Pertempuran Taranto
Pertempuran Taranto terjadi pada malam 11–12 November 1940 saat Perang Dunia Kedua antara pasukan angkatan laut Inggris, di bawah pimpinan Laksamana Andrew Cunningham, dan pasukan angkatan laut Italia, di bawah pimpinan Laksamana Inigo Campioni. Angkatan Laut Kerajaan Inggris melincurkan serangan angkatan laut all-aircraft ship-to-ship pertama dalam sejarah Asal muasalLama sebelum Perang Dunia Pertama, Skuadron Pertama Regia Marina Italia berpangkal di Taranto, sebuah kota pelabuhan di pesisir tenggara Italia. Taranto adalah sebuah kota pelabuhan yang ditenpati oleh armada-armada kapal perang Italia. Hal ini dipandang sebagai ancaman karena jalur tercepat untuk menyuplai Mesir (yang saat itu masih wilayah Inggris) adalah melalui Laut Mediterania. Sebenarnya Inggris sudah sejak sebelum Perang Dunia II sudah berencana menyerang Taranto, terutama setelah Krisis Munich. Jatuhnya Prancis menempatkan wilayah-wilayah Inggris di Mediterania dan Afrika Utara dalam bahaya besar. Oleh karena itu, pada tanggal 11 November 1940, Fleet Air Arm Royal Navy diterjunkan untuk menyerang armada Regia Marina di Taranto. Fleet Air Arm meluncurkan 21 Fairey Swordfish dalam serangan malam hari tersebut. Tiga battleship terkena torpedo, satu tenggelam dan dua lainnya rusak berat. Pesawat-pesawat lain yang membawa bom dan flare selagi menyerang menyebabkan kebingungan sehingga lebih banyak lagi kapal dan instalasi yang terkena serangan. Walaupun Fleet Air Arm memperkirakan akan kehilangan 50% dari pesawat-pesawat yang diluncurkan, namun hanya dua pesawat yang tertembak jatuh. Serangan di Taranto menunjukkan potensi besar dalam serangan pesawat dari kapal induk dan menghancurkan sebagian besar kekuatan Regia Marina. Banyak kapal yang selamat juga dipindahkan ke utara. Catatan
Referensi
Bacaan tambahan
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai Battle of Taranto.
|