Share to:

 

Shi (puisi)

Shī/诗 (Puisi)

Hanzi tradisional:
Hanzi sederhana:
Makna harfiah: puisi
Gushi
Hanzi tradisional: 古詩
Hanzi sederhana: 古诗
Makna literal: puisi kuno

Shi[1] atau shih (versi Wade-Giles)[2] adalah romanisasi dari aksara Han tradisional atau sederhana , dalam bahasa Mandarin untuk semua puisi secara umum.

Bentuk

Gushi

Gushi

60

Aksara segel besar yang artinya kurang lebih shi ("puisi") secara umum
Hanzi tradisional: 古詩
Hanzi sederhana: 古诗
Alih aksara
Mandarin
- Hanyu Pinyin: gǔshī
- Wade-Giles: ku-shih

Gushi, yang berarti "Puisi Kuno", dapat digunakan dalam dua pengertian:
1. Secara umum, Gushi merujuk pada puisi kuno Tiongkok, yang sebagian besar merupakan karya anonim yang terdapat di dalam Kitab Shijing yang dianggap dikumpulkan oleh Konfusius. Contoh lainnya adalah puisi karya Qu Yuan dan Kitab Lagu Chu karya Song Yu serta Yuefu (puisi Tiongkok yang dikemas menjadi lagu rakyat), yang dikumpulkan oleh Biro Musik Kekaisaran pada masa Dinasti Han.

2. Gushi juga dapat digunakan untuk merujuk khusus hanya pada puisi yang bergaya Konfusianisme klasik saja. Biasanya terdiri dari berbagai macam bagian yang dianggap termasuk puisi klasik, namun ada beberapa kendala formal selain dari panjang barisnya (yang biasanya terdiri dari empat karakter/aksara dan tidak lebih dari tujuh) serta irama pada setiap barisnya.

Jintishi

Jintishi, sering dianggap sebagai Puisi Modern, yang sebenarnya sudah disusun sejak abad ke-5 dan diperkirakan telah sepenuhnya dikembangkan pada awal masa Dinasti Tang. Karya-karya tersebut pada dasarnya ditulis dalam lima dan tujuh baris karakter/aksara serta dibatasi oleh "pingze" (平仄, tingkat atau pola nada), yang dimaksudkan untuk menyeimbangkan "sisheng" (四声: empat nada, yaitu nada dalam Bahasa Tionghoa Pertengahan) pada setiap baitnya. Bentuk utamanya terdiri dari empat baris jueju, delapan baris lushi, dan pailu, yang tanpa batasan baris. Selain pola nada, agar dapat memahami lushi dan pailu lebih jauh, biasanya dibutuhkan paralelisme dalam bait interiornya: tema yang dikembangkan dalam satu bait akan dikontraskan dalam bait selanjutnya yang mengikutinya, umumnya dengan cara mengontraskan bagian ucapan yang sama.

Referensi

  1. ^ Based on the Hanyu Pinyin romanization system developed by mainland China in the 1950s and used by Taiwan since the 2000s.
  2. ^ Based on the Wade-Giles system formerly used by Taiwan and English-speaking countries.

Pranala luar

  • Chinese Poems, a collection of Chinese poems with pinyin and parallel translation
  • "Jintishi", an introduction to regulated verse


Kembali kehalaman sebelumnya