Hingga kini, terdapat empat belas fakultas dan dua sekolah yang berada di dalam lingkungan Universitas Sebelas Maret.
Sejarah
Pada tanggal 11 Maret 1976, dengan dibacanya Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia tentang pembukaan Universitas Negeri Surakarta Sebelas Maret, maka universitas ini resmi berdiri sebagai perguruan tinggi negeri di Surakarta.[1] Cikal bakal pendirian UNS dapat dirunut jejaknya sejak 1950-an.
Pada masa itu, Surakarta telah memiliki keinginan untuk mendirikan sebuah universitas negeri sendiri, mengingat kota lain telah memiliki universitas yang umurnya bahkan telah mencapai puluhan tahun. Namun, akibat perang, penyatuan pemerintahan, kekeruhan arus politik, ekonomi rakyat rusak, dan lain-lainnya, rencana pembangunan universitas negeri di Surakarta belum dapat diwujudkan.
Pada 1953, setelah semua kekacauan berakhir, timbul keinginan mewujudkan universitas itu kembali. Hal ini mengingat Surakarta sebagai pusat kebudayaan Jawa asli dan memiliki potensi yang besar di lapangan perguruan, baik tenaga pengajar dan siswanya. Panitia pendirian universitas pun dibentuk, dengan ketua Mohammad Saleh, Wali Kota Surakarta saat itu. Hanya saja, usaha ini gagal sebelum sempat dimulai. Penyebabnya adalah tidak adanya sumber keuangan baik dari pemerintah daerah dan pusat, timbulnya keinginan sementara golongan untuk mendirikan universitas swasta secara sendiri-sendiri, dan kurang mendapat simpati beberapa orang dari Universitas Gadjah Mada. Adanya hambatan dan pembangunan yang sedang dilakukan di Kota Surakarta membuat gagasan pendirian itu pun lenyap. Hal itu ditambah pula dengan kegaduhan politik antarpartai yang berebut kekuasaan di pemerintahan.
Sepuluh tahun kemudian, pada tahun 1963, didirikan Universitas Kota Praja Surakarta (UKPS). Universitas ini diinisiasi oleh pemerintah daerah kala itu, yang dipimpin oleh Utomo Ramelan. Pada masa ini pula, Partai Komunis tengah tumbuh dengan baik. Berbagai lini kehidupan juga terpengaruh keadaan itu. Begitu pula dengan UPKS, ilmu tentang sosialisme berkembang di dunia pendidikan universitas. Umur universitas ini juga tidak lama. Saat peristiwa G30S pecah di Indonesia, universitas ini pun akhirnya terkubur, karena semua hal yang berbau sosialisme/komunisme kemudian dilarang.
Gagasan pendirian universitas muncul lagi pada 11 Januari 1968, saat R. Kusnandar menjadi Wali Kota Kepala Daerah Kota Madya Surakarta. Ia pun membentuk panitia pendirian universitas. Hanya, seperti panitia yang terbentuk sebelumnya, panitia ini pun gagal. Latar belakang kegagalan ini juga masih sama dengan sebelumnya, yaitu pemerintah pusat waktu itu tidak dapat membiayai pendirian universitas negeri di Surakarta serta keuangan daerah Surakarta ketika itu juga tidak mampu untuk membiayainya.
Di saat yang hampir bersamaan, pada 1966, Universitas Nasional Saraswati pun mengajukan dirinya untuk menjadi universitas negeri. Hal itu diperbolehkan oleh menteri. Kemudian, beserta universitas swasta dan kedinasan lainnya, sekumpulan universitas ini menjadi satu universitas baru bernama Universitas Gabungan Surakarta (UGS). Pada 1 Juni 1975, delapan universitas yang tergabung dalam UGS resmi didirikan. Kedelapan universitas itu adalah: STO Negeri Surakarta, PTPN Veteran Surakarta, AAN Saraswati, Universitas Cokroaminoto, Universitas Nasional Saraswati, Universitas Islam Indonesia cabang Surakarta, Universitas 17 Agustus 1945 cabang Surakarta, dan Institut Jurnalistik Indonesia Surakarta. Pada penghujung Desember 1975, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan meninjau UGS dan memastikan bahwa pada 11 Maret 1976, UGS akan dinegerikan.
Selanjutnya, UGS akan digabung dengan perguruan tinggi negeri dan swasta lain untuk membentuk universitas negeri di Surakarta. Perguruan tinggi tersebut adalah: Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Negeri, Sekolah Tinggi Olahraga, Akademi Administrasi Niaga Negeri yang sudah diintegrasikan ke Akademi Administrasi Niaga Negeri di Yogyakarta, Universitas Gabungan Surakarta, Fakultas Kedokteran P. T. P. N. Veteran cabang Surakarta. Universitas tersebut terdiri atas 9 fakultas, yaitu Fakultas Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan, Fakultas Sastra Budaya, Fakultas Sosial Politik, Fakultas Hukum, Fakultas Ekonomi, Fakultas Kedokteran, Fakultas Pertanian, dan Fakultas Teknik. Dengan tuntasnya persiapan, akhirnya Universitas Negeri Surakarta Sebelas Maret resmi berdiri pada 11 Maret1976.
Universitas Sebelas Maret awalnya merupakan gabungan dari 5 perguruan tinggi yang ada di Surakarta. Lima perguruan tinggi tersebut adalah Institut Pelatihan dan Pendidikan Guru Surakarta, Sekolah Menengah Olahraga Surakarta, Akademi Administrasi Bisnis Surakarta, Universitas Gabungan Surakarta (universitas ini adalah gabungan dari beberapa universitas di Surakarta termasuk Universitas Islam Indonesia Surakarta), dan Fakultas Obat-obatan Departemen Pertahanan dan Keamanan Pengembangan Pendidikan Tinggi Nasional Surakarta. Pengabungan beberapa perguruan tinggi tersebut, mempunyai satu tujuan yang besar, yakni meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di Surakarta. Setelah 5 tahun melakukan konsolidasi, UNS mempersiapkan diri untuk memulai proses perkembangannya. Pembanguan secara fisik dimulai pada tahun 1980. Di bawah kepemimpinan dr. Prakosa, kampus yang semula terletak di di beberapa tempat disatukan dalam suatu kawasan. Lokasi tersebut adalah di daerah Kentingan, di tepi Sungai Bengawan Solo, dengan cakupan area sekitar 60 hektare. Di daerah Kentingan inilah, pembangunan kampus tahap pertama berakhir pada tahun 1985.
Tahun 1986, Prof. Dr. Koento Wibisono selaku rektor berikutnya, melakukan peletakan dasar-dasar percepatan pertumbuhan, Pada masa ini, perubahan telah terjadi, seperti perkembangan yang dalam bidang akademik dan jumlah staf, juga dalam penguatan infrastruktur kampus.
Sekarang ini, UNS merupakan universitas muda dengan pertumbuhan yang signifikan. Dengan berbagai potensi yang ada, misal seperti dokter bedah kulit dengan reputasi nasional (Fakultas Kedokteran), penemuan starbio dan padi tahan garam (Fakultas Pertanian), dan beberapa kemajuan yang terjadi di setiap fakultas dan unit-unit kerja lainnya.[butuh rujukan]
Pada peringatan Dies Natalis ke-37 tahun 2013, UNS telah mendukung gerakan global yaitu apa yang dinamakan dengan Go Green Momentum. Untuk menunjukkan tekad itu, dicanangkan Gerakan UNS Green Campus oleh Menteri Lingkungan Hidup, Balthasar Kambuaya, pada 6 Maret 2013, dengan penanaman pohon secara simbolis di halaman depan kampus UNS. Rencananya, UNS akan dijadikan pilot project untuk program penghijauan kampus ini.
Fakultas
Terdapat empat belas (14) fakultas dan dua (2) sekolah di Universitas Sebelas Maret, di antaranya:
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Penelitian: Prof. Dr. Fitria Rahmawati, S.Si., M.Si.
Wakil Rektor Bidang Sumber Daya: Prof. Dr. E. Muhtar, S.Pd., M.Si., CFrA.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni: Prof. Ir. Dody Ariawan, S.T., M.T., Ph.D.
Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerjasama, Internasionalisasi, dan Informasi: Prof. Irwan Trinugroho, S.E., M.Sc., Ph.D.
Senat
Senat Universitas merupakan badan normatif dan perwakilan tertinggi pada Universitas, yang terdiri atas Guru Besar, Guru Besar Emeritus, Pimpinan Universitas, Dekan, Ketua Lembaga dan wakil dosen Fakultas. Guru Besar Luar Biasa dan Pejabat-pejabat lain dalam lingkungan Universitas dapat menjadi anggota Senat Universitas yang penetapannya dengan keputusan Rektor setelah mendapat persetujuan Senat Universitas.
Senat Universitas diketuai oleh Rektor didampingi oleh seorang Sekretaris yang dipilih di antara anggota. Jabatan Sekretaris Senat Universitas setara dengan Pembantu Rektor dan jika Ketua Senat berhalangan, Sekretaris Senat dapat bertindak sebagai Ketua Senat. Masa jabatan anggota Senat Universitas wakil dosen Fakultas adalah 4 (empat) tahun, dan dapat diangkat kembali dengan ketentuan tidak boleh lebih dari 2 (dua) kali masa jabatan berturut-turut.
Lembaga
Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LPPM)
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat merupakan unsur pelaksana Universitas Sebelas Maret yang mempunyai tugas mengkoordinasikan, memantau, dan menilai pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang diselenggarakan oleh Pusat-Pusat di Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Fakultas, Jurusan, Bagian, kelompok dan perorangan, mengusahakan pengendalian dalam hal penggunaan sumber daya, serta mengusahakan pengembangan dan peningkatan mutu penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Lembaga Pengembangan Pendidikan (LPP)
Lembaga Pengembangan Pendidikan dibentuk dalam rangka mengkoordinasikan berbagai program pengembangan dan mengatasi berbagai hambatan serta kendala dalam upaya peningkatan kualitas institusi di Universitas Sebelas Maret. Lembaga Pengembangan Pendidikan saat ini mengkoordinasikan dua pusat pengembangan, yaitu Pusat Pengembangan Sistem Pembelajaran (PPSP), Pusat Bimbingan Konseling dan Pengembangan Karier (PBKPK), Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM) dan Pusat Pengembangan Teknologi Informasi untuk Pembelajaran (PPTIuP).
Peningkatan kualitas dan kompetensi lulusan merupakan tuntutan dalam pengembangan pendidikian tinggi pada era globalisasi ini. Untuk itu, UNS terus berupaya membekali mahasiswa dengan pengetahuan, keterampilan, teknologi, dan seni. Peran-peran tersebut dilaksanakan oleh unit pelaksana teknis (UPT), antara lain:
Di bidang penguasaan iptek, khususnya dalam bidang pembelajaran dan penelitian, secara bertahap UNS telah menghasilkan berbagai prestasi, antara lain: berhasil mengembangkan mobil hemat bahan bakar. UNS telah berhasil mengembangkan mobil Samudra Generasi II rakitan Tim Bengawan mahasiswa Fakultas Teknik UNS yang di beberapa kejuaraan meraih prestasi bergengsi sebagai juara di tingkat internasional. Tim tersebut meraih juara 2 dalam kategori Gasoline Urban Concept (kompetisi hemat bahan bakar) Shell Eco-Marathon (SEM) Asia di Manila, Filipina. Mobil ini mampu bersaing dan mengalahkan tim dari luar negeri (Filipina, India, Qatar dan Pakistan) dan penguatan riset Mobil Listrik Nasional (MOLINA) dengan baterai litium “Sinar UNS”.
Perpaduan antara hasil publikasi karya ilmiah dosen di jurnal internasional dengan penguatan TIK berdampak langsung terhadap pengakuan ranking institusi UNS berupa:
Peringkat 691 dunia atau peringkat 5 Indonesia menurut versi 4 International Colleges and Universities (4ICU)
Peringkat 367 dunia atau 6 Indonesia dalam ranking web of repositories atau peringkat 1.223 dunia atau peringkat 6 Indonesia dalam versi pemeringkatan Webometrics
Beberapa prestasi pengelolaan UNS, antara lain adalah:
Akreditasi Unggul (A) dengan nilai terbaik ketiga untuk Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT) yang diberikan oleh Badan Akreditasi Nasional PT
Opini “Wajar Tanpa Pengecualian (WTP)” dari Badan Pemeriksa Keuangan RI selama 5 tahun berturut-turut. UNS dengan pengelolaan PK-BLU berupaya untuk menerapkan kaidah-kaidah good governance dan clean governance melalui kebijakan remunerasi
Peringkat 155 dunia atau 8 Indonesia sebagai Green Campus versi UI GreenMetric
Sertifikasi ISO 9001-2008 untuk layanan administrasi di semua layanan administrasi UNS
Proyek pinjaman hibah luar negeri untuk pengembangan Rumah Sakit Pendidikan UNS yang dibiayai dari Islamic Development Bank (IDB) dan Saudi Fund Development (SFD) dengan total anggaran lebih dari Rp400 miliar
Memperoleh pengakuan Ditjen Dikti dalam pemeringkatan “Student Performmatrics” sebagai ranking 2 PTN se-Indonesia. Pemeringkatan tersebut didasarkan pada akumulasi prestasi mahasiswa di berbagai kegiatan bidang kokurikuler dan ekstrakurikuler.
DR. Wahyoe Soedarmono The World Bank Indonesia Country Office Economist.Macro and Fiscal Policy Cluster Poverty Reduction Economic Management Unit (PREM)
Dwi Widianto, S.Si., M.Si. PT. CIMB Niaga,Tbk Consumer Banking-Decision Management Head
Sessario Bayu Mangkara,S.Si Direktur Java Green Indonesia Project Manager Solo Kota Hijau
Arief Nurhakim, S.Si., M.Si Head of Actuarial & Product Development, a fulltime-permanent based at PT. Asuransi Jiwa Mega Indonesia
Fakultas Pertanian
Ir. Tardi, MM Senior Vice President of Micro Business Development Mandiri Bank Tbk
Ir. Triyana, MBA Pemimpin Wilayah BRI Yogyakarta, Komisaris PT. Bank of Tokyo Mitsubisi – BRI Finance (PT. BTMU)
Ir. Mardiyono Supriyadi, MM Pemilik PT. Sarana Tani Indonesia Makmur, Pemilik PT. Maranti Makmur Agro Mandiri, Pemilik PT. Mitra Kreasidharma (MKD Group)
1 Masuk ke dalam Daftar Benda Cagar Budaya yang Dilindungi Pemerintah Kota Surakarta, 2 Dicoret dari daftar karena usia pembangunan kurang dari 50 tahun Portal Surakarta ·Wikipedia:Buku/Surakarta