Share to:

 

Peti Auzon

Peti Auzon, seperti yang dipajang di British Museum; bagian depan dan tutupnya

Peti Auzon (juga disebut sebagai Peti Franks) adalah sebuah peti Anglo-Saxon yang terbuat dari tulang paus dari awal abad ke-8, kini disimpan di British Museum. Peti ini dihiasi dengan tulisan yang dipotong pisau dalam relief rendah dua dimensi datar dan dengan prasasti yang sebagian besar ditulis dalam alfabet rune Anglo-Saxon. Secara umum tulisan ini ditulis dalam dialek Northumbria,[1] peti ini sangat penting karena wawasan yang diberikannya terhadap budaya dan seni rupa Anglo-Saxon.[2]

Sisi kiri dan atas.

Citra peti ini sangat simpang siur dalam hal pokok bahasan dan asal usulnya, dan mencakup satu citra Kristen, kedatangan orang-orang Majus, bersama dengan citra yang berasal dari sejarah Kekaisaran Romawi (Kaisar Titus) dan mitologi Romawi (Romulus dan Remus), serta penggambaran setidaknya satu legenda yang berasal dari masyarakat Jermanik: legenda Wieland pandai besi. Ada pula yang berpendapat bahwa mungkin ada sebuah episode dari legenda Sigurd, sebuah episode yang hilang dari kehidupan saudara laki-laki Wieland bernama Egil, menukil sebuah legenda Homeros yang melibatkan Akhilles, atau mungkin bahkan sebuah kiasan terhadap pendirian Inggris yang legendaris oleh Hengest dan Horsa.

Prasasti-prasasti pada peti ini "menunjukkan kepiawaian kebahasaan dan keaksaraan yang disengaja; meskipun sebagian besar ditulis dalam bahasa Inggris Kuno beralfabet Rune, prasasti ini juga terdapat bahasa Latin dan alfabet Latin; kemudian kembali ke huruf-huruf rune sambil tetap menulis bahasa Latin".[3] Beberapa prasasti ditulis terbalik atau berlawanan.[4]

Sejarah

Panel kanan yang asli, dipajang di Museo Nazionale del Bargello, Firenze.

Asal usul yang berkaitan dengan kerahiban secara umum disepakati untuk yang berkaitan dengan peti ini, yang mungkin dibuat untuk persembahan kepada tokoh non-agamis yang berpengaruh, dan keterkaitan dengan Wilfridus di Ripon juga sering dihubungkan.[5] Sejarah peti ini pasca-abad pertengahan sebelum pertengahan abad ke-19 tidak diketahui hingga ketika penyelidikan oleh W. H. J. Weale mengungkapkan bahwa peti ini milik Gereja Saint-Julien, Brioude di Haute Loire (wilayah Loire hulu atas), Kerajaan Prancis; ada kemungkinan bahwa peti ini dijarah selama Revolusi Prancis.[6] Saat itu dimiliki oleh sebuah keluarga di Auzon, sebuah desa di Haute Loire, sehingga peti inilah lumrah dinamai dari tempat tersebut. Peti ini berfungsi sebagai kotak jahit sampai engsel dan perlengkapan perak yang menghubungkan panel diperdagangkan untuk sebuah cincin perak. Tanpa dukungan itu, peti ini hancur. Bagian-bagiannya diperlihatkan kepada seorang guru besar Mathieu dari Clermont-Ferrand, di dekatnya, yang menjualnya ke sebuah toko barang antik di Paris, tempat panel-panel itu dibeli pada tahun 1857 oleh Augustus Wollaston Franks (dari inilah nama alternatif peti ini yang kemudian dikenal) yang kemudian menyumbangkan panel-panel itu pada tahun 1867 ke British Museum, tempat di mana dia kemudian menjadi Penjaga Koleksi Britania dan Abad Pertengahan. Panel ujung kanan yang hilang kemudian ditemukan di dalam laci oleh keluarga di Auzon dan dijual ke Museo Nazionale del Bargello, Firenze, tempat panel itu dikenal sebagai bagian dari peti ini pada tahun 1890. Pameran British Museum menyertakan cetakannya.[7]

Penjelasan dan penafsiran

Peti Brescia, salah satu peti terbaik yang masih bertahan dari jenis model Eropa Abad Kuno Akhir yang ditiru oleh Peti Auzon. Dibuat pada akhir abad ke-4 M.

Peti ini berukuran panjang 22,9 cm (9,0 in), lebar 19 cm (7,5 in), dan tinggi 10,9 cm (4,3 in), dan dapat diperkirakan dibuat dan ditulis hingga paruh pertama abad ke-8 Masehi.[8] Ada tulisan lain (sejenis "tituli") yang mengenali beberapa tokoh yang tidak dijelaskan secara rinci di bawah ini dan muncul di dalam bidang gambar. Dudukan dari logam mulia yang tidak diragukan lagi awalnya ada telah hilang, dan "kemungkinan" awalnya dicat dengan warna.[9]

Peti ini jelas meniru peti gading dari Abad Kuno Akhir seperti Peti Brescia;[10] Peti Veroli di Museum Victoria dan Albert merupakan perwujudan gaya Romawi Timur dalam gaya klasik yang dihidupkan kembali, dari sekitar tahun 1000.[11]

Leslie Webster menganggap peti ini kemungkinan besar berasal dari suasana biara, di mana pembuatnya "jelas memiliki pengetahuan dan kecerdikan yang hebat, untuk membuat sebuah benda yang sangat rumit secara kasatmata dan cendekia. ... secara umum diterima bahwa adegan-adegan, yang diambil dari kebiasaan yang saling bertentangan, dipilih dengan hati-hati untuk saling melengkapi dalam penciptaan serangkaian pesan Kristen yang menyeluruh. Apa yang dulunya dilihat sebagai kumpulan cerita pagan Jermanik dan Kristen yang ganjil dan hampir acak kini dipahami sebagai rancangan canggih yang sepenuhnya sesuai dengan wawasan Gereja tentang sejarah keseluruhan". Mungkin dimaksudkan untuk menampung sebuah buku, mungkin sebuah kitab kemazmuran, dan dimaksudkan untuk dipersembahkan kepada "penerima duniawi, mungkin kerajaan".[12]

Panel depan

Perincian panel depan, menggambarkan legenda Jermanik bernama Wieland dan kisah Kedatangan orang-orang Majus dalam Kekristenan.

Panel depan, yang aslinya memiliki kunci yang dipasang, menggambarkan unsur dasar dari legenda Jermanik bernama Wieland di adegan sebelah kiri, dan kisah Kedatangan orang-orang Majus di sebelah kanan. Wieland (juga dieja Weyland, Welund, atau Vølund) berdiri di paling kiri di bengkel tempat ia ditahan sebagai budak oleh Raja Niðhad, yang urat lututnya dipotong untuk membuatnya pincang. Di bawah tungku adalah tubuh tanpa kepala dari putra Niðhad, yang telah dibunuh Wieland, membuat piala dari tengkoraknya; kepalanya mungkin adalah benda yang dipegang dalam penjepit di tangan Wieland. Dengan tangannya yang lain, Wieland menawarkan piala, berisi bir yang dicampur obat bius, kepada Beaduhild, putri Niðhad, yang kemudian diperkosanya saat dia tidak sadarkan diri. Sosok wanita lain ditampilkan di tengah; mungkin pembantu Wieland, atau Beaduhild lagi. Di sebelah kanan adegan Wieland (atau saudaranya) menangkap burung; dia kemudian membuat sayap dari bulu mereka, yang dengannya dia bisa melarikan diri.[13]

Dalam perbedaan yang runcing, adegan di sebelah kanan menunjukkan salah satu inti Kekristenan yang paling umum digambarkan dalam seni pada masa tersebut; namun di sini "kelahiran seorang pahlawan juga membuat dosa dan penderitaan menjadi baik".[14] Tiga Majusi, yang tercantum dalam sebuah tulisan prasasti (ᛗᚫᚷᛁ, "mægi"), yang dipimpin oleh bintang besar, mendekati Maria dan anak yang bertahta sambil membawa hadiah istiadat. Seekor burung seperti angsa di dekat kaki majusi yang memimpin dapat mewakili Roh Kudus, biasanya ditampilkan sebagai burung merpati, atau malaikat. Sosok manusia, setidaknya, membentuk susunan yang sangat mirip dengan yang ada dalam penggambaran lain pada masa tersebut. Richard Fletcher menganggap perbedaan adegan ini, dari kiri ke kanan, dimaksudkan untuk menunjukkan pengaruh beradab dan baik dari pertobatan ke agama Kristen.[15]

Di sekeliling panel terdapat prasasti beraliterasi berikut, yang tidak berhubungan dengan adegan tersebut tetapi merupakan teka-teki mengenai bahan peti mati itu sendiri, yaitu tulang paus, khususnya dari paus yang terdampar:

ᚠᛁᛋᚳ

fisc

·

ᚠᛚᚩᛞᚢ

flodu

·

ᚪᚻᚩᚠᚩᚾᚠᛖᚱᚷ

ahofonferg

ᛖᚾᛒᛖᚱᛁᚷ

enberig

ᚹᚪᚱᚦᚷᚪ

warþga

:

ᛋᚱᛁᚳᚷᚱᚩᚱᚾᚦᚫᚱᚻᛖᚩᚾᚷᚱᛖᚢᛏᚷᛁᛋᚹᚩᛗ

sricgrornþærheongreutgiswom

ᚻᚱᚩᚾᚫᛋᛒᚪᚾ

hronæsban

ᚠᛁᛋᚳ ᛫ ᚠᛚᚩᛞᚢ ᛫ ᚪᚻᚩᚠᚩᚾᚠᛖᚱᚷ ¶ ᛖᚾᛒᛖᚱᛁᚷ ¶ ᚹᚪᚱᚦᚷᚪ ᛬ ᛋᚱᛁᚳᚷᚱᚩᚱᚾᚦᚫᚱᚻᛖᚩᚾᚷᚱᛖᚢᛏᚷᛁᛋᚹᚩᛗ ¶ ᚻᚱᚩᚾᚫᛋᛒᚪᚾ

fisc · flodu · ahofonferg ¶ enberig ¶ warþga : sricgrornþærheongreutgiswom ¶ hronæsban

Banjir melemparkan ikan ke tebing gunung. Raja seram menjadi sedih saat berenang di kerikil. Tulang paus.[16]

Panel kiri

Panel kiri, menggambarkan Romulus dan Remus.

Panel kiri menggambarkan dua pendiri mitologi Roma, Romulus dan Remus, yang sedang disusui oleh seekor serigala betina yang berbaring telentang di bagian bawah adegan. Serigala yang sama, atau yang lain, berdiri di atas, dan ada dua pria dengan tombak yang mendekat dari setiap sisi. Prasasti itu berbunyi:

Transkripsi rune Alih aksara rune
(Northumbria)
Padanan baku
(Saxon Barat)
terjemahan
ᚱᚩᛗᚹᚪᛚᚢᛋᚪᚾᛞᚱᛖᚢᛗᚹᚪᛚᚢᛋᛏᚹᛟᚷᛖᚾ ¶ ᚷᛁᛒᚱᚩᚦᚫᚱ ¶ ᚪᚠᛟᛞᛞᚫᚻᛁᚫᚹᚣᛚᛁᚠᛁᚾᚱᚩᛗᚫᚳᚫᛋᛏᚱᛁ ᛬ ¶ ᚩᚦᛚᚫᚢᚾᚾᛖᚷ romwalusandreumwalus twœgen ¶ gibroðær ¶ afœddæhiæ wylifinromæcæstri : ¶ oþlæunneg Rōmwalus and Rēomwalus, twēgen gebrōðera: fēdde hīe wylf in Rōmeceastre, ēðle unnēah. Romulus dan Remus, dua bersaudara, seekor serigala betina memelihara mereka di Roma, jauh dari tanah kelahiran mereka.[17]

Carol Neuman de Vegvar (1999) mengamati bahwa penggambaran lain Romulus dan Remus ditemukan dalam seni dan mata uang Anglia Timur (misalnya brakteata Undley).[18] Dia menyarankan bahwa karena kesamaan kisah Romulus dan Remus dengan Hengest dan Horsa, bersaudara laki-laki yang dikatakan telah mendirikan Inggris, "legenda sepasang saudara buangan atau pengembara yang memimpin suatu bangsa dan bersumbangsih pada pembentukan kerajaan mungkin tidak asing di lingkungan Anglo-Saxon abad ke-8 dari Peti Franks dan dapat berdiri sebagai rujukan untuk pemerintahan yang ditakdirkan".[19]

Panel belakang

Panel belakang, menggambarkan adegan dari Perang Yahudi-Romawi Pertama.

Panel belakang menggambarkan Perebutan Yerusalem oleh Titus dalam Perang Yahudi-Romawi Pertama. Prasasti tersebut sebagian dalam bahasa Inggris Kuno dan sebagian dalam bahasa Latin, dan sebagian dari bagian bahasa Latin ditulis dalam huruf Latin (ditunjukkan di bawah ini dalam huruf besar), dengan sisanya ditranskripsi secara fonetis menjadi huruf rune. Dua kata yang terpisah berdiri di sudut bawah[20]

Di bagian tengah panel terdapat penggambaran sebuah bangunan, yang mungkin merupakan Bait Allah.

Di kuadran kiri atas, orang-orang Romawi, yang dipimpin oleh Titus dengan ketopong dan pedang, menyerang bangunan pusat. Tulisan terkait berbunyi 'ᚻᛖᚱᚠᛖᚷᛏᚪᚦ | ᛭ᛏᛁᛏᚢᛋᛖᚾᛞᚷᛁᚢᚦᛖᚪᛋᚢ' (dalam alih aksara Latin: herfegtaþ | +titusendgiuþeasu, dan jika dibakukan dalam bentuk Saxon Barat Akhir: 'Hēr feohtaþ Tītus and Iūdēas'): 'Di sini Titus dan orang-orang Yahudi bertempur'.

Di kuadran kanan atas, penduduk Yahudi melarikan diri, sambil melirik ke belakang. Tulisan terkait, yang berbahasa Latin dan sebagian menggunakan huruf Latin dan sebagian lagi menggunakan rune, berbunyi 'HICFUGIANTHIERUSALIM | ᚪᚠᛁᛏᚪᛏᚩᚱᛖᛋ' (dalam bahasa Latin Klasik yang baku: 'hic fugiant Hierusalim habitatores'): 'Di sini penduduk melarikan diri dari Yerusalem'.

Di kuadran kiri bawah, seorang hakim yang duduk mengumumkan penghakiman atas orang-orang Yahudi yang kalah, yang seperti diceritakan dalam Yosefus akan dijual sebagai budak. Tulisan terkait, di sudut kiri bawah panel, berbunyi 'ᛞᚩᛗ' (jika dibakukan dalam bentuk Saxon Barat Akhir: 'dōm'): 'penghakiman'.

Di kuadran kanan bawah, para budak/sandera dibawa pergi, dengan tulisan di sudut kanan bawah panel berbunyi 'ᚷᛁᛋᛚ' (jika dibakukan dalam bentuk Saxon Barat Akhir: 'gīsl'): 'sandera'.

Tutupan

Tutupan peti ini dikatakan menggambarkan legenda Egil yang telah hilang; Egil menangkis pasukan dengan busur dan anak panah sementara wanita di belakangnya mungkin adalah istrinya Olrun. Yang lain menafsirkannya sebagai adegan dari Perang Troya yang melibatkan Akhilles.

Tutupan peti yang masih bertahan sekarang tidak lengkap. Leslie Webster menduga bahwa mungkin ada panel relief berwarna perak yang menutupi bidang yang hilang. Bidang bundar kosong di tengah mungkin berisi tonjolan logam untuk pegangan.[21] Tutupan memperlihatkan adegan seorang pemanah, berlabel ᚫᚷᛁᛚᛁ atau Ægili, seorang diri mempertahankan benteng dari sepasukan penyerang, yang karena ukurannya yang lebih besar mungkin adalah raksasa.

Pada tahun 1866, Sophus Bugge "menindaklanjuti penjelasannya tentang gambar Weland di bagian depan peti mati dengan saran bahwa pemanah di bagian atas adalah Egil, saudara Wieland, dan berpikir bahwa 'ukiran itu menceritakan sebuah kisah tentangnya yang tidak kita ketahui. Kita melihat bahwa dia membela diri dengan anak panah. Di belakangnya tampak duduk seorang wanita di sebuah rumah; mungkin ini adalah istri Egil, bernama Ölrún.'"[22] Dalam mitologi Nordik, Egil disebut sebagai saudara Wieland, yang ditampilkan di panel depan peti mati. Þiðrekssaga menggambarkan Egil sebagai pemanah ulung dan Völundarkviða mengatakan bahwa dia adalah suami dari gadis angsa Olrun. Prasasti gesper Pforzen, yang berasal dari masa yang hampir sama dengan peti ini, juga merujuk pada pasangan Egil dan Olrun (Áigil andi Áilrun). Halaman web British Museum dan Leslie Webster sependapat, yang pertama menyatakan bahwa "Tutupan tampaknya menggambarkan sebuah episode yang berkaitan dengan pahlawan Jerman Egil dan memiliki label tunggal ægili = 'Egil'."[23]

Josef Strzygowski (dikutip oleh Viëtor 1904) mengusulkan bahwa tutupan menggambarkan sebuah adegan yang berkaitan dengan jatuhnya Troya, tetapi tidak menguraikannya lebih lanjut. Karl Schneider (1959) mengidentifikasi kata Ægilipada tutupan sebagai bentuk Anglo-Saxon dari nama pahlawan Yunani bernama Akhilles. Sebagai nominativus tunggal, kata itu akan menunjukkan bahwa pemanah itu adalah Akhilles, sementara sebagai dativus tunggal itu bisa berarti bahwa benteng itu dimiliki oleh Akhilles, atau bahwa anak panah yang akan ditembakkan dimaksudkan untuk Akhilles. Schneider sendiri menafsirkan adegan pada tutupnya sebagai mewakili pembantaian saudara-saudara Andromakhe oleh Akhilles di Thebes dalam sebuah cerita dari Ilias, dengan Akhilles sebagai pemanah dan ibu Andromackhe ditawan di ruangan di belakangnya. Amy Vandersall (1975) membenarkan penafsiran Schneider tentang Ægili yang berkaitan dengan Akhilles, namun sebaliknya membuat tutupnya menggambarkan serangan Trojan pada perkemahan Yunani, dengan pemanah Yunani bernama Teukros sebagai pemanah dan orang di belakang pemanah (diartikan sebagai seorang wanita oleh sebagian besar penulis lain) sebagai Akhilles di kemahnya.

Penulis lain melihat pesan Alkitab atau Kristen di tutup peti: Marijane Osborn menemukan bahwa beberapa perincian di Mazmur 90, "terutama seperti yang muncul dalam terjemahan Bahasa Inggris Kuno, ... mungkin selaras dengan perincian pada gambar di tutup peti: jiwa terlindung di ayat 5 dan terlindungi dengan aman di ... tempat kudus di ayat 9, pertempuran rohani bagi jiwa di seluruh bagian, senjata terbang di ayat 6 dan pembela malaikat di ayat 11".[24] Leopold Peeters (1996:44) mengusulkan bahwa tutup peti menggambarkan kekalahan Agila, penguasa Visigoth di Hispania dan Septimania, oleh pasukan Katolik Roma pada tahun 554 M. Menurut Gabriele Cocco (2009), tutup peti kemungkinan besar menggambarkan kisah Elisa dan Yoas dari 2 Raja-raja 13:17, di mana nabi Elisa memerintahkan Raja Yoas untuk menembakkan anak panah melalui jendela yang terbuka untuk melambangkan perjuangannya melawan orang Syam: "Jadi, pemanah Ægili adalah Raja Yoas dan sosok di bawah lengkungan itu adalah Elisa. Nabi itu kemudian akan mengenakan tudung, khas masyarakat Semit, dan memegang tongkat."[25] Webster (2012b:46-8) mencatat bahwa binatang berkepala dua di atas dan di bawah sosok di ruangan di belakang pemanah juga muncul di bawah kaki Kristus sebagai Raja Daud dalam sebuah gambar dari naskah Northumbria abad ke-8 milik Cassiodorus, berjudul Expositio Psalmorum.

Panel kanan

Tiruan panel kanan di London.

Panel kanan telah menghasilkan pembacaan yang sangat berbeda dari tulisan dan gambar, dan tidak ada penafsiran pembacaan yang disepakati secara umum. Di sebelah kiri, ada sosok hewan duduk di gundukan kecil yang bundar, berhadapan dengan seorang prajurit bersenjata dan berketopong. Di bagian tengah, ada hewan yang berdiri, biasanya terlihat seperti kuda, berhadapan dengan sosok yang memegang tongkat atau pedang, yang berdiri di atas sesuatu yang dibatasi oleh garis lengkung. Di sebelah kanan ada tiga sosok.

Raymond Page menafsirkan tulisan sebagai:

Alih aksara rune Padanan baku dalam dialek Saxon Barat Penafsiran terjemahan
herhos(?) sitæþ on hærmberge ¶ agl? drigiþ ¶ swa hiri ertae gisgraf særden sorgæ ¶ and sefa tornæ

risci ¶ wudu ¶ bita

Hēr Hōs siteþ on hearmbeorge:

agl[?] drīgeþ swā hire Erta gescræf sār-denn sorge and sefan torne.

rixe / wudu / bita

Di sini Hos duduk di gundukan kesedihan;

Dia menderita kesusahan seperti yang Ertae telah berikan padanya, sarang (?kayu) yang menyedihkan dari kesedihan dan siksaan pikiran.

alang-alang / kayu / tusukan[26]

Akan tetapi, penerjemahan cermat dari baris-baris tersebut menemui kesulitan, sebagian karena huruf rune-rune tersebut disatukan tanpa pemisah antarkata, dan sebagian lagi karena dua huruf terputus atau hilang. Sebagai tantangan tambahan bagi pembaca, hanya pada panel kanan, vokal-vokal dienkripsi dengan sandi penggantian sederhana. Tiga vokal diwakili secara konsisten oleh tiga simbol yang diciptakan. Akan tetapi, dua simbol tambahan mewakili a dan æ, dan menurut Page, "tidak jelas yang mana atau bahkan apakah pemahatnya dapat membedakan keduanya dengan teliti".[27] Menafsirkan satu rune, yang ditranskripsi oleh Page dan yang lainnya sebagai r tetapi yang berbeda dari rune r yang biasa, sebagai rune untuk u, Thomas A. Bredehoft telah menyarankan penafsiran lain:

Her Hos sitæþ   on hæum bergæ
agl[.] drigiþ,   swæ hiri Eutae gisgraf
sæuden sorgæ   and sefa tornæ.[28]
Di sini duduk Hos di atas [atau di dalam] bukit tinggi [atau gundukan tanah];
dia menanggung[.] seperti yang diberikan Suku Yuti kepadanya,
sebuah sæuden dari kesedihan dan masalah pikiran.

Page writes, "Apa yang digambarkan dalam adegan ini, aku tidak tahu. Para cendekiawan yang bersemangat dan penuh dengan khayalan telah mengajukan sejumlah saran, tetapi tidak ada yang meyakinkan".[29] Beberapa teori ini diuraikan di bawah ini:

Rujukan

Catatan kaki

  1. ^ The first considerable publication, by George Stephens, Old-Northern Runic Monuments of Scandinavia and England (1866–1901) I-II:470-76, 921-23, III:200-04, IV:40-44, placed it in Northumbria and dated it to the 8th century. Although A. S. Napier (1901) concurs with an early 8th-century Northumbrian origin, Mercia, and a 7th-century date, have also been proposed. The British Museum website (see external links) says Northumbria and "first half of the 8th century AD", as does Webster (2012a:92), "early part of the eighth century".
  2. ^ Vandersall summarises the previous scholarship as at 1972 in setting the casket into an art-historical, rather than linguistic context. Mrs Leslie Webster, former Keeper at the British Museum and the leading expert, has published a new short book on the casket (Webster 2012b).
  3. ^ Webster (2000).
  4. ^ Parsons (1999, 98-100) has an important discussion on the runes used in the Franks Casket.
  5. ^ Webster (2012a:97); Ripon was suggested by Wood, who was able to connect Ripon with Brioude through the Frankish scholar Frithegod "active in both areas in the middle tenth century (Wood 1990, 4-5)" - Webster (1991) from BM collection database.
  6. ^ Vandersall 1972:24 note 1.
  7. ^ Webster (1991), from British Museum collection database
  8. ^ Measurements from British Museum Collections Database webpage. For date see note to lead.
  9. ^ Webster (2012a:92).
  10. ^ Webster (1991); Webster (2012a:92); Webster (2012b:30-33).
  11. ^ Webster (2000).
  12. ^ Webster (2012a:96-97). (both quoted, in that order)
  13. ^ This scene was first explained by Sophus Bugge, in Stephens (1866-1901, Vol. I, p. lxix), as cited by Napier (1901, p. 368). See also Henderson (1971, p. 157).
  14. ^ Webster (1991)
  15. ^ Fletcher, R. The Conversion of Europe: From Paganism to Christianity 371-1386AD London 1997 pp269-270 ISBN 0002552035
  16. ^ Hough and Corbett (2013: 106).
  17. ^ Page (1999, p. 175).
  18. ^ Another Anglo-Saxon bone plaque, existing only in a fragment at the Castle Museum, Norwich, which was found at Larling, Norfolk, also shows Romulus and Remus being suckled, with other animal ornament. (Wilson 1984, p. 86).
  19. ^ Neuman de Vegvar (1999, pp. 265–6)
  20. ^ Page (1999, pp. 176–7).
  21. ^ MacGregor, Arthur. Bone, Antler, Ivory and Horn, Ashmolean Museum, 1984, ISBN 0-7099-3507-2, ISBN 978-0-7099-3507-0, Google books
  22. ^ Napier (1901, p. 366), quoting Bugge in Stephens (1866-1901, vol. I, p. lxx).
  23. ^ British Museum Collections Database webpage, accessed Jan. 26, 2013; Webster (2012), p. 92
  24. ^ Osborn (1991b: 262-3). Mazmur 90 in the Vulgate bible and Old English translation referenced by Osborn corresponds to Psalm 91 in Protestant and Hebrew bibles.
  25. ^ Cocco (2009: 30).
  26. ^ Page (1999, 178-9). Penafsiran oleh Page didukung oleh Webster (1999). Lihat Napier (1901), Krause (1959), d'Ardenne (1966), dan Peeters (1996) untuk pembahasan penafsiran lain.
  27. ^ Page (1999: 87)
  28. ^ Thomas A. Bredehoft, 'Three New Cryptic Runes on the Franks Casket', Notes and Queries, 58.2 (2011), 181-83, doi:10.1093/notesj/gjr037.
  29. ^ Page (1999: 178).

Daftar pustaka

  • d'Ardenne, Simonne R.T.O., "Does the right side of the Franks Casket represent the burial of Sigurd?" Études Germaniques, 21 (1966), pp. 235–242.
  • Becker, Alfred, Franks Casket: Zu den Bildern und Inschriften des Runenkästchens von Auzon. Regensburg, 1973.
  • Becker, Alfred, Franks Casket website dated 2002, with English and German versions.
  • Becker, Alfred, Franks Casket; Das Runenkästchen von Auzon. Magie in Bildern, Runen und Zahlen. Berlin 2021, ISBN 978-3-7329-0738-0.
  • Becker, Alfred, The King's Gift Box: The Runic Casket of Auzon Witan Publishing, Troy, Al. 2023 ISBN 979-8354247431
  • Bouman, A.C., "The Franks Casket," Neophilologus 3 (1965): 241–9.
  • Clark, Eleanor Grace, "The Right Side of the Franks Casket," Publications of the Modern Language Association 45 (1930): 339–353.
  • Cocco, Gabriele, "The Bowman Who Takes the Lid off the Franks Casket.", Studi anglo-norreni in onore di John S. McKinnell, ed. M. E. Ruggerini. CUED Editrice, 2009.
  • Eichner, Heiner, Zu Franks Casket/Rune Auzon, in Alfred Bammesberger, ed., Old English Runes and their Continental Background (= Altenglische Forschngen 217). Heidelberg, 1991, pp. 603–628.
  • Elliott, Ralph W.V., Runes: An Introduction. Manchester University Press, 1959.
  • Green, Miranda Jane, Celtic Myths. British Museum Press, 1993.
  • Henderson, George, Early Medieval Art, 1972, rev. 1977, Penguin, pp. 156–158.
  • Hough, Carole and John Corbett, Beginning Old English. Palgrave, 2013.
  • Howlett, David R., British Books in Biblical Style. Dublin, Four Courts Press, 1997.
  • Krause, Wolfgang, "Erta, ein anglischer Gott", Die Sprache 5; Festschrift Havers (1959), 46–54.
  • Napier, Arthur S., in An English Miscellany, in honor of Dr. F.J. Furnivall, Oxford, 1901.
  • Neuman de Vegvar, Carol L. "The Travelling Twins: Romulus and Remus in Anglo-Saxon England." Ch. 21 in Jane Hawkes and Susan Mills, eds., Northumbria's Golden Age, Sutton Publishing, Phoenix Mill Thrupp, Strand, Gloucestershire, 1999, pp. 256–267.
  • Osborn, Marijane. "The Seventy-Two Gentiles and the Theme of the Franks Casket." Neuphilologische Mitteilungen: Bulletin de la Société Néophilologique/ Bulletin of the Modern Language Society 92 (1991a): 281–288.
  • Osborn, Marijane. "The Lid as Conclusion of the Syncretic Theme of the Franks Casket," in A. Bammesberger (ed.), Old English Runes and their Continental Background, Heidelberg 1991b, pp. 249–268.
  • Page, R.I. An Introduction to English Runes, Woodbridge, 1999.
  • Parsons, D. Recasting the Runes: the Reform of the Anglo-Saxon Futhorc (Runron 14), Uppsala 1999.
  • Peeters, Leopold, "The Franks Casket: A Judeo-Christian Interpretation.", 1996, Amsterdamer Beiträge zur älteren Germanistik 46: 17–52.
  • Schneider, Karl, "Zu den Inschriften und Bildern des Franks Casket und einer ae. Version des Mythos von Balders Tod." In Festschrift für Walther Fischer Heidelberg, Universitätsverlag, 1959.
  • Schwab, Ute, Franks Casket: fünf Studien zum Runenkästchen von Auzon, ed. by Hasso C. Heiland. Vol. 15 of Studia medievalia septentrionalia, Vienna: Fassbaender, 2008.
  • Simmons, Austin The Cipherment of the Franks Casket on Project Woruldhord, dated Jan. 2010.
  • Söderberg, Sigurd, in London Academy, Aug. 2, 1899, p. 90. (As cited by Clark 1930)
  • Stephens, George, The Old-Norse Runic Monuments of Scandinavia and England (4 volumes), London: J.R. Smith, 1866–1901.
  • Vandersall, Amy L., "The Date and Provenance of the Franks Casket," Gesta 11, 2 (1972), pp. 9–26.
  • Vandersall, Amy L., "Homeric Myth in Early Medieval England: The Lid of the Franks Casket". Studies in Iconography 1 (1975): 2-37.
  • Viëtor, W., "Allgemeinwissenschaftliches; Gelehrten-, Schrift-, Buch- und Bibliothekswesen." Deutsche Literaturzeitung. Vol. 25, 13 Feb. 1904.
  • Wadstein, Elis (1900), "The Clermont Runic Casket," Skrifter utgifna af K. Humanistiska Vetenskaps-Samfundet i Upsala 6 (7). Uppsala, Almqvist & Wicksells Boktryckeri A. B. Available as undated University of Michigan Libraries reprint.
  • Webster, Leslie (1991), "The Franks Casket," in L. Webster - J. Backhouse (eds), The Making of England: Anglo-Saxon Art and Culture, AD 600-900, London 1991, pp. 101–103 (text on British Museum collection database).
  • Webster, Leslie (2000), The Franks Casket, pp. 194–195, The Blackwell encyclopaedia of Anglo-Saxon England (Editors: Michael Lapidge, John Blair, Simon Keynes), Wiley-Blackwell, 2000, ISBN 0-631-22492-0, ISBN 978-0-631-22492-1.
  • Webster, Leslie (2012a), Anglo-Saxon Art, British Museum Press, ISBN 9780714128092.
  • Webster, Leslie (2012b), The Franks Casket: Objects in Focus, British Museum Press, 2012b, ISBN 9780714128184.
  • Wilson, David M.; Anglo-Saxon Art: From The Seventh Century To The Norman Conquest, Thames and Hudson (US edn. Overlook Press), 1984.
  • Wood, Ian N., "Ripon, Francia and the Franks Casket in the Early Middle Ages", Northern History, 26 (1990), pp. 1–19.

Pustaka lanjutan

  • Richard Abels, “What Has Weland to Do with Christ? The Franks Casket and the Acculturation of Christianity in Early Anglo-Saxon England.” Speculum 84, no. 3 (July 2009), 549–581.
  • Alfred Becker, "Franks Casket Revisited," Asterisk, A Quarterly Journal of Historical English Studies, 12/2 (2003), 83-128.
  • Alfred Becker, "The Virgin and the Vamp," Asterisk, A Quarterly Journal of Historical English Studies, 12/4 (2003), 201-209.
  • Alfred Becker, "A Magic Spell "powered by" a Lunisolar Calendar," Asterisk, A Quarterly Journal of Historical English Studies, 15 (2006), 55 -73.
  • M. Clunies Ross, A suggested Interpretation of the Scene depicted on the Right-Hand Side of the Franks Casket, Medieval Archaeology 14 (1970), pp. 148–152.
  • Jane Hawkes and Susan Mills (editors), Northumbria's Golden Age (1999); with articles by L. Webster, James Lang, C. Neuman de Vegvar on various aspects of the casket.
  • W. Krogmann, "Die Verse vom Wal auf dem Runenkästchen von Auzon," Germanisch-Romanische Monatsschrift, N.F. 9 (1959), pp. 88–94.
  • J. Lang, "The Imagery of the Franks Casket: Another Approach," in J. Hawkes & S. Mills (ed.) Northumbria’s Golden Age (1999) pp. 247 – 255
  • K. Malone, "The Franks Casket and the Date of Widsith," in A.H. Orrick (ed.), Nordica et Anglica, Studies in Honor of Stefán Einarsson, The Hague 1968, pp. 10–18.
  • Th. Müller-Braband, Studien zum Runenkästchen von Auzon und zum Schiffsgrab von Sutton Hoo; Göppinger Arbeiten zur Germanistik 728 (2005)
  • M. Osborn, "The Grammar of the Inscription on the Franks Casket, right Side," Neuphilologische Mitteilungen 73 (1972), pp. 663–671.
  • M. Osborn, The Picture-Poem on the Front of the Franks Casket, Neuphilologische Mitteilungen 75 (1974), pp. 50–65.
  • P. W. Souers, "The Top of the Franks Casket," Harvard Studies and Notes in Philology and Literature, 17 (1935), pp. 163–179.
  • P. W. Souers, "The Franks Casket: Left Side," Harvard Studies and Notes in Philology and Literature, 18 (1936), pp. 199–209.
  • P. W. Souers, "The Magi on the Franks Casket," Harvard Studies and Notes in Philology and Literature, 19 (1937), pp. 249–254.
  • P. W. Souers, "The Wayland Scene on the Franks Casket," Speculum 18 (1943), pp. 104–111.
  • K. Spiess, "Das angelsächsische Runenkästchen (die Seite mit der Hos-Inschrift)," in Josef Strzygowski-Festschrift, Klagenfurt 1932, pp. 160–168.
  • L. Webster, "The Iconographic Programme of the Franks Casket," in J. Hawkes & S. Mills (ed.) Northumbria’s Golden Age (1999), pp. 227 – 246
  • L. Webster, "Stylistic Aspects of the Franks Casket," in R. Farrell (ed.), The Vikings, London 1982, pp. 20–31.
  • A. Wolf, "Franks Casket in literarhistorischer Sicht," Frühmittelalterliche Studien 3 (1969), pp. 227–243.

Pranala luar

Kembali kehalaman sebelumnya