Piala Negara-Negara Afrika 2015
Piala Negara-Negara Afrika 2015 adalah edisi ke-30 turnamen sepak bola Piala Negara-Negara Afrika. Turnamen ini diselenggarakan di Guinea Khatulistiwa sejak tanggal 17 Januari hingga 8 Februari 2015. Maroko pada awalnya memenangkan hak sebagai tuan rumah penyelenggara, namun kemudian mereka kemudian mengundurkan diri karena terjadinya wabah virus Ebola di Afrika Barat[1] dan digantikan oleh Guinea Khatulistiwa.[2] 16 tim berpartisipasi pada putaran final. Pantai Gading menjuarai turnamen ini setelah menang atas Ghana dengan skor 9–8 dalam adu penalti setelah bermain imbang tanpa gol pada pertandingan final di Stadion Bata, Bata. Republik Demokratik Kongo berada pada peringkat ketiga setelah mengalahkan tuan rumah Guinea Khatulistiwa dengan skor 4–2 dalam adu penalti setelah juga bermain imbang tanpa gol pada pertandingan perebutan tempat ketiga di Stadion Malabo, Malabo. Pemain Ghana Christian Atsu menjadi pemain terbaik sepanjang turnamen, sementara pemain Ghana lainnya André Ayew meraih gelar pencetak gol terbanyak sepanjang putaran final dengan 3 gol. Tuan rumahSejumlah negara mengajukan diri sebagai tuan rumah penyelenggara, yakni:
CAF menerima 3 proposal penawaran sebelum batas waktu 30 September 2010, untuk menjadi tuan rumah baik edisi 2015 atau 2017 dari RD Kongo, Maroko dan Afrika Selatan.[12] CAF kemudian memulai prosedur inspeksi, pada bulan November dan Desember 2010, dengan cara mengunjungi setiap negara yang mengajukan penawaran, untuk melihat stadion, infrastruktur, dan minat sepak bola. Mereka memeriksa Republik Demokratik Kongo lebih dulu.[13] Tidak lama setelah inspeksi, RD Kongo memberi tahu CAF bahwa mereka akan menarik tawaran mereka untuk kedua edisi turnamen.[14] Maroko adalah negara berikutnya yang diinspeksi, di mana CAF mengunjungi negara itu pada awal November 2010.[15] Afrika Selatan kemudian diinspeksi pada Desember 2010.
Pada tanggal 29 Januari, selama Piala Super CAF 2011, Dewan CAF memutuskan bahwa Maroko akan menjadi tuan rumah Piala Afrika 2015, sedangkan edisi 2017 akan diadakan di Afrika Selatan.[16] Empat kota tuan rumah Maroko yang dijadwalkan menjadi tuan rumah turnamen adalah Rabat, Marrakesh, Agadir, dan Tangier, sebagaimana diumumkan oleh Komite Eksekutif CAF pada 23 September 2013.[17] Casablanca akan menjadi sebagai tempat alternatif.[18] Pengunduran diri MarokoPada Oktober 2014, pemerintah Maroko meminta penundaan turnamen karena wabah virus Ebola di Afrika Barat.[19] Setelah masalah tersebut dibahas pada pertemuan Komite Eksekutif pada tanggal 2 November 2014, CAF memutuskan untuk mempertahankan tanggal pelaksanaan turnamen, sementara juga meminta klarifikasi dari Federasi Sepak Bola Maroko apakah mereka masih ingin menjadi tuan rumah turnamen tersebut.[20] Pada 8 November, Maroko gagal memenuhi tenggat waktu untuk memastikan apakah mereka akan menjadi tuan rumah turnamen.[21] Tiga hari kemudian CAF mengkonfirmasi bahwa Maroko tidak akan menjadi tuan rumah turnamen dan tuan rumah baru akan dipilih dari daftar negara yang telah menyatakan minatnya. Maroko, yang sebelumnya memenuhi syarat sebagai tuan rumah, didiskualifikasi dari keikutsertaan dalam turnamen.[1][22] CAF menyatakan bahwa mereka akan mengambil tindakan hukum terhadap Maroko karena melanggar kontrak yang ditandatangani pada April 2014.[23] Menteri Olahraga Maroko Mohamed Ouzzine mengatakan bahwa CAF telah menuduh negaranya "menolak" untuk menjadi tuan rumah turnamen ketika turnamen itu ingin ditunda, dan membenarkan keputusan tersebut dengan mengutip bahwa Organisasi Kesehatan Dunia memberi setiap negara hak untuk melindungi warganya.[23] Pada 6 Februari 2015, CAF mengumumkan bahwa Maroko telah dilarang tampil pada dua turnamen Piala Afrika berikutnya, didenda 1 juta dolar AS, serta menuntut kompensasi 9 juta dolar AS.[24][25] Namun, larangan itu dibatalkan oleh Pengadilan Arbitrase untuk Olahraga, yang membuat Maroko dapat mengikuti turnamen.[26] Mesir, Ghana, Afrika Selatan, dan Sudan menolak untuk mengambil alih peran sebagai tuan rumah.[27] Angola, tuan rumah edisi 2010, dianggap sebagai pengganti potensial karena stadion dan infrastruktur yang ada di negara itu. Namun, seorang anggota Federasi Sepak Bola Angola menyatakan bahwa hal itu tidak mungkin dilaksanakan karena anggaran pemerintah yang baru tidak mencakup turnamen apapun.[23] Pada 14 November 2014, CAF mengumumkan bahwa Guinea Khatulistiwa akan menjadi tuan rumah turnamen.[2] PesertaKualifikasi untuk turnamen terdiri dari empat tahap, tiga babak penyisihan dan diakhiri dengan babak grup. 21 tim peringkat terbaik langsung lolos ke babak grup, sementara 26 tim berikutnya mulai bermain pada babak kedua, dan empat tim peringkat terendah mulai dari babak pertama. Tiga putaran pendahuluan berupa serangkaian play-off, di mana masing-masing pemenang berhak maju ke babak selanjutnya. 51 negara memasuki babak kualifikasi (tidak termasuk tuan rumah awal Maroko). Edisi ini menjadi debut perdana Sudan Selatan. Djibouti dan Somalia tidak dapat ikut dalam babak ini. Maroko dapat saja lolos sebagai tuan rumah; namun setelah penolakan mereka untuk menjadi tuan rumah, mereka dikeluarkan dari turnamen oleh CAF.[1][22] Guinea Khatulistiwa terpilih sebagai tuan rumah yang baru, dan meskipun telah bermain dan didiskualifikasi karena menurunkan pemain tidak sah, mereka lolos secara otomatis sebagai tuan rumah.[2] Juara bertahan Nigeria gagal lolos ke putaran final.[28]
PengundianTuan rumah penyelenggara Guinea Khatulistiwa secara otomatis dimasukkan ke Pot 1.[29] 15 tim lainnya diperingkatkan berdasarkan penampilan mereka dalam Kualifikasi Piala Negara-Negara Afrika 2015 (dikalikan 2), putaran final Piala Afrika 2013 (dikalikan 3) bersama dengan kualifikasinya (dikalikan 1), Piala Afrika 2012 (dikalikan 2) bersama dengan kualifikasinya (dikalikan 0.5), putaran final Piala Afrika 2010 (dikalikan 1), dan kualifikasi Piala Dunia 2014.[30]
Pengundian dilaksanakan pada 3 Desember 2014 di Malabo.[31][32] Pada awalnya, pengundian dijadwalkan pada 26 November 2014 di Rabat sebelum tuan rumah penyelenggara diganti.[33][34]
SkuatLokasi penyelenggaraanEmpat stadion di empat kota yang berbeda menjadi lokasi penyelenggaraan turnamen ini.
Wasit20 orang wasit dan 21 orang asisten wasit telah ditunjuk untuk memimpin pertandingan dalam turnamen ini. Babak grupKriteria peringkatPada babak grup, jika terdapat dua atau lebih tim yang tergabung dalam satu grup yang sama imbang pada jumlah poin yang sama, maka urutan posisi akhir akan ditentukan menurut kriteria peringkat yang urutannya sebagai berikut.[35]
Grup A
Grup B
Grup C
Grup D
Babak gugur
Perempat finalSemifinalPerebutan tempat ketigaFinalHasil akhir
Penghargaan
Tim terbaikPara pemain berikut terpilih sebagai yang terbaik di posisi masing-masing, berdasarkan penampilan mereka sepanjang turnamen. Penampilan mereka dianalisis oleh Kelompok Studi Teknis (Technical Study Group, TSG) turnamen, yang memilih tim.[40]
Pencetak golSebanyak 68 gol dicetak pada 32 pertandingan, dengan rata-rata 2,12 gol per pertandingan. 3 gol 2 gol 1 gol
1 gol bunuh diri
PemasaranBerikut merupakan sponsor turnamen edisi ini.[41]
Referensi
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai 2015 Africa Cup of Nations.
|