Taman Nasional Bali Barat
Taman Nasional Bali Barat terletak di bagian barat dari pulau Bali di Indonesia. Taman nasional ini mempunyai luas 19.002,89 Ha yang terdiri dari kawasan terestrial seluas 15.587,89 ha. dan kawasan perairan selaus 3.415 ha dan sebagai salah satu kawasan kawasan konservasi, pengelolaan Taman Nasional Bali Barat (TNBB) ditujukan untuk:
Secara geografis berada diantara 114º26' - 114º35' Bujur Timur dan 5º5' - 5º13' Lintang Selatan. Secara administratif lokasi kawasan Taman Nasional Bali Barat termasuk dalam Provinsi Bali, Kabupaten Jembaran dan Kabupaten Buleleng. Taman Nasional Bali Barat terdiri dari berbagai habitat hutan dan sabana. Di tengah-tengah taman ini didominasi oleh sisa-sisa empat gunung berapi dari zaman Pleistocene, dengan gunung Patas sebagai titik tertinggi di tempat ini. Sekitar 160 spesies hewan dan tumbuhan dilindungi di taman nasional ini. Hewan-hewan seperti Banteng, Rusa, lutung, kalong dan aneka burung. Taman Nasional Bali Barat merupakan tempat terakhir untuk menemukan satu-satunya endemik Bali yang hampir punah, Jalak Bali di habitat aslinya. SejarahPada tahun 1982, kawasan Hutan Lindung Bali Barat ditunjuk sebagai calon taman nasional.[butuh rujukan] Pada tanggal 15 September 1995, wilayah Hutan Lindung dan Suaka Marga Satwa Bali Barat ditetapkan sebagai Taman Nasional Bali Barat oleh Kementerian Kehutanan Republik Indonesia.[2] Luas wilayahnya adalah 19.002,89 ha. KeunikanTaman Nasional Bali Barat menjadi lokasi pelepasliaran burung jalak bali.[3] Jalak bali merupakan spesies burung terlangka di dunia. Burung pesolek ini di alam jumlahnya tidak lebih dari empat ekor saja. Beberapa potensi sumberdaya alam lainnya yang menarik bagi penelitian dan rekreasi, diantaranya satwa banteng (Bos Javanicus), hutan alam murni Sawo kecik (Manilkara kauki), hutan mangrove, biota laut, sumber air panas alami, panorama alam hutan dan pantai serta objek peninggalan budaya. Letaknya yang berada di pusat tujuan wisata (Pulau Bali), dan didukung oleh fasilitas baik akomodasi, transformasi maupun atraksi wisata budaya yang telah dikelola dengan baik, menjadikan taman nasional ini sangat menarik untuk dikunjungi. TopografiTopografi kawasan terdiri dari dataran landai (sebagian besar datar), agak curam, dengan ketinggian tempat antara 0 s.d 1.414 mdpl. Terdapat 4 buah gunung yang cukup dikenal dalam kawasan, yaitu Gunung Prapat Agung setinggi ± 310 mdpl, Gunung Banyuwedang ± 430 mdpl, Gunung Klatakan ± 698 mdpl dan Gunung Sangiang yang tertinggi yaitu ± 1002 mdpl. Di perairan laut terdapat 4 pulau yang masuk dalam kawasan TNBB yaitu P. Menjangan ± 175 Ha, P. Burung, P. Gadung, dan P. Kalong. Tanah dan GeologiJenis tanah di kawasan Taman Nasional Bali Barat berbeda-beda. Hal ini disebabkan karena batuan induk pembentuknya tidak sama. Menurut peta tanah tinjau Pulau Bali, jenis-jenis tanah di kawasan ini meliputi aluvial, latosol, dan mediteran. Berdasarkan Peta Tanah Tinjau P. Bali skala 1 : 250.000 (Pola Rehabilitasi Lahan dan Konservasi Tanah Wilayah DAS Pancoran, Teluk Terima, Balingkang Anyar Unda dan Sema Bor) tahun 1984 formasi Geologi, TNBB sebagian besar terdiri dari Latosol.[butuh rujukan] DAS/Sub DASDAS : Burung, Kalong, Menjangan, Pangkung Awen, Tukad Bajera 1, Tukad Bajera 2, Tukad Lembah Berumbun, Tukad Lembah Lampu Merah 1, Tukad Lembah Lampu Merah 2, Tukad Melaya, Tukad Sumbersari, Tukad Teluk Terima, Tukad Tenggulun, Tukad Tenggulun 2 Tipe IklimMenurut klasifikasi iklim Schmidt dan Ferguson, kawasan Taman Nasional Bali Barat termasuk ke dalam iklim E dengan rata-rata curah hujan sekitar 1480 mm/tahun serta memiliki kelembaban sekitar 0–85% dan Temperatur bulanan kawasan suhu sekitar 15–30 °C. Lihat pulaReferensi
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai West Bali National Park.
|