Share to:

 

Stasiun Padang Panjang

Stasiun Padang Panjang
Padang Panjang
+773 m
Kereta api wisata Danau Singkarak berhenti di stasiun Padang Panjang.
Lokasi
Koordinat0°28′2″S 100°23′56″E / 0.46722°S 100.39889°E / -0.46722; 100.39889
Ketinggian+773 m
Operator
Letak
Layanan-
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Informasi lain
Kode stasiun
KlasifikasiII[2]
Sejarah
Ditutup2014
Cagar budaya Indonesia
KategoriBangunan
No. RegnasKB003148
No. SK432-144-2019
Tanggal SK13 Februari 2019
PemilikPT Kereta Api Indonesia
PengelolaPT Kereta Api Indonesia
Nama sebagaimana tercantum dalam
Sistem Registrasi Nasional Cagar Budaya
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Stasiun Padang Panjang (PP) adalah stasiun kereta api nonaktif kelas II yang terletak di Jalan Sutan Syahrir, Silaing Atas, Padang Panjang Barat, Padang Panjang. Stasiun yang terletak pada ketinggian +773 m ini termasuk dalam Divisi Regional II Sumatera Barat. Stasiun ini merupakan Stasiun Terminus dari Arah Kota Sawahlunto saat reaktivasi jalur kereta api 2009 lalu.

Stasiun Padang Panjang dulunya merupakan percabangan menuju 3 kota, yaitu menuju Bukittinggi dan Payakumbuh dijalur Jalur Kereta api Padang Panjang–Bukittinggi–Payakumbuh, menuju Padang lewat lembah Anai, dan menuju Sawahlunto lewat Solok. Namun jalur menuju Bukittinggi dan Payakumbuh dinonaktifkan lebih awal, yaitu 1973 dan 1986. Setelah direaktivasi, jalur Padang panjang–Sawahlunto aktif kembali, tetapi tidak bisa sampai ke Padang karena masih belum diperbaiki, kemudian pada tahun 2014 kembali nonaktif. Pada tahun[per kapan?], stasiun ini rencananya diaktifkan kembali dengan proyek trans sumatra, batu ballast sudah di tebar, dan rel diganti, namun mangkrak kembali hingga kini.

Stasiun Padang Panjang mempunyai subdepo lokomotif, yang digunakan menyimpan lokomotif BB204. Selain itu, stasiun ini dahulu menjadi pemberhentian kereta api batu bara dari pertambangan batu bara Ombilin di Sawahlunto yang hendak menuju Pelabuhan Teluk Bayur, yang sudah tidak aktif sejak awal tahun 2003 karena habisnya batu bara. Bekas gerbong-gerbong pengangkut batu bara masih disimpan dan dirawat dengan baik di stasiun ini.[3][4]

Kereta api terakhir yang berhenti di stasiun ini adalah kereta api wisata Danau Singkarak, yang sudah nonaktif secara reguler sejak 2014.[5]

Referensi

  1. ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  2. ^ a b Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020. 
  3. ^ Asdhiana, I Made, ed. (2016-01-05). "Yang Tersisa dari Kejayaan Kereta Api di Sumbar". Kompas.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-06-11. 
  4. ^ Sumbar, Antara. "Sejarah Kereta Api Sumbar dan Mimpi "Shinkansen"". ANTARA News. Diakses tanggal 2018-06-11. 
  5. ^ Kompasiana.com. "Hilangnya Lengkingan Peluit Kereta Api di Singkarak oleh Dizzman - Kompasiana.com". www.kompasiana.com. Diakses tanggal 2018-06-11. 
Stasiun sebelumnya Piktogram dari KA Jarak Jauh Lintas Kereta Api Indonesia Stasiun berikutnya
Kandang Ampat
menuju Pulau Aie
Pulau Aie–Padang Panjang Terminus
Terminus Padang Panjang–Payakumbuh–Limbanang Kantin
menuju Limbanang
Padang Panjang–Sawahlunto Kubukrambil
menuju Sawahlunto


Kembali kehalaman sebelumnya