Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional
Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional atau PIMNAS adalah kegiatan puncak dari pelaksanaan Program Kreativitas Mahasiswa, kompetisi kegiatan ilmiah yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. SejarahKegiatan Pimnas sendiri dilaksanakan oleh Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas), unit organisasi dari Kemdikbudristek, bekerjasama dengan tuan rumah yang dipilih setiap tahunnya. Fokus dari kegiatan Pimnas sendiri adalah penjurian program peserta yang telah lolos ke tahapan ini, terdiri atas presentasi dan poster, baik yang lolos pendanaan (melalui program monitoring dan evaluasi atau Penilaian Kemajuan Pelaksanaan Program Kreativitas Mahasiswa (PKP2 atau PKP-PKM)) maupun hibah (khusus PKM-GT untuk Pimnas ke-34).[1] Pada tahun 2021, Pimnas ke-34 diselenggarakan oleh Universitas Sumatera Utara.[2] LogoLogo baku Pimnas terdiri dari gambar lidah kobaran api menyala yang warna-warni. Bukan tanpa alasan, gambar lidah kobaran api tersebut memiliki makna tersirat yang unik untuk dibahas. Pertama, jumlah kobaran api sebanyak lima buah menunjukkan asas Pancasila. Kemudian gambar lidah api sendiri diartikan sebagai cerminan dari semangat dinamika dan kreativitas generasi muda yang selalu bergelora. Berbeda dengan kobarannya, api dalam lidah pun memiliki makna tersendiri. Api yang selalu menyala dianggap sebagai gejolak generasi muda yang tidak pernah padam dan perlu disalurkan. Sementara itu, perubahan warna kobaran api mencerminkan bahwa sifat generasi muda yang labil sehingga mudah terpengaruh perubahan zaman. Terakhir, terkait dengan perbedaan ukuran gambar lidah api dari bawah ke atas. Perbedaan ukuran ini menunjukkan adanya perbedaan tingkat kematangan setiap generasi untuk menerima tongkat estafet kepemimpinan bangsa di masa depan.[3] Logo tersebut asli dari Universitas Diponegoro (Undip). Hal itu sebagaimana yang disampaikan rektor Undip era Prof. Sudharto dalam Opening Ceremony acara Pembukaan PIMNAS Ke-27 Tahun 2014 pada Selasa, 26 Agustus 2014 di Lapangan Widya Puraya Kampus Undip Tembalang, Semarang. Kala itu, Undip dipercaya sebagai tuan rumah Pminas untuk kedua kalinya setelah sebelumnya juga pernah menghelat PIMNAS di tahun 1998. Prof. Sudharto mengatakan, bahwa logo tersebut adalah buah kreativitas dari salah satu dosen terbaik di bidang arsitektur yang dimiliki Undip kala itu. Yang lebih spesial lagi, logo tersebut dibakukan sebagai logo “abadi” PIMNAS saat Undip untuk pertama kalinya dipercaya menjadi tuan rumah Pimnas ke-11 yang diadakan pada tahun 1998 silam. Itulah yang menjadi faktor kenapa logo PIMNAS dari tahun ke tahun selalu sama dan hanya ditambah atau diganti tulisan tahun, edisi, dan tempat dimana PIMNAS digelar. Karena logo yang setiap tahun dipakai oleh ribuan insan intelektual dari berbagai penjuru Indonesia ini telah dibakukan. Dan sejak dibakukan itulah, logo dengan ciri khas 5 lidah api merah menyala ini digunakan secara terus menerus setiap kali ajang PIMNAS digelar tiap tahunnya hingga sekarang.[4] PesertaPeserta dari Pimnas sendiri terdiri atas tim yang dinyatakan berhak menuju Pimnas setelah dilakukan seleksi pada PKP2 (untuk PKM-Riset (baik Riset Eksakta maupun Riset Sosial Humaniora), PKM-Kewirausahaan, PKM-Pengabdian kepada Masyarakat, PKM-Penerapan Iptek, PKM-Karsa Cipta, PKM-Karya Inovatif, dan PKM-Gagasan Futuristik Konstruktif) maupun bagi penerima hibah setelah dilakukan penilaian proposal (khusus PKM-Gagasan Tertulis). Peserta yang mengajukan PKM-Artikel Ilmiah tidak diikutsertakan pada Pimnas dikarenakan hasil dari PKM ini telah berupa Artikel Ilmiah sehingga kurang relevan apabila diikutsertakan pada Pimnas.[5][6] Daftar penyelenggara dan juara umum
Universitas Gadjah Mada menjadi perguruan tinggi dengan gelar juara umum Pimnas terbanyak sejak gelar ini mulai diberikan pada PIMNAS ke-17 tahun 2004 di STT Telkom.
Lihat PulaReferensi
|