Putri YeftaPutri Yefta adalah seorang figur dalam Alkitab Ibrani, yang ceritanya disebutkan dalam Kitab Hakim-Hakim 11. Hakim Yefta memenangkan pertempuran atas Ammon, dan bersumpah bahwa ia akan menawarkan hal pertama yang keluar dari rumahnya sebagai persembahan bakaran kepada Yahweh. Namun, anak tunggalnya, seorang putri tak bernama, datang untuk mempersembahkannya tarian dan memainkan tamborin (ayat 34). Ia mendorong Yefta untuk menepati sumpahnya (ayat 36) namun diminta untuk melepaskan keperawanannya selama dua bulan (ayat 38). Setelah periode waktu itu, Yefta menepati janjinya dan mempersembahkan putrinya. Mayoritas opini di kalangan komentator menyatakan bahwa Yefta membunuh putrinya sebagai tindakan pengurbanan manusia.[1] Namun, terdapat opini minoritas bahwa Yefta menjalani sisa hidupnya pada masa setelahnya. Ini berdasarkan pada anggapan seperti pembersihan keperawanannya tak akan membuat esensi bahwa ia akan mati. Para komentator yang memegang pandangan minoritas meliputi David Kimchi,[2] Keil dan Delitzsch,[3] dan James B. Jordan.[4] Putri Yefta disebut "Adah" oleh Order of the Eastern Star dan menjadi salah satu dari lima tokoh perempuannya, mewakili pemenuhan tugas.[5] Referensi
|