satu orang pertama yang melakukannya dalam bahasa Prancis adalah Baron Goswin de Stassart, yang mencantumkannya dalam kumpulan fabelnya, diterbitkan pada 1818 dan dicetak ulang beberapa kali. Ia merombak latarnya dan menyebut para pengembara tersebut sebagai petani sari apel Normandy. Cerita tersebut kemudian diterjemahkan oleh John Henry Keane pada 1850[3] dan terjemahan prosa dari bahasa Yunani tercantum dalam kumpulan fabel Aesop buatan George Fyler Townsend pada tahun 1867.

Referensi

Pranala luar

20th century illustrations from books online

Kembali kehalaman sebelumnya