Seorang yang bukan murid Yesus mengusir setanSeorang yang bukan murid Yesus mengusir setan adalah suatu episode yang memuat pengajaran Yesus, yang dicatat dalam dua Injil Sinoptik (Markus 9:38–41, Lukas 9:49–50). Di sini Yesus mengajarkan untuk melarang adanya sektarianisme di antara para pengikut-Nya. Catatan AlkitabMarkus 9:38-41
Lukas 9:49-50
KomentariInsiden ini tidak dimuat dalam Injil Matius, hanya dicatat dalam Injil Markus dan Injil Lukas. Menunjukkan indikasi semangat yang sama dengan keinginan untuk "menurunkan api dari langit agar membakar orang Samaria yang tidak mau menerima Tuhan" (Lukas 9:52).[3] Kemungkinan orang ini adalah salah satu murid Yohanes Pembaptis yang percaya akan Yesus, tetapi tidak bergabung dengan murid-murid Yesus.[4] Kasus ini jelas berbeda dengan peristiwa yang menimpa anak-anak Skewa (Kisah Para Rasul 19:13–14) yang sekilas ada kemiripan.[3] Mengingat mukjizat seperti ini dikerjakan dengan kuasa ilahi, dan khususnya mengkonfirmasi kuasa ilahi Yesus Kristus, tentunya muncul pertanyaan bagaimana orang bisa mengusir setan dalam nama Yesus tetapi bukan murid-Nya.[5]
Yohanes dan para murid yang berniat melarang orang itu namapaknya bersalah karena: [5]* Iri hati demi Kristus, sebagaimana Yosua berlaku demi Musa (Bilangan 11:28), atau murid-murid Yohanes Pembaptis demi gurunya (Yohanes 3:26), menginginkan bahwa kemuliaan untuk mukjizat itu seharusnya hanya untuk Kristus dan mereka yang diutus-Nya saja.
Lebih baik berlaku seperti Paulus, yang menulis dalam Filipi 1:15,18 bahwa "ada orang yang memberitakan Kristus karena dengki dan perselisihan, tetapi ada pula yang memberitakan-Nya dengan maksud baik...tetapi tidak mengapa, sebab bagaimanapun juga, Kristus diberitakan, baik dengan maksud palsu maupun dengan jujur," dan tentang hal itu Paulus tetap bersukacita. Kristus menginginkan agar seluruh umatnya mempunyai roh demikian, tidak menghalangi melainkan mendorong, bukan dengki, melainkan dengan suka cita melakukan pekerjaan baik bersama siapapun baik pengikut-Nya atau tidak. Allah dapat memuliakan putra-Nya, Yesus Kristus, dengan mengizinkan mukjizat dalam nama Yesus bagi siapapun yang beriman, karena seperti ada tertulis dalam surat 1 Korintus pasal 12:3: "tidak ada seorangpun yang berkata-kata oleh Roh Allah, dapat berkata: "Terkutuklah Yesus!" dan tidak ada seorangpun, yang dapat mengaku: "Yesus adalah Tuhan", selain oleh Roh Kudus.[7] Jadi jika seseorang bukan musuh Kristus secara terbuka dan berbuat kebaikan dalam nama Kristus, maka setidaknya tidak dicegah untuk bertindak.[5] Hal ini dinyatakan oleh Yesus Kristus dalam kesempatan lain yang dicatat dalam Injil Matius dan Injil Lukas: Matius 12:30
Lukas 11:23
Lihat pula
Referensi
|