Supernova dekat BumiSupernova dekat Bumi adalah ledakan yang dihasilkan dari kematian bintang (supernova) yang terjadi cukup dekat dengan Bumi. Supernova yang berjarak kira-kira kurang dari 10 hingga 300 parsek (30 hingga 1000 tahun cahaya)[2] akan memiliki efek nyata pada biosfer Bumi. Secara historis, setiap ledakan supernova dekat Bumi telah dikaitkan dengan pemanasan global sekitar 3–4 °C (5–7 °F). Diperkirakan 20 ledakan supernova telah terjadi dalam jarak 300 parsek Bumi selama 11 juta tahun terakhir. Ledakan supernova tipe II diperkirakan terjadi di daerah pembentuk bintang aktif, dengan 12 asosiasi OB semacam ini terletak dalam jarak 650 parsek dari Bumi. Saat ini, terdapat enam kandidat supernova dekat Bumi dalam jarak 300 parsek.[3] Efek di BumiRata-rata, ledakan supernova terjadi dalam jarak 10 parsec (33 tahun cahaya) dari Bumi setiap 240 juta tahun.[a] Sinar gamma adalah penyebab utama dari sebagian besar efek buruk supernova terhadap planet terestrial yang mendukung kehidupan. Dalam kasus Bumi, sinar gamma bisa menginduksi radiolisis diatomik N2 dan O2 di atmosfer bagian atas, mengubah molekul nitrogen dan oksigen menjadi nitrogen oksida, menipiskan lapisan ozon hingga mengekspos permukaan Bumi terhadap radiasi matahari dan sinar kosmik yang berbahaya (terutama ultraviolet). Fitoplankton dan komunitas terumbu akan sangat terpengaruh, hingga akan menguras dasar rantai makanan di lautan.[4][5] Astronomer Sten Odenwald[6] telah membahas kemungkinan efek supernova Betelgeuse di Bumi dan efeknya bagi perjalanan antariksa manusia, terutama efek aliran partikel bermuatan yang akan mencapai Bumi sekitar 100.000 tahun lebih awal dibandingkann cahaya dan radiasi elektromagnetik lainnya yang dihasilkan oleh ledakan supernova tersebut. Catatan kaki
Referensi
|