Region Arica y Parinacota
Region Arica y Parinacota (bahasa Spanyol: Región de Arica y Parinacota) adalah salah satu region di Chili dengan ibu kota Arica. Kode ISO 3166 region ini adalah CL-AP. Menurut sensus 2017, jumlah penduduk region dengan luas 16.873,3 km2 ini adalah 226.068 jiwa. DemografiMenurut data Sensus tahun 2017 dari Institut Statistik Nasional, wilayah ini dihuni oleh 224.548 jiwa dengan kepadatan mencapai 13,3 jiwa per km². Wilayah ini memiliki populasi Aymara terbesar[4] dan sejumlah besar imigran dari negara tetangga seperti Peru dan Bolivia.[5] Kemudian juga termasuk mereka yang memiliki keturunan Asia, seperti Tiongkok dan Jepang, dan orang-orang Arab dari Lebanon, Palestina, dan Suriah. Sedangkan sebagian besar orang Afro-Chili di negara itu tinggal di provinsi Arica, yang merupakan keturunan budak pada abad ke-17 dan ke-18.[6] Ada sejumlah besar orang Roma atau Gipsi di provinsi Arica yang berasal dari Eropa Timur pada akhir abad ke-19.[7] GeografiWilayah ini terletak di dalam Norte Grande (Utara Jauh). Wilayah ini menggabungkan beberapa landscape seperti gurun, lembah hijau, pegunungan Andes yang curam dan berapi, dan Altiplano (dataran tinggi) di sebelah timur. Jalur pantai sempit berupa dataran rendah yang lebarnya tidak lebih dari 2 kilometer (1 mi) memisahkan Lempeng Nazca Pasifik dari Andes. Gunung api Parinacota merupakan elevasi tertinggi di wilayah ini, yaitu 6.348 meter (20.827 ft) dan terletak di perbatasan utara dengan Bolivia di Taman Nasional Lauca. Sengketa perbatasan dengan PeruPada tanggal 26 Januari 2007, pemerintah Peru mengeluarkan protes terhadap penetapan batas wilayah pesisir yang dibagi kedua negara oleh Chili. Menurut Kementerian Luar Negeri Peru, badan legislatif Chili telah mendukung rencana mengenai wilayah Arica y Parinacota yang tidak mematuhi penetapan batas wilayah yang berlaku saat ini. Selain itu, undang-undang Chili yang diusulkan diduga mencakup penegasan kedaulatan atas 19.000 m2 (204.514 sq ft) tanah di Departemen Tacna, Peru. Menurut Kementerian Luar Negeri Peru, Chili telah menetapkan wilayah baru "tanpa menghormati demarkasi Concordia."[8] Sementara itu, pemerintah Chili telah menegaskan bahwa wilayah yang disengketakan bukanlah situs pesisir bernama Concordia, tetapi merujuk pada batu batas No. 1, yang terletak di timur laut dan 200 meter ke pedalaman.[8] Sengketa perbatasan yang mungkin terjadi berhasil dihindari ketika Mahkamah Konstitusi Chili secara resmi memutuskan pada tanggal 26 Januari 2007 dengan menentang undang-undang tersebut. Meskipun setuju dengan putusan pengadilan, pemerintah Chili menegaskan kembali pendiriannya bahwa batas maritim antara kedua negara tidak dipertanyakan dan telah diakui secara resmi oleh masyarakat internasional.[9] Pemerintah Peru telah menyatakan bahwa mereka mungkin akan meminta bantuan pengadilan internasional di Den Haag untuk menyelesaikan perselisihan ini.[10] Referensi
Pranala luar |