Rishi Sunak
Rishi Sunak (/ˈrɪʃi ˈsuːnæk/ ⓘ,[2] lahir 12 Mei 1980) adalah seorang politikus Britania Raya yang menjabat sebagai Perdana Menteri Britania Raya dari Oktober 2022 hingga Juli 2024 dan Pemimpin Partai Konservatif sejak Oktober 2022 dan berhenti pada November 2024. Sebelumnya ia menjabat sebagai Menteri Keuangan periode Februari 2020 hingga pengunduran dirinya pada Juli 2022.[3] Ia diangkat sebagai Menteri Keuangan usai pengunduran diri Sajid Javid saat perombakan kabinet pada 2020. Sunak sebelumnya menjabat sebagai Ketua Sekretaris untuk Perbendaharaan di bawah kepemimpinan Javid dari Juli 2019 sampai Februari 2020, dan menjadi anggota parlemen untuk Richmond (Yorks) sejak pemilu 2015. Rishi Sunak lahir di Southampton dari kedua orangtuanya yang merupakan keturunan India. Kedua orangtuanya bermigrasi ke Britania Raya dari Afrika Timur pada tahun 1960-an.[4][5][6] Sunak menamatkan pendidikannya di Kolese Winchester dan kemudian mengambil jurusan filosofi, politik dan ekonomi di Kolese Lincoln, Oxford dan melanjut pendidikan S-2 nya di Universitas Stanford. Saat ia berkuliah di Stanford, Sunak bertemu dengan Akshata Murty, perempuan yang kelak akan menjadi istrinya. Akshata Murty merupakan anak dari miliarder N. R. Narayana Murthy. Setelah menamatkan pendidikannya, Sunak kemudian bekerja pada Goldman Sach dan kemudian bekerja pada Pengelola Investasi Global The Children Investment Fund Management dan Theleme Partners Sunak lalu terpilih menjadi Anggota Parlemen untuk Richmond (Wilayah Yokrshire Utara) pada Pemilu Tahun 2015 menggantikan William Hague. Sunak mendukung Brexit pada Referendum Keanggotaan Britania raya di Uni Eropa 2016. Dalam kabinet Perdana Menteri Theresa May, Sunak dipercaya menjadi Wakil Menteri Parlementer untuk Pemerintahan Lokal. Setelah pengunduran diri PM May, Sunak mendukung Boris Johnson untuk menjadi Pemimpin Partai Konservatif. Dalam Kabinet Johnson, Sunak dipercaya menjadi Menteri Keuangan setelah pengunduran diri Sajid Javid. Sebagai Menteri Keuangan, Sunak sangat menonjol dalam respon keuangan pemerintahan dalam menghadapi Pandemi Covid-19 dan pengaruhnya dalam ekonomi. Sunak kemudian mengundurkan diri sebagai Menteri Keuangan dikarenakan krisis pemerintahan yang melanda Kabinet Johnson. Sunak kemudian mencalonkan diri sebagai Pemimpin Partai Konservatif untuk menggantikan Boris Johnson,[7] namun kalah melawan Liz Truss.[8] Setelah pengunduran diri Truss akibat krisis pemerintahan, Sunak kemudian terpilih sebagai Pemimpin Partai Konservatif tanpa lawan pada tanggal 24 Oktober 2022. Raja Charles III kemudian mengangkat Rishi Sunak sebagai Perdana Menteri. Sunak menjadi orang keturunan India, Asia, dan kulit berwarna pertama dalam sejarah Britania Raya yang menduduki posisi Perdana Menteri.[9][10][11] Ia juga merupakan perdana menteri termuda dalam 2 abad terakhir serta anggota parlemen terkaya. Kekayaan Sunak sendiri diperkirakan mencapai £730 juta (Rp12,9 triliun) dan jika digabung dengan kekayaan istrinya yang merupakan anak seorang miliarder India, maka kekayaan keduanya dua kali lipat lebih besar dari kekayaan pribadi Ratu Elizabeth II dan Raja Charles III. Referensi
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai Rishi Sunak. Wikiquote memiliki koleksi kutipan yang berkaitan dengan: Rishi Sunak. |