Petualangan Tintin Wartawan "Le Petit Vingtième" di Tanah Sovyet
Petualangan Tintin Wartawan "Le Petit Vingtième" di Tanah Sovyet (dalam judul aslinya yang berbahasa Prancisnya Les aventures de Tintin reporter au "Petit Vingtième" au pays des Soviets) adalah sebuah album serial kisah Petualangan Tintin yang pertama dan diterbitkan hanya dalam format "hitam putih" saja. Cerita ini pernah dimuat dalam Le Petit Vingtième, halaman tambahan dari surat kabar Le Vingtième Siècle yang terbit di Belgia pada kurun waktu 10 Januari 1929 hingga 8 Mei 1930, dan baru dibukukan dalam bentuk album komik untuk pertama kalinya pada tahun 1930.[1] Saat ini, buku tersebut, yang hanya berjumlah 500 eksemplar dan diberi tanda "Tintin et Milou", merupakan barang langka, mahal dan dicari banyak orang, khususnya para kolektor.[2] Latar belakangBuku ini adalah satire (sindiran) politik, menyatakan ketidak sukaan Hergé pada pemerintahan Uni Soviet dan paham Komunisme serta membuat lelucon tentang klaim mereka akan kemajuan ekonomi. Cerita ini juga dibuat atas arahan dari Abbé Norbert Wallez, editor dari harian Le XXe Siècle.[3] Dengan kesuksesan dari komik ini, maka Herge juga mulai untuk membuat serial lainnya, yaitu Petualangan Quick dan Flupke. Komik ini pulalah yang nantinya, oleh Herge tidak dibuat versi berwarnanya. Ini diakuinya dalam suatu wawancara, dimana ketika ia membuatnya, ia tidak begitu menganggapnya sebagai suatu karya, bahkan ia menganggapnya layaknya semua permainan, dan kemudian dinyatakannya sebagai karyanya yang merupakan transisi dari masa muda ke kedewasaan.[3] Herge juga tidak melakukan penerbitan ulang atas cetakan pertama. Namun dikarenakan cetakan bajakannya banyak diperjual belikan secara tidak legal di antara para penggemar Tintin, maka akhirnya ia memperbolehkan pencetakan ulang pada tahun 1973 dan terjemahan resminya dalam bahasa Inggris, diterbitkan untuk pertama kalinya pada tahun 1989. Kisah ini juga adalah salah satu dari tiga kisah Tintin, lainnya adalah Tintin di Kongo dan Tintin dan Alpha-Art, yang tidak diadaptasi ke dalam media lainnya, semisal film. Menurut Benoît Peeters, (Le monde d'Hergé), satu-satunya sumber yang dipergunakannya dalam mengarang cerita ini hanyalah sebuah buku berjudul Moscou sans voiles (Moscow Unveiled) ditulis oleh Joseph Douillet, seorang bekas konsuler Belgia di Rostov na Donu, Uni Soviet.[1] Bahkan beberapa adegan dari album ini diambil langsung dari buku tersebut, salah satunya mengenai pemungutan suara.[4] Sebagaimana terlihat di salah satu panel gambarnya tentang pemilihan umum, yaitu ketika seorang kamerad komunis, Oebijkon menyampaikan pidatonya yang kurang lebih dapat diartikan sebagai berikut:
Karena alasan itulah, Hergé memutuskan untuk menarik semua buku dari peredaran pada paruh waktu 1930an. Dan baru pada tahun 1973, yang merupakan bagian dari "Les Archives d'Hergé",[1] edisi facsimile diterbitkan, yang disambut hangat oleh para penggemarnya dan menjadi sebuah best-seller (100,000 buku terjual hanya dalam tahun tersebut). Dan hanya dalam buku inilah, Hergé tidak menggambar ulangnya ataupun mewarnainya dalam tahun-tahun berikutnya dan menjadikannya terasa dan terlihat berbeda dengan buku-buku Petualangan Tintin lainnya. Hergé baru berumur dua puluh tiga tahun ketika ia mulai menulis kisah Petualangan Tintin yang pertama ini. Dan ini terlihat dalam setiap bingkai cerita yang menampilkan semangat mudanya yang masih sangat menggebu-gebu.[1] Edisi asli diterbitkan untuk pertama kalinya pada bulan Januari 1929, dimana cerita ini diusulkan oleh Norbert Father Wallez, editor Le XX Siecle. Editor tersebut ingin menjadikan Soviet sebagai sasaran kritik terhadap paham Komunisme. Wallez kerap mendorong Herge untuk terus menulis cerita propaganda anti komunis.[5] Pada tahun-tahun belakangan, Herge mengakui bahwa kisah ini merupakan salah satu dosa pertamanya.[6] Buku inilah satu-satunya yang tidak direvisi menjadi berwarna. Diterbitkan ulang secara resmi tahun 1981, untuk melawan pembajakan buku tersebut. Buku ini kisahnya panjang, bahkan untuk ukuran Tintin. Panel-panel gambarnya masih sangat konvensional, terkesan kasar dan terburu-buru dan setiap halaman berisi 3 hingga 6 buah panel gambar. Alur kisah dan logika komik inipun berbeda dengan kisah-kisah Petualangan Tintin selanjutnya. Selain kisah yang lebih panjang, di komik ini akan ditemukan adegan-adegan splastis yang berlebihan seperti tertabrak kereta api, tercebur di danau es tetapi tetap selamat, serta faktor-faktor kebetulan yang membuat sebuah peristiwa terselesaikan dengan sangat mudah.[7] Namun, banyak gambar yang akurat karena Herge juga melakukan riset.[6] Contohnya mobil Mercedes Benz type S tahun 1927 yang digunakan Tintin dan Milo saat melarikan diri dari kejaran pesawat capung Rusia. Begitu pula dengan stasiun kereta api Gare du Nord, Bruxelles, yang sangat mirip dengan foto aslinya (diambil pada tahun 1890). Akurasi juga tampak pada penggunaan lambang, pidato dan makian berbahasa Rusia. Sebenarnya Herge ingin melanjutkan petualangan Tintin ke Rusia (tahun 1959), tetapi akhirnya berubah pikiran dan jadilah Tintin di Tibet.[6] Ringkasan ceritaTintin, seorang reporter untuk harian Le Petit Vingtième, dan anjingnya Milo ditugaskan ke Uni Soviet. Mereka berangkat dari Brussel, kereta api yang ditumpanginya diledakkan dalam perjalanannya ke Moskow oleh seorang agen rahasia Soviet, OGPU. Mereka selamat namun mereka dituduh oleh pihak otoritas pemerintahan Jerman di Berlin untuk "kecelakaan" tersebut. Akhirnya mereka dijebloskan ke penjara, tetapi berhasil untuk melarikan diri dengan cara menyamar. Mereka mencuri mobil milik polisi Jerman dan melalui beberapa petualangan sebelum akhirnya tiba di Moscow melalui Stolbtzy, kota perbatasan antara Uni Soviet dengan Jerman....
Dalam pengamatannya tentang sebuah pemilihan umum di Soviet, Tintin menemukan bahwa Partai Komunis memaksa para penduduk untuk memilih satu partai saja yaitu Partai Komunis dengan cara menodongkan senjata kepada mereka. Selain itu propaganda yang disampaikan kepada Partai Komunis dari Inggris Raya mengenai pabrik-pabrik mereka di Soviet yang sedang memproduksi, sebenarnya hanyala bunyi-bunyian yang ditimbulkan oleh beberapa orang yang memukul-mukulkan palu untuk membuat keributan dan asap yang timbul dari cerobong-cerobong pabrik hanyalah jerami yang dibakar. Dalam pengembaraannya di jalanan di kota Moskow, ia menemukan bahwa pihak pemerintahan Uni Soviet membagi-bagikan roti kepada anak-anak yang kelaparan jika dan hanya jika mereka mendukung Partai Komunis, jikalau tidak, mereka akan dipukuli, ditendangi dan tidak mendapatkan makanan. Karena adanya penurunan panenan gandum serta untuk mempertahankan propaganda bahwa Uni Soviet negeri yang kaya raya dan mampu melakukan ekspor gandum ke luar negeri, maka sebenarnya terjadi kelaparan yang sangat parah di dalam negeri. Oleh karena itu, para pemimpin Partai Komunis merencanakan untuk melakukan penjarahan di beberapa pertanian yang memiliki panenan yang berlebihan. Tintin berhasil menyelamatkan beberapa kulak dengan memperingatkan tentang berita ini, tetapi dia tertangkap lagi karena tindakannya yang menarik perhatian tentara setempat. Dalam pelariannya dari penjara, Tintin secara tidak sengaja menemukan bahwa kekayaan yang dikumpulkan oleh Stalin Lenin, dan Trotsky, adalah barang-barang jarahan dan curian dari rakyat Uni Soviet termasuk diantaranya persediaan gandum vodka, dan kaviar. Berbekal penemuannya ini ia melarikan diri dari Uni Soviet menggunakan pesawat udara dan setelah melalui beberapa petualangan, dapat dengan selamat tiba di lapangan udara Bandara Tempelhof di Berlin, dimana ia bertemu kembali dengan para agen rahasia Uni Soviet, OGPU yang mencoba membungkamnya sebelum ia dapat memberitakan apa yang telah dilihatnya di Uni Soviet. mendapatkan hadiah uang yang cukup lumayan dari pemerintah Jerman karena berhasil menangkap salah satu agen rahasia Uni Soviet, OGPU. Dengan hadiah uang itu, Tintin hendak kembali mencoba masuk ke Uni Soviet dengan membeli mobil baru. Namun sayangnya mobil yang dikendarainya tergelincir dengan hebat dan terbentur palang kereta dan melontarkan Tintin dan Milo ke dalam kereta yang ternyata membawanya kembali ke Brussel, di mana mereka disambut sebagai pahlawan. Sebenarnya koran Le Petit Vingtième benar-benar mengadakan pawai kembalinya "Tintin" dan "Milo" ke stasiun kereta api Utara Brusel pada hari Kamis 8 Mei 1930, sebagaimana yang dilaporkan dalam surat kabar, yang juga dihadiri oleh Hergé. Peristiwa itu juga dihadiri oleh banyak orang dan yang berperan sebagai "Tintin" adalah seorang pramuka yang berumur 15 tahun bernama Lucien Pepermans.[8] Fakta dan fiksiTokoh pembantuKebanyakan tokoh yang muncul dalam kisah ini adalah tokoh pembantu, bahkan banyak yang anonim. Beberapa yang perlu dicatat antara lain:
KutipanBeberapa kutipan terkenal dalam buku ini adalah:
IlustrasiDalam membuat ilustrasi untuk cerita ini Herge selalu memperhatikan detail gambarnya dan untuk itu dia melakukan beberapa penelitian dan mencoba mengambil contoh dari benda aslinya baik berupa foto ataupun lainnya. Dan hasil pengamatannya tersebut dilukiskan sebagai ilustrasi dalam cerita ini, salah satunya adalah kendaraan. Beberapa hal yang dipakai sebagai model ilustrasi yang mengambil dari gambar atau foto detail dalam cerita ini antara lain:
TransportasiDi dalam setiap komiknya, Herge juga selalu menampilkan kendaraan-kendaraan yang dipakai pada masa itu dalam bentuk ilustrasi komiknya. Dalam komik ini, beberapa sarana transportasi yang ditampilkan adalah: DaratSalah satu bentuk transportasi darat yang ditampilkan oleh Herge dalam komik ini adalah sebuah mobil tipe sport dari Mercedes-Benz type S yang diambil dari foto tahun 1927. UdaraDalam kisah ini juga ditunjukkan pemakaian pesawat udara oleh Tintin sebagaimana dalam kisah-kisah lainnya. Dalam kisah ini, dipakai pesawat udara yang ditenagai oleh motor 400 HP adalah Polikarpov I. TerjemahannyaBahasa InggrisBuku ini diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris untuk pertama kalinya pada tahun 1989, diterbitkan oleh penerbit Sundacer, London. Buku ini dialih bahasakan oleh Leslie Lonsdale-Cooper dan Michael Turner. Buku ini diterbitkan dalam format facsimili, hitam, putih bersampul tebal dengan ISBN 2203020016. Pada tahun 1999 diterbitkan ulang oleh penerbit Methuen (London), dan mengalami cetak ulang pada tahun 2001 dengan ISBN 0-416-19765-5.[1] Bahasa IndonesiaTerbitan IndiraBuku ini diterbitkan untuk pertama kalinya oleh penerbit PT. Indira pada paruh waktu Desember 1996, yang dialih bahasakan oleh Temmy, dan teks di balon ditulis oleh Tuti B.W., dengan editor; Arya Sidharta dan dicetak oleh Glory Offset dengan ISBN 979-8063-51-1. Dalam cetakan Indira, buku ini berukuran cukup besar jika dibandingkan dengan terbitan Gramedia yang hanya berukuran 22 cm saja. Karena dalam cerita ini Tintin dan Milo sempat mampir di Jerman maka Herge tidak lupa mencantumkan kosakata dalam bahasa Jerman seperti:
Secara tidak langsung kita mempelajari bahasa Jerman sambil membaca komik ini. Terbitan GramediaUntuk versi Gramedia, diterjemahkan oleh Donna Widjajanto dan diterbitkan untuk pertama kalinya pada paruh April 2008.[2] Lihat pulaReferensi
Pranala luar
|