Paus Sistus II
Paus Sistus II (bahasa Latin: Sixtus Secundus; meninggal 6 Agustus 258) adalah Uskup Roma dan pemimpin Gereja Katolik yang ke-24. Ia memerintah sebagai Paus sejak tahun 257 hingga kematiannya pada 6 Agustus 258. Masa kepemimpinannya berlangsung di tengah ancaman penganiayaan yang berat terhadap umat Kristen di Kekaisaran Romawi di bawah Kaisar Valerianus. Sistus II dikenal sebagai martir suci yang memberikan nyawanya demi iman Kristen, dan ia dihormati sebagai santo oleh Gereja Katolik dan Gereja Ortodoks. Kehidupan AwalTidak banyak yang diketahui tentang kehidupan awal Sistus II. Ia diperkirakan lahir di wilayah Kekaisaran Romawi pada abad ke-3. Beberapa sumber tradisional mengindikasikan bahwa ia berasal dari Yunani, meskipun informasi ini tidak dapat dikonfirmasi secara historis. Sebelum diangkat sebagai Paus, Sistus II kemungkinan besar telah melayani Gereja sebagai imam atau diakon, dan ia dikenal karena kebijaksanaannya dalam memimpin umat Kristen di masa sulit. Kepemimpinan Sebagai PausSistus II diangkat sebagai Paus pada tahun 257, menggantikan Paus Stefanus I. Saat itu, Gereja menghadapi penganiayaan yang semakin meningkat dari pihak Kekaisaran Romawi. Pada masa pemerintahan Kaisar Valerianus, umat Kristen dilarang berkumpul untuk beribadah, dan para pemimpin Gereja menjadi sasaran utama penangkapan serta eksekusi. Sebagai pemimpin Gereja, Sistus II dikenal karena sikapnya yang penuh damai dan bijaksana dalam menghadapi ancaman penganiayaan. Ia berusaha untuk memperkokoh iman umat, memelihara persatuan Gereja, serta memberikan teladan keberanian dan kesetiaan kepada Kristus. Penganiayaan dan MartirPada tahun 258, Kaisar Valerianus mengeluarkan dekrit yang lebih keras terhadap umat Kristen. Para uskup, imam, dan diakon diperintahkan untuk dieksekusi, sementara properti gereja disita oleh negara. Sistus II menjadi salah satu korban utama dari dekrit ini. Menurut tradisi Kristen, Paus Sistus II ditangkap saat sedang memimpin misa di Katakomba San Kalistus di Roma pada tanggal 6 Agustus 258. Bersama dengan empat diakonnya, ia dihukum mati di tempat itu. Ia dipenggal dengan pedang, dan kematiannya dianggap sebagai saksi iman yang luar biasa. Salah satu diakon yang menyertainya, Santo Laurensius, dihukum mati beberapa hari kemudian. Penghormatan dan WarisanPaus Sistus II dihormati sebagai martir dan santo oleh Gereja Katolik. Hari peringatannya jatuh pada tanggal 7 Agustus, sehari setelah ia wafat. Ia dikenang karena keteguhannya dalam menghadapi penganiayaan dan pengorbanannya demi iman Kristen. Relikui Paus Sistus II ditempatkan di berbagai gereja di Roma, dan namanya tercantum dalam Kanon Misa Romawi sebagai salah satu martir awal Gereja yang dihormati secara khusus. Referensi
|