ProvirusProvirus adalah genom virus yang diintegrasikan ke dalam DNA sel inang. Dalam kasus virus bakteri (bakteriofag), provirus sering disebut sebagai profag. Keadaan integrasi ini bisa terjadi dalam tahap replikasi virus, atau keadaan yang berlangsung lama, baik sebagai infeksi virus yang inaktif, maupun elemen virus endogen. Pada infeksi virus yang inaktif, virus tidak akan mereplikasi dirinya sendiri kecuali sel inangnya bereplikasi. Keadaan ini dapat terjadi pada sel inang dalam banyak generasi. Retrovirus endogen selalu berada dalam keadaan provirus. Ketika retrovirus (nonendogen) menginvasi sel, RNA retrovirus diubah menjadi DNA dengan enzim transkriptase balik, kemudian dimasukkan ke dalam genom inang oleh enzim integrase. Provirus tidak secara langsung membuat salinan DNA baru dirinya sendiri sambil diintegrasikan ke dalam genom inang dengan cara ini. Alih-alih, ia direplikasi secara pasif bersama dengan genom inang dan diteruskan ke keturunan sel aslinya; semua keturunan sel yang terinfeksi juga akan memiliki provirus dalam genomnya. Hal dikenal sebagai siklus lisogenik virus.[1] Integrasi dapat menyebabkan infeksi laten atau infeksi produktif. Pada infeksi yang produktif, provirus ditranskripsi menjadi RNA duta yang secara langsung menghasilkan virus baru, yang pada gilirannya akan menginfeksi sel-sel lain melalui siklus litik. Infeksi laten terjadi ketika provirus diam dalam transkripsinya. Infeksi laten dapat menjadi produktif sebagai respons terhadap perubahan kondisi atau kesehatan lingkungan inang; provirus dapat diaktifkan dan memulai transkripsi genom virusnya. Hal ini dapat mengakibatkan kerusakan sel inangnya karena mesin sintesis protein sel dibajak untuk menghasilkan lebih banyak virus. Provirus dapat menyumbang sekitar 8% dari genom manusia dalam bentuk retrovirus endogen yang diwariskan.[2] Provirus tidak hanya mengacu pada retrovirus tetapi juga digunakan untuk menggambarkan virus lain yang dapat berintegrasi ke dalam kromosom inang, contoh lain adalah virus terkait adeno (AAV). Tidak hanya virus eukariotik yang berintegrasi ke dalam genom inang mereka; banyak virus bakteri dan arkea juga menggunakan strategi propagasi ini. Referensi
|