SS-Verfugungstruppe
SS-Verfugungstruppe (SS-VT) (bahasa Indonesia: Pasukan Disposisional SS) dibentuk pada tahun 1934 sebagai pasukan tempur NSDAP. Tahun 1940 pasukan militer SS ini menjadi pasukan inti Waffen-SS. Pada 17 Agustus 1938 Adolf Hitler mendekritkan bahwa SS-VT tidak merupakan bagian dari polisi maupun Wehrmahct Jerman, tetapi tetapi pasukan terlatih-militer yang berada pada pembagian Fuhrer dalam perang atau damai. Pasukan yang akan dilatih sesuai dengan peraturan SS dan beranggotakan relawan yang telah menyelesaikan tugasnya pada Reichsarbeitsdienst (atau RAD, Reich Labour Service),[1] FormasiSS-VT dibentuk pada tanggal 24 September 1934 dari gabungan beberapa organisasi Nazi dan formasi paramiliter seperti Detasemen Spesial SS (Sonderkommandos) dan Pasukan Penjaga Markas (SS-Stabswache). SS-VT dibagi menjadi 3 resimen dimodelkan pada resimen infanteri Jerman dan sesuai pada regulasi mereka.[2] Setiap resimen berisi 3 batalion, kompi bermotor serta kompi mortar. Pasukan ini secara resmi mendesain SS-Verfugungstruppe (pasukan yang didisposisikan oleh Fuhrer). Formasi ini ditempatkan saat "pembagian" pasukan saat perang. Keberadaan SS-Verfugungstruppe (SS-VT) secara umum di deklarasikan pada 16 Maret 1935 dalam pidato Hitler di Reichstag.[3] SS-VT berlatih bersama dengan body guard personal Hitler, yang tanggal 13 April 1934, diketahui sebagai Leibstandarte SS Adolf Hitler (LSSAH).[4] Tahun 1937, SS dibagi menjadi 3 bagian, yaitu: Allgemeine SS (Jendral SS), SS-Verfugungstruppe, dan SS-Totenkopfverbande (SS-TV) yang mengadministrasikan kamp konsentrasi.[5] Formasi militer di bawah komando Heinrich Himmler pada 1 September 1939 berisi beberapa sub-grup
Operasi AwalElemen-elemen SS-VT dijalani bersama dengan Wehrmacht dalam usaha pendudukan Sudetenland, Austria, dan Cekoslowakia. Untuk operasi tersebut, SS-VT berada di bawah komando tentara. SS-VT juga membentuk resimen artileri dalam jangka waktu yang digunakan untuk mengisi kesenjangan dalam jumlah tentara untuk peristiwa tersebut.[8] Resimen SS-VT Deutschland dan Germania bersama dengan Leibstandarte berpartisipasi pada invasi Polandia, bersama Der Fuhrer (direkrut di Austria setelah Anschluss) dalam cadangan di Prague.[9] Pada September 1939, sebuah pasukan gabungan SS-VT dan Heer mengadakan operasi sebagai Panzer Division Kempf selama invasi Polandia. Lembaga ini berjuang bersama pasukan tentara di Rozan, Modlin, Lomza, dan Kmiczyn. Divisi ini dibubarkan dekat kota Nidzica pada 7 Oktober 1939. Peristiwa selama invasi Polandia menimbulkan keraguan melebihi efektivitas tempur SS-VT. Kerelaan mereka untuk bertempur tidak pernah diragukan. kadang kadang mereka berhasrat sekali untuk bertempur.OKW atau Oberkommando der Wehrmacht (Komando Tinggi Angkatan Bersenjata) melaporkan bahwa SS-VT secara tidak guna, membongkar diri mereka kepada risiko dan bertindak sembrono, menimbulkan kekalahan besar daripada pasukan tentara. Mereka juga menyatakan bahwa SS-VT dilatih dengan kurang baik dan opsir mereka tidak cocok untuk komando. Pada pertahanan mereka, SS-VT bersikeras bahwa mereka terhambat oleh pertempuran sedikit demi sedikit bukan sebagai satu formasi, dan menjadi tidak pantas dipakai untuk mengeluarkan apa yang diperlukan oleh mereka. Heinrich Himmler menyatakan bahwa SS-VT harus diperbolehkan untuk melawan formasi nya sendiri, di bawah pimpinan komandan masing-masing, saat OKW mencoba untuk membubarkan keseluruhannya. Hitler memilih jalan kompromi. Ia memerintahkan bahwa SS-VT dapat membentuk divisi nya sendiri tetapi divisi tersebut harus di bawah komando tentara.[10] Referensi
|