The Croods
The Croods adalah sebuah film animasi komputer 3D bertema petualangan-komedi Amerika Serikat yang diproduksi oleh DreamWorks Animation, dan didistribusikan oleh 20th Century Fox. Film ini menampilkan para pengisi suara seperti Nicolas Cage, Emma Stone, Ryan Reynolds, Catherine Keener, Clark Duke, dan Cloris Leachman. Film ini mengambil latar waktu pada sebuah zaman prasejarah fiksi Pliocene yang dikenal sebagai The Croodaceous. Yaitu sebuah periode kehidupan makhluk-makhluk fantasi, saat manusia mengambil posisi sebagai "Pemimpin Perburuan" yang terancam oleh kedatangan seorang genius prasejarah yang membawa penemuan baru yang revoliusioner, seperti api, yang mereka temukan setelah mengalami hal-hal berbahaya di tanah yang eksotis dalam sebuah perjalanan mencari tempat tinggal baru. The Croods ditulis dan disutradarai oleh Kirk DeMicco dan Chris Sanders, dan diproduseri oleh Kristine Belson dan Jane Hartwell.[5] Film ini tayang perdana pada ajang Festival Film Internasional Berlin ke-63 pada 15 Februari 2013,[6] dan telah dirilis di bioskop Amerika Serikat pada 22 Maret 2013.[7] Sesuai kesepakatan sebelumnya, film ini dikerjakan oleh DreamWorks Animation dan didistribusikan oleh 20th Century Fox.[8] The Croods secara umum menerima ulasan positif dan sukses menjadi sebuah film box office. Film ini mendapatkan pemasukan lebih dari $585 juta dengan pengeluaran sekitar $135 juta,[4] serta telah memiliki waralaba baru, dengan proyek sekuel dan serial televisi yang masih dalam tahap pengembangan.[9] Alur ceritaEep (Emma Stone) adalah seorang remaja perempuan dalam sebuah keluarga manusia gua yang hidup pada pada zaman pra-sejarah. Keluarganya merupakan salah satu dari sedikit yang mampu bertahan hidup, terutama berkat peraturan ketat dan over protektif yang diterapkan ayahnya, Grug (Nicolas Cage). Di dalam gua tempat tinggal mereka, Grug selalu menceritakan sebuah kisah kepada keluarganya, yaitu istrinya Ugga (Catherine Keener), anak perempuannya Sandy, anak lelakinya Thunk (Clark Duke), dan mertuanya Gran (Cloris Leachman). Ia bercerita tentang karakter yang memiliki rasa ingin tahu yang mirip dengan Eep, guna memperingati keluarganya bahwa penjelajahan dan 'hal baru' merupakan ancaman bagi keberlangsungan hidup mereka. Hal ini semakin menyakiti hati Eep yang sudah bosan. Setelah semua anggota keluarga tertidur, Eep pergi meninggalkan gua saat ia melihat cahaya yang bergerak di luar gua. Hal ini tentunya bertentangan dengan nasihat ayahnya. Saat mencari sumber cahaya, ia bertemu dengan Guy (Ryan Reynolds), seorang remaja manusia gua yang cerdik dan berdayacipta. Pada mulanya Eep menyerang Guy karena penampilan anehnya. Namun kemudian ia justru terpesona dengan api yang dibuat oleh Guy. Eep kemudian meminta Guy untuk mengajarinya membuat api. Guy juga memberitahu Eep perihal teori pribadinya bahwa dunia sedang menuju 'akhir' dan meminta Eep agar bergabung untuk bersama-sama menyelamatkan diri, tetapi Eep menolak ajakan tersebut. Sebelum pergi, Guy memberikan Eep sebuah kerang yang bisa ia tiupkan jika membutuhkan bantuan darinya. Eep kemudian berhasil ditemukan oleh Grug, yang terbangun dan mencari-cari dirinya. Grug pun marah atas tindakan yang dilakukan oleh Eep. Grug akhirnya membawa Eep kembali ke rumah dan langsung bergabung kembali dengan anggota keluarga lainnya. Eep memberitahu mereka tentang pertemuannya dengan Guy dan menunjukkan kerang yang diberikan kepadanya, yang langsung dihancurkan seketika oleh keluarganya yang memiliki ketakutan terhadap 'benda baru'. Kemudian sebuah gempa bumi terjadi, membuat mereka semua lari ke dalam gua, tetapi tiba-tiba dihalangi oleh Grug sebelum gua tersebut hancur. Mereka pun lari menghindari reruntuhan batu gunung di sekeliling mereka dan secara tidak sengaja mendarat di sebuah daerah yang dipenuhi oleh tumbuhan, jauh berbeda dengan lingkungan mereka sebelumnya. Grug pun memimpin keluarganya memasuki hutan untuk menemukan gua baru. Keluarga ini pun dikejar oleh "Macawnivore" (seekor machairodont besar berwarna mirip makaw yang kelak dipanggil 'Chunky') dan diserang sekawanan "Piranhakeets" (burung merah, buas nan mematikan seperti piranha). Panik, Eep membunyikan menemukan sebuah gading yang suaranya mirip dengan kerang yang pernah diberikan oleh Guy. Guy mendengar permintaan tolong ini dan bersegera menuju tempat Eep berada. Sambil berpikir cepat, ia membuat sebuah obor api yang mampu menakuti burung-burung tersebut. Anggota keluaraga Crood yang lain terpesona dengan kehadiran api, yang belum pernah mereka lihat sebelumnya. Mereka pun mencuri obor Guy dan, akibat kecerobohan, muncul kebakaran besar di sekeliling mereka, yang membuat jagung raksasa terbakar dan terbang ke langit bak sebuah roket, yang kemudian menghasilkan pemandangan layaknya kembang api. Setelah terkesan dengan kecerdikan dan 'ide' Guy, Grug memasukkan Guy ke dalam sebuah batang kayu pohon untuk mengangkutnya, seraya mengusulkan bahwa mereka akan mencari gua di gunung terdekat yang disebutkan oleh Guy. Guy pun dipaksa menunjukkan jalan dan belajar cara hidup keluarga Croods, yang ia anggap aneh. Setelah gagal dalam berburu dengan cara biasa, Guy, kukang "peliharaanya" Belt (Chris Sanders), dan Eep membuat sebuah boneka untuk mengelabui dan menjebak binatang buruan mereka. Setelah berhasil menjerat buruan mereka, keluarga tersebut langsung mengerebungi dan menghabiskan hasil buruan tersebut. Grug kemudian kembali bercerita dengan kisah pematah-semangat miliknya, sesuai dengan kejadian yang mereka alami hari tersebut. Namun, Guy berhasil menandinginya dengan menceritakan kisahnya tentang sebuah surga yang ia sebut "Hari Esok". Keesokan harinya, keluarga tersebut tiba di sebuah jalur yang tanahnya ditutupi oleh batu-batu tajam. Grug, Thunk, dan Gran yang tak beralas kaki, pun tertusuk kesakitan saat mencoba berjalan di atasnya. Guy pun dengan leluasa memperkenalkan mereka salah satu hasil penemuannya yang dinamakan sepatu. Ia pun membuatkan sepatu untuk masing-masing anggota keluarga Croods dari bahan-bahan yang ia bisa temukan di sekitarnya. Hal ini kontan membuat dirinya mulai mendapatkan rasa kagum dan hormat dari anggota keluarga Croods kecuali dari Grug, yang merasa cemburu dan iri dengan kecerdikan Guys. Setelah beberapa ide yang dilontarkan Guy terbukti bisa membantu mereka mengarungi perjalanan dengan lancar, satu persatu anggota keluarga ini pun mulai bisa mendapatkan ide sendiri. Ugga, Gran, dan Sandy mendapatkan ide pertama mereka saat berhasil melewati tanaman karnivora dengan cara bersembunyi dibalik kelopak bunga. Thunk berhasil mengelabui dan kemudian menjadi teman dari seekor anjing-buaya yang ia namai Douglas. Hubungan Eep dan Guy pun semakin akrab, sementara Grug justru tersesat dan tersendat di jurang sampai akhirnya Ugga datang menjemputnya. Keesokan harinya, Grug berusaha memamerkan beberapa idenya agar terlihat secerdik Guy. Namun ide-ide tersebut gagal total dan justru berubah menjadi ajang mempermalukan diri. Setelahnya, mereka pun melanjutkan perjalanan dan akhirnya tiba di gunung. Di sini, Grug tak bisa meyakinkan para anggota keluarganya, yang mulai terbiasa dan senang dengan cara kehidupan yang baru, untuk menjadikan gua yang baru mereka temukan sebagai tempat tinggal. Marah dengan penolakan keluarganya, ia pun menyerang Guy yang ia anggap sebagai biang keladi atas perubahan sikap keluarganya. Bukannya berkelahi, mereka berdua justru terjebak di lautan aspal. Seketika Guy pun bercerita bahwa keluarganya meninggal akibat tenggelam dalam cairan hitam tersebut. Ia juga teringat akan kata-kata terakhir keluarganya yang kemudian memberikan inspirasi terhadap teori "Hari Esok" miliknya. Hati Grug pun luluh dan sontak mengubah pandangannya terhadap Guy. Ia dan Guy pun bekerja sama mengelabui Chunky agar mereka berdua terbebas dari jeratan aspal. Saat mereka sudah hampir tiba di tempat tujuan, terjadi sebuah gempa yang membuat jurang dalam, memisahkan mereka dan tempat tujuan. Setelah hampir putus asa, Grug kemudian memutuskan untuk melempar mereka satu persatu melintasi jurang. Pada saat giliran melempar Eep, Grug berdamai dengan anak perempuannya tersebut dalam pelukan pertama mereka. Grug kemudian melempar Eep ke seberang jurang dan pergi meninggalkan keluarganya. Ia pun masuk dan berlindung di sebuah gua dan berhasil membuat obor pertamanya. Setelah melihat sebuah permukaan batu yang kosong, ia melukis sebuah lukisan gua berukuran besar yang menggambarkan anggota keluarga Croods dan Guy. Ia kemudian melawan Chunky, yang tiba-tiba menyerangnya, hingga obor Grug padam dan membuat panik mereka berdua. Chunky yang ketakutan, akhirnya menjinak di hadapan Grug, yang saat itu mendapatkan ide bagus pertamanya. Menggunakan sebuah rangka rusuk berukuran besar, aspal dan obor, Grug berupaya untuk memanfaatkan Piranhakeets agar mengangkut dirinya, Chunky, Douglas, dan beberapa hewan lainnya agar sampai ke seberang jurang, menghindar dari gempa susulan yang lebih besar. Grug, bersama keluarga dan para binatang, akhirnya tiba di sebuah lingkungan yang amat indah dan menakjubkan. Grug pun kemudian mengendurkan sikap protektifnya dengan memperbolehkan keluarganya untuk bertualang dan berani mengambil risiko, yang akhirnya membawa kebahagaiaan bagi mereka semua. Pengisi suara
ProduksiRencana pembuatan film ini telah diumumkan ke publik sejak tahun 2005 pada sebuah proyek yang bernama Crood Awakening,[12] yang pada pada mulanya merupakan sebuah film stop motion yang sedang dibuat oleh Aardman Animations[13] sebagai sebuah bagian dari proyek 5 film kerja sama dengan DreamWorks Animation. John Cleese dan Kirk DeMicco pernah bekerja sama dalam sebuah film berdasarkan buku cerita karya Roald Dahl, The Twits,[14] sebuah proyek film yang batal diproduksi. DreamWorks kemudian mendapatkan salinan naskah tersebut dan tertarik untuk mengerjakannya. Lantas mereka mengajak kembali Cleese dan DeMicco untuk mengkaji ulang nasakah demi mewujudkan ide tentang film tersebut.[15] Mereka pun akhirnya memilih konsep dasar tentang dua orang manusia gua, seorang penemu dan seorang luddite,[15] dan mulai menulis konsep awal dari naskah tersebut.[16] Dengan tutupnya perusahaan Aardman di awal tahun 2007, hak pembuatan film pun akhirnya berpindah ke tangan DreamWorks.[17] Pada bukan Maret 2007, Chris Sanders, penulis naskah film Mulan yang juga penulis naskah/sutradara film Lilo & Stitch, bergabung dengan DreamWorks untuk menyutradarai film ini, yang juga menginginkan agar naskah yang sudah ada ditulis ulang.[18] Pada September 2008, dilaporkan bahwa Sanders mengambil alih proyek How to Train Your Dragon dan menunda The Croods[19] satu tahun lebih lama dari rencana jadwal semula, yang pada akhirnya direncanakan rilis pada Maret 2012.[20] Judul final untuk film ini, The Croods, mulai diungkap pada bulan Mei 2009, bersamaan dengan diisinya posisi asisten sutradara oleh Kirk DeMicco.[21] Pada Maret 2011, film ini kembali mengalami penundaan jadwal hingga 1 Maret 2013,[22] yang kemudian dipindahkan lagi ke tanggal 22 Maret.[23] RilisThe Croods tayang perdana saat mengikuti kompetisi pada acara Festival Film Internasional Berlin ke-63 pada tanggal 15 Februari 2013.[6] Film ini tayang perdana di Amerika seikat pada 22 Maret 2013.[7] Film ini merupakan film pertama yang ditayangkan menggunakan format 4DX di Hungaria, yang memadukan efek pencahyaan lampu sorot, efek gerakan dan goncangan kursi, efek tiupan angin, efek kabut dan lainnya yang digelar di bioskop Cinema City di Budapest, Hungaria.[24] Film ini juga merupakan film pertama di Cina yang didistribusikan oleh Oriental DreamWorks, sebuah perusahaan produksi dan distribusi yang dibentuk pada tahun 2012 oleh DreamWorks Animation dan beberapa perusahaan inventasi di Cina.[25] Home mediaThe Croods telah dirilis dalam bentuk Blu-ray (2D dan 3D) dan DVD pada 1 Oktober 2013 dengan bonus satu buah mainan mewah Belt.[26][27] Penayangan di Televisi IndonesiaDi Indonesia, film ini di-dubbing ke dalam bahasa Indonesia dan ditayangkan di HBO Asia, RCTI dan Global TV. PenerimaanTanggapan kritikusThe Croods secara umum mendapat ulasan postif dari para kritikus film. Rotten Tomatoes memberi film ini skor 69% berdasarkan 127 ulasan, dengan rating rataan 6.5/10. Konsensus kritikus situs tersebut menyatakan: "Sementara film ini mungkin tidak dibuat seperti layaknya film animasi terbaik yang berbiaya besar, The Croods mampu mempersembahkan sebuah hiburan menarik bagi keluarga pencari film beralur cepat dari sebuah kartun petualangan yang lucu."[28] Situs kumpulan ulasan film Metacritic memberikan film ini nilai 55 berdasarkan 30 ulasan.[29] PendapatanSecara keseluruhan, The Croods berhasil meraup pendapatan sebanyak $587.204.668,[4] yang menjadi pendapatan kotor tertinggi kedua dari film original DreamWorks Animation, setelah Kung Fu Panda.[30] MusikAlan Silvestri menjadi komposer musik untuk film ini dan telah dirilis secara digital pada 15 Maret 2013 oleh Relativity Music Group,[31] kemudian dalam bentuk CD pada 26 Maret 2013 oleh Sony Classical. Termasuk di dalamnya, lagu "Shine Your Way" yang dibawakan oleh Owl City dan Yuna.[32]
Permainan videoSebuah permainan video yang diadaptasi daari film ini, berjudul The Croods: Prehistoric Party!, telah dirilis pada 19 Maret 2013. Dikembangkan oleh Torus Games, dan diterbitkan oleh D3 Publisher, permainan ini diadaptasi untuk Wii U, Wii, Nintendo 3DS dan Nintendo DS. Permainan ini memungkinkan pemain untuk memainkan anggota keluarga Croods dalam sebuah petualangan melewati 30 mini-game bertema pesta.[34] Sebuah permainan mobile bertipe village building, berjudul The Croods, juga telah dibuat oleh Rovio, perusahaan kreator Angry Birds. Permainan ini telah dirilis pada 14 Maret 2013 untuk platform iOS dan Android.[35] Sekuel dan serial televisiSekuelPada 17 April 2013, diumumkan bahwa DreamWorks Animation telah memulai pengembangan sekuel film ini, dengan Sanders dan DeMicco yang kembali menjadi sutradaranya.[36] Pada 9 September 2013, dikabarkan bahwa Emma Stone, Nicolas Cage, dan Ryan Reynolds akan kembali mengambil peran mereka dalam sekuel ini.[37] Serial televisiPada April 2013, Jeffrey Katzenberg, CEO DreamWorks Animation, mengumumkan The Croods sebagai proyek waralaba mereka yang ke-6, sambil menambahkan bahwa serial televisi diharapkan bisa terealisasikan.[9] Referensi
Pranala luar
|