Sugar Ray Robinson
Sugar Ray Robinson (lahir Walker Smith Jr., 3 Mei, 1921 – 12 April, 1989) adalah seorang petinju profesional kelahiran Ailey, Georgia, Amerika Serikat. Ia berkarier dari tahun 1940 hingga 1965. Baru-baru ini ia dinobatkan sebagai Petinju Terbaik di Dunia. Robinson bertanding pada kelas Kelas welter dan Kelas menengah. Ia diberi penghargaan ke dalam International Boxing Hall of Fame pada tahun 1990. Robinson adalah petinju amatir yang dominan, namun rekor detail amatirnya tidak tercatat atau diketahui. Rekor yang tercatat adalah 85-0 dengan 69 kemenangan knockout, 40 di antaranya di ronde pertama. Namun, ada catatan bahwa ia kalah dari Billy Graham dan Patsy Pesca saat remaja dan masih menggunakan nama lamanya, Walker Smith Jr. Robinson terjun ke tinju pro di tahun 1940 pada usia 19 tahun dan pada tahun 1951 ia memiliki rekor 129-1-2 dengan 85 kemenangan KO. Robinson memegang Gelar Juara Dunia Kelas Welter dari tahun 1946 hingga 1951 dan merebut Gelar Juara Kelas Menengah di tahun berikutnya. Ia pensiun tahun 1952 dan kembali lagi dua setengah tahun kemudian untuk merebut kembali Gelar Kelas Menengah di tahun 1955. Robinson menjadi petinju pertama dalam sejarah yang memenangi gelar juara dunia sebanyak lima kali (suatu prestasi yang dia capai dengan mengalahkan Carmen Basilio pada tahun 1958 untuk merebut kembali kejuaraan kelas menengah). Robinson dinobatkan sebagai "fighter of the year" sebanyak dua kali: pertama tahun 1942 dan kedua tahun 1951. Sejarawan Bert Sugar menempatkan Robinson sebagai Petinju Terhebat Sepanjang Masa tahun 2002, Robinson juga menjadi petinju peringkat pertama dalam daftar "80 Best Fighters of the Last 80 Years" versi majalah The Ring. Terkenal karena gaya hidupnya yang berkelas dan flamboyan di luar ring, Robinson dikreditkan sebagai pencetus "entourage" olahraga modern atau atlet yang bergaya selebriti beserta rombongannya apabila di luar lapangan. Setelah karier tinjunya berakhir, Robinson mencoba berkarier sebagai entertainer, namun tidak berhasil. Dia kesulitan secara finansial sampai kematiannya pada tahun 1989. Pada tahun 2006, dia muncul dalam perangko peringatan oleh Layanan Pos Amerika Serikat. Awal KehidupanRobinson lahir dengan nama Walker Smith Jr. di Ailey, Georgia dari pasangan Walker Smith Sr. dan Leila Hurst.[1] Robinson adalah bungsu dari tiga bersaudara; kakak perempuannya Marie lahir tahun 1917, dan kakak lainnya Evelyn lahir tahun 1919. Ayahnya adalah petani jagung, kacang dan kapas di Georgia, yang memindahkan keluarganya ke Detroit di mana ia mendapatkan pekerjaan di konstruksi.[1] Menurut Robinson, Smith Sr. kemudian melakukan dua pekerjaan untuk menghidupi keluarganya, yaitu sebagai pengaduk semen dan pekerja sanitasi. "Ia bangun dan berangkat pukul enam pagi dan pulang saat tengah malam. Enam hari dalam seminggu. Satu-satunya hari aku melihatnya hanya di hari Minggu ... Aku selalu ingin bersamanya lebih lama." Orangtuanya berpisah, dan Robinson pindah bersama ibunya ke New York di kawasan Harlem di usia 12 tahun. Robinson awalnya bercita-cita menjadi dokter, tapi setelah keluar dari DeWitt Clinton High School di kelas sembilan, ia memutuskan menjadi petinju. Saat usianya 14 tahun, ia mencoba mendaftar ke turnamen tinju pertamanya, tapi ia diberi tahu bahwa ia membutuhkan Kartu Anggota AAU (Amateur Athletic Union) yang tidak dapat dia peroleh secara legal sampai dia berusia 16 tahun. Dia menghindari persyaratan usia AAU dengan menggunakan kartu ID dari seorang pemuda bernama Ray Robinson, yang telah berhenti bertinju. Kemudian, Walker memulai karier pertarungan amatirnya dengan nama itu — dan nama itu melekat hingga menjadi nama resminya. Belakangan, ketika seorang wanita di antara hadirin di sebuah pertandingan di Watertown, New York, mengatakan bahwa dia "sweet as sugar", lahirlah nama "Sugar Ray Robinson". Robinson mengagumi Henry Armstrong dan Joe Louis saat muda, dan ia tinggal di blok yang sama dengan Louis di Detroit saat Robinson berusia 11 dan Louis 17 tahun. Di luar ring, Robinson sering terlibat masalah saat remaja, dan berurusan dengan geng jalanan. Ia menikah di usia 16 tahun dan memiliki seorang putra bernama Ronnie. Kemudian mereka bercerai saat Robinson berusia 19 tahun. Robinson menjuarai Kejuaraan New York Golden Gloves Kelas bulu tahun 1939 (mengalahkan Louis Valentine dengan angka 3 ronde), dan menjuarai Kejuaraan New York Golden Gloves Kelas ringan tahun 1940 (mengalahkan Andy Nonella dengan KO di ronde 2). Karier TinjuAwal KarierRobinson melakukan debut profesional pada tanggal 4 Oktober 1940, menang TKO ronde kedua atas Joe Echevarria. Robinson bertanding lagi sebanyak lima kali di tahun 1940, memenangi semuanya dengan empat kali menang KO. Pada tahun 1941, ia mengalahkan juara dunia Sammy Angott, calon juara Marty Servo dan mantan juara Fritzie Zivic. Pertandingan Robinson-Angott digelar di atas limit kelas ringan karena Angott tak ingin mengambil risiko kehilangan gelar juaranya. Pertandingan melawan Zivic yang digelar di Madison Square Garden ditonton oleh 20.551 orang—rekor terbesar kala itu.[2] Menurut Joseph C. Nicholson dari The New York Times, Robinson memenangi lima ronde awal sebelum Zivic membalas di dua ronde berikiutnya. Setelah pertarungan ketat di ronde kesepuluh, Robinson diumumkan sebagai pemenang lewat angka.[2] Setelah memenangi banyak pertarungan, Robinson kemudian meghadapi Jake LaMotta, yang nanti akan menjadi rival abadinya, pada bulan Oktober 1942. Ia mengalahkan LaMotta lewat unanimous decision, meskipun gagal menjatuhkan LaMotta. Robinson memiliki bobot lebih kecil dibandingkan LaMotta, namun ia mampu mengendalikan pertandingan dan mendaratkan pukulan-pukulan telak sepanjang laga. Robinson lalu memenangi empat laga lagi termasuk atas Izzy Jannazzo, dari 19 Oktober hingga 14 Dsesember. Atas prestasinya ini, ia dinobatkan menjadi "Fighter of the Year". Ia menyelesaikan tahun 1942 dengan total 14 kemenangan dan tanpa kalah. Rekor kemenangan Robinson mencapai 40–0 sebelum akhirnya ia takluk oleh LaMotta dalam re-match 10 ronde. LaMotta yang memiliki keunggulan berat dibandingkan Robinson (7,3 kg), menjatuhkan Robinson di ronde kedelapan, dan akhirnya menang lewat angka. Laga ini digelar di bekas kediaman Robinson di Detroit dan memecahkan rekor penonton saat itu. Mereka bertanding lagi tiga minggu kemudian dan laga ini dimenangkan oleh Robinson. Juara Kelas WelterPada tahun 1946, Robinson telah bertanding sebanyak 75 kali dengan rekor 73 menang; 1 kalah dan 1 imbang serta mengalahkan semua penantang utama di kelas welter. Namun ia menolak bekerja sama dengan Mafia, yang banyak mengendalikan dunia tinju saat itu sehingga ia tidak mendapat kesempatan untuk merebut gelar juara.[3] Robinson akhirnya mendapat kesempatan merebut gelar melawan Tommy Bell pada tanggal 20 Desember 1946. Robinson pernah mengalahkan Bell sekali lewat angka di tahun 1945. Pertarungan kali ini memperebutkan gelar yang kosong setalah Servo, yang dua kali dikalahkan Robinson, melepaskan gelarnya. Pada pertandingan melawan Bell, Robinson sempat dijatuhkan oleh Bell, namun ia berhasil bertahan dan akhirnya menang lewat angka setelah 15 ronde yang ketat. Robinson akhirnya resmi menjadi Juara Dunia Kelas Welter.[4] Pada tahun 1948 Robinson bertarung sebanyak lima kali, tapi hanya 1 laga yang mempertaruhkan gelarnya. Di antara petinju yang menjadi lawannya adalah Kid Gavilán yang nantinya akan menjadi juara dunia. Setahun berikutnya, Robinson bertanding sebanyak 16 kali, tapi lagi-lagi hanya 1 laga yang memperebutkan gelar. Dalam perebutan gelar tersebut, ia kembali melawan Gavilán. Robinson kembali mengalahkan Gavilán lewat angka. Paruh pertama pertandingan berjalan seimbang, namun setelahnya dikuasai oleh Robinson. Gavilán harus menunggu selama dua tahun untuk memulai catatannya sebagai juara kelas welter. Robinson bertanding 19 kali di tahun 1950. Ia sukses mempertahankan gelarnya untuk terakhir kali saat melawan Charley Fusari. Robinson menang angka telak setelah 15 ronde dan menjatuhkan Fusari sekali. Robinson kemudian mendonasikan semua uang kecuali $1 dari pertarungan melawan Fusari untuk penelitian kanker. Pada tahun 1950 Robinson juga melawan George Costner, petinju yang juga memakai nama "Sugar" dan menyatakan dalam minggu-minggu menjelang pertarungan bahwa dia adalah pemilik sah dari nama tersebut. "Sebaiknya kita melakukan touch gloves sekarang, karena ini akan menjadi satu-satunya ronde", kata Robinson saat para petinju diperkenalkan di tengah ring. "Namamu bukan Sugar, itu namaku."[42] Robinson kemudian meng-KO Costner dalam waktu 2 menit 49 detik. Juara Kelas MenengahDinyatakan dalam otobiografinya bahwa salah satu pertimbangan utama untuk naik ke kelas menengah adalah meningkatnya kesulitan yang Robinson alami dalam mencapai batas berat kelas welter 147 lb (67 kg). Namun, kenaikan ini juga terbukti bermanfaat secara finansial, karena divisi tersebut kemudian berisi beberapa nama terbesar dalam tinju. Pada tanggal 14 Februari 1951, Robinson dan LaMotta bertemu untuk keenam kalinya. Pertarungan tersebut kemudian dikenal sebagai The St. Valentine's Day Massacre. Robinson memenangkan gelar kelas menengah dunia yang tak terbantahkan dengan KO ronde ke-13.[5] Robinson mengungguli LaMotta dalam 10 ronde pertama, kemudian melepaskan serangkaian kombinasi yang telak pada LaMotta selama tiga ronde, sehingga menghentikan sang juara untuk pertama kalinya dalam enam seri pertarungan legendaris mereka—dan memberikan LaMotta kekalahan KO sah pertamanya di 95 pertarungan profesional. LaMotta kalah KO dari Billy Fox di awal kariernya. Namun, pertarungan itu kemudian diputuskan tidak sah dan LaMotta diberi sanksi karena membiarkan Fox menang. Pertarungan itu, dan beberapa pertarungan lainnya dalam enam pertarungan persaingan Robinson-LaMotta, digambarkan dalam film Martin Scorsese, Raging Bull. "Saya sering melawan Sugar Ray, saya hampir terkena diabetes", kata LaMotta kemudian. Robinson memenangkan lima dari enam pertarungannya dengan LaMotta. Setelah merebut gelar dunia keduanya, Robinson memulai tur Eropa yang membawanya berkeliling di banyak negara. Robinson bepergian dengan Cadillac merah jambu flamingo miliknya, yang menimbulkan kehebohan di Paris [6]. Dia dianggap pahlawan di Prancis karena kemenangannya baru-baru ini atas LaMotta. Masyarakat Prancis membenci LaMotta karena mengalahkan Marcel Cerdan pada tahun 1949 dan merebut gelarnya (Cerdan sendiri tewas akibat kecelakaan pesawat saat hendak melakukan rematch melawan LaMotta). Robinson juga bertemu dengan Presiden Perancis Vincent Auriol pada sebuah upacara yang dihadiri oleh lapisan atas sosial Perancis.[7] Selama pertarungannya di Berlin melawan Gerhard Hecht, Robinson didiskualifikasi ketika dia menjatuhkan lawannya dengan pukulan di ginjal: pukulan legal di AS, tetapi tidak di Eropa. Saat bertanding di London, Robinson kehilangan gelarnya saat takluk menghadapi Randolph Turpin dalam pertarungan yang sensasional. Tiga bulan kemudian dalam pertandingan ulang di depan 60.000 penggemar di Polo Grounds, ia mengalahkan Turpin dalam sepuluh ronde untuk merebut kembali gelarnya. Dalam pertarungan itu Robinson memimpin lewat angka tetapi pelipisnya sobek oleh pukulan Turpin. Saat keadaan kritis, Robinson membuat Turpin lengah kemudian ia menjatuhkannya. Robinson lantas melepaskan serangkaian pukulan yang membuat wasit menghentikan pertarungan. Setelah kemenangan Robinson, penduduk Harlem menari di jalanan. Pada tahun 1951, Robinson dinobatkan Majalah The Ring sebagai "Fighter of the Year" untuk kedua kalinya. Pada tanggal 25 Juni 1952, setelah pertarungan melawan Joey Maxim, Robinson melepaskan gelarnya dan pensiun dengan rekor 131–3–1–1. Dia memulai karier di bisnis pertunjukan, menyanyi dan tap dance. Setelah sekitar tiga tahun, kemerosotan bisnis dan kurang suksesnya karier aktingnya membuatnya memutuskan untuk kembali bertinju. Dia melanjutkan kembali dari masa pensiun pada tahun 1954. Pranala luarWikiquote memiliki koleksi kutipan yang berkaitan dengan: Sugar Ray Robinson. Wikimedia Commons memiliki media mengenai Sugar Ray Robinson.
|