Sentimen anti-Jepang (juga disebut Japanofobia, Nipponofobia,[1] dan anti-Japanisme) melibatkan kebencian atau ketakutan terhadap segala sesuatu yang berbau Jepang. Kebalikannya adalah Japanofilia.
Ikhtisar
Sentimen anti-Jepang berkisar dari antipati terhadap aksi-aksi pemerintah Jepang dan penghinaan terhadap budaya Jepang hingga rasisme terhadap bangsa Jepang. Sentimen dehumanisasi telah didorong melalui propaganda anti-Jepang dari pemerintah Sekutu dalam Perang Dunia II; propaganda ini sering bersifat penghinaan secara ras. Sentimen anti-Jepang mungkin paling kuat di Tiongkok, Korea Utara, dan Korea Selatan,[4][5][6][7] karena kekejaman yang dilakukan oleh militer Jepang.[Verifikasi gagal]
Referensi
Bibliografi
- Bagby, Wesley Marvin (1999). America's International Relations Since World War I. Oxford University Press. ISBN 0-19-512389-1.
- Constantine, Peter (1992). Japanese Street Slang. Weatherhill. ISBN 0-8348-0250-3.
- Emmott, Bill (1993). Japanophobia: The Myth of the Invincible Japanese. Times Books. ISBN 0-8129-1907-6.
- Roces, Alfredo R. Filipino Heritage: The Spanish Colonial period (Late 19th Century): The awakening. Volume 7 of Filipino Heritage: The Making of a Nation, Alfredo R. Roces. Lahing Pilipino Publishing. Diakses tanggal 10 March 2014.
- Roces, Alfredo R. (1978). Filipino Heritage: The Spanish colonial period (late 19th century). Volume 7 of Filipino Heritage: The Making of a Nation. Lahing Pilipino Pub. ; [Manila]. Diakses tanggal 10 March 2014.
- Navarro, Anthony V. (12 October 2000). "A Critical Comparison Between Japanese and American Propaganda during World War II".
- Schaffer, Ronald (1985). "Wings of Judgement: American Bombing in World War II". New York: Oxford University Press.
- Thorsten, Marie (2012). Superhuman Japan. Routledge. ISBN 0-415-41426-1.
- Weingartner, James J. (February 1992). "Trophies of War: U.S. Troops and the Mutilation of Japanese War Dead, 1941–1945". Pacific Historical Review. 61 (1): 53–67. doi:10.2307/3640788. ISSN 0030-8684. JSTOR 3640788.
- Filipinas, Volume 11, Issues 117-128. Filipinas Pub. 2002. Diakses tanggal 10 March 2014.
- Bijdragen tot de taal-, land- en volkenkunde van Nederlandsch-Indië, Volume 129. Contributor Koninklijk Instituut voor Taal-, Land- en Volkenkunde (Netherlands). M. Nijhoff. 1973. Diakses tanggal 10 March 2014.
Pranala luar