Shah Alam
Shah Alam adalah ibu kota negara bagian Selangor, Malaysia. Wilayah Shah Alam dahulu merupakan perkebunan kelapa sawit yang dikenal dengan nama Sungai Renggam. Sebelum Malaysia merdeka, nama Shah Alam adalah Batu Tiga. Shah Alam mulai dijadikan kota administrasi di Selangor pada tahun 1963. Setelah Kuala Lumpur dijadikan wilayah federal pada tanggal 1 Februari 1974, atas perkenan Sultan Selangor, Shah Alam dideklarasikan sebagai ibu kota negara bagian Selangor pada tanggal 7 Desember 1978 dengan luas 41,69 km2. Shah Alam merupakan nama pilihan Sultan Selangor. SejarahShah Alam terletak di antara dua daerah iaitu daerah Petaling dan daerah Klang. Dulu Shah Alam adalah sebuah ladang kelapa sawit yang dikenal dengan nama Sungai Renggam. Sungai Renggam dan kawasan di sebelahnya yang bernama Batu Tiga mulai berkembang setelah Inggris membangun rel kereta api dari Port Swettenham (Pelabuhan Klang) ke Bukit Kuda di Klang dan menghubungkannya dengan Kuala Lumpur pada tahun 1886. Lokasi Sungai Renggam sangat strategis karena terletak di antara kota Petaling Jaya di daerah Petaling dan kota Klang di daerah Klang serta melalui jalur perhubungan satu-satunya yaitu jalan tol persekutuan (Federal highway) dan lokasinya yang dekat dengan jalur hub utama seperti jalan tol persekutuan dan Jalan Klang Lama. Pembangunan Sungai Renggam dilaksanakan atas masukan dari V. Antolic, Penasihat Perancangan kota PBB. Shah Alam yang saat itu merupakan ladang kelapa sawit dan hutan mulai dibuka pada tahun 1963 untuk dibangun dan dijadikan pusat pemerintahan kerajaan Selangor yang baru, menggantikan Kuala Lumpur. Kuala Lumpur menjadi wilayah federal (federal territory) secara resmi pada tanggal 1 Februari 1974, yang kemudian setiap tanggal 1 Februari diperingati sebagai Hari Wilayah Federal. Kebanyakan kantor-kantor dinas pemerintahan kerajaan negeri Selangor yang sebelumnya berpusat di Bangunan Sultan Abdul Samad, Kuala Lumpur[3] mulai berpindah ke Shah Alam, terutama setelah siapnya Bangunan Sultan Salahuddin Abdul Aziz Shah. Pada 7 Desember 1978, atas restu DYMM Sultan Selangor saat itu yaitu Almarhum Sultan Salahuddin Abdul Aziz Shah Al-Haj, Shah Alam diberikan status ibu negeri (ibu kota) Selangor yang baru. Nama 'Shah Alam' sendiri dipilih atas keinginan baginda. GeografiShah Alam terletak di dalam distrik Petaling dan sebagian dari distrik Klang di negara bagian Selangor dengan luas total 290,3 km persegi. Karena perluasannya baru-baru ini, berbatasan dengan kota Subang Jaya dan Petaling Jaya di timur, distrik Klang di barat, distrik Kuala Selangor dan Selayang di utara, dan distrik Kuala Langat di selatan. . Shah Alam juga merupakan salah satu kota besar di Lembah Klang , sebuah wilayah di Malaysia yang terdiri dari Kuala Lumpur dan pinggirannya, dan kota-kota yang bersebelahan di negara bagian Selangor, karena Sungai Klang yang mengalir melewatinya dalam perjalanan ke barat menuju ke Selat Malaka . Terletak di Lembah Klang, topografi Shah Alam sebagian besar datar, kecuali di bagian utara kota di mana ia menampilkan bukit bergulir yang menonjol. IklimSeperti kota-kota lain di Semenanjung Malaysia, Shah Alam mengalami iklim hutan hujan tropis (klasifikasi iklim Köppen Af). Suhu konsisten sepanjang tahun dengan suhu rata-rata tinggi 31,9 °C dan suhu rendah rata-rata 23,2 ° C. Kota ini paling hangat di bulan Maret, dan mengalami hujan lebat dan hujan selama bulan November ketika angin timur laut bergerak dari Oktober hingga Maret.
DemografiPada 2010, kota ini memiliki populasi 541.306. Komposisi kelompok etnis berikut didasarkan pada sensus Departemen Statistik Malaysia 2010.[5]
kota kembarShah Alam Memiliki dua Kota kembar yaitu: Lihat pula
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai Shah Alam.
Referensi
|