Paus Miltiades
Latar Belakang dan Kehidupan AwalTidak banyak yang diketahui tentang kehidupan awal Miltiades. Ia kemungkinan besar lahir di Afrika Utara, sebuah wilayah yang kaya akan tradisi Kristen sejak abad kedua. Beberapa sumber menyebutkan bahwa ia berasal dari komunitas Kristen yang teraniaya, sehingga masa mudanya dihabiskan dalam suasana iman yang kuat tetapi penuh dengan tantangan. Miltiades kemungkinan besar adalah seorang imam atau uskup sebelum terpilih menjadi Paus. Nama “Miltiades” sendiri mencerminkan pengaruh budaya Yunani yang meluas pada masa itu, meskipun ia menjalankan tugasnya dalam konteks Gereja Latin di Roma. KepausanKonteks HistorisMasa kepausan Miltiades dimulai saat Kekaisaran Romawi dipimpin oleh dua kaisar, yaitu Konstantinus Agung di Barat dan Maksiminus Daia di Timur. Konstantinus, yang semakin bersimpati terhadap agama Kristen, berusaha mengakhiri penganiayaan yang berlangsung di wilayahnya. Ketika Miltiades diangkat sebagai Paus pada tahun 310, umat Kristen di Kekaisaran Romawi Barat mulai merasakan kelonggaran dari tekanan penganiayaan. Namun, di wilayah Timur, situasinya masih sulit karena Maksiminus Daia melanjutkan kebijakan anti-Kristen. Maklumat Milano (313)Puncak masa kepausan Miltiades terjadi pada tahun 313, ketika Konstantinus Agung dan Licinius, kaisar di Timur, menerbitkan Maklumat Milano. Maklumat ini memberikan kebebasan beragama kepada semua warga Kekaisaran Romawi, termasuk umat Kristen, dan mengembalikan properti Gereja yang telah dirampas selama penganiayaan sebelumnya. Miltiades menerima berita ini dengan penuh sukacita dan melihatnya sebagai penggenapan janji Allah bagi umat-Nya. Ia bekerja sama dengan Konstantinus untuk memastikan implementasi maklumat tersebut di wilayah Roma dan sekitarnya. DonatismeSelama masa jabatannya, Miltiades juga menghadapi konflik internal yang disebut skisma Donatis. Donatisme adalah gerakan yang muncul di Afrika Utara, yang menolak penerimaan kembali orang-orang Kristen yang dianggap telah menyangkal iman selama masa penganiayaan. Donatis mengklaim bahwa hanya mereka yang tetap setia selama penganiayaan yang berhak melayani sakramen. Untuk menyelesaikan perselisihan ini, Miltiades mengadakan Sinode Lateran pada tahun 313. Dalam sinode tersebut, ia menyatakan bahwa gereja adalah tempat kasih karunia dan rekonsiliasi, bukan tempat penghakiman. Keputusan ini ditentang oleh kelompok Donatis, tetapi sikap Miltiades memperlihatkan kebijaksanaannya dalam menjaga kesatuan gereja. Karya dan WarisanSebagai seorang pemimpin rohani, Miltiades dikenal karena komitmennya terhadap perdamaian dan rekonsiliasi, baik di dalam gereja maupun dalam hubungannya dengan negara. Ia menghargai kebebasan beragama yang diberikan oleh Konstantinus dan menggunakan kesempatan ini untuk membangun kembali komunitas Kristen yang terluka akibat penganiayaan. Warisan Paus Miltiades meliputi:
Kematian dan KanonisasiPaus Miltiades wafat pada 10 Januari 314. Ia dimakamkan di Katakomba Santo Kalistus di Roma. Setelah wafatnya, ia dihormati sebagai seorang martir pengaku iman, meskipun ia tidak meninggal karena penganiayaan langsung. Gereja Katolik menghormatinya sebagai seorang santo, dan hari rayanya diperingati pada 10 Januari setiap tahun.
Referensi
|