The Half of It
The Half of It adalah film bergenre komedi romantis yang dirilis pada 1 Mei 2020 yang didistribusikan penyedia layanan media streaming digital Netflix. Film ini ditulis dan disutradarai oleh Alice Wu, diperankan oleh Leah Lewis, Daniel Diemer, Alexxis Lemire, dan Collin Chou. Cerita yang diangkat dalam film ini berpusat pada tokoh Eliie Chu, seorang siswa SMA beretnis Tionghoa satu-satunya di sebuah kota kecil Squahamish dengan budaya masyarakat yang konservatif, yang berusaha mengungkap jati dirinya sebagai lesbian. Film ini mendapat sambutan baik dari para kritikus film dan sempat diganjar penghargaan Founders Award pada Festival Film Tribeca 2020 untuk nominasi Best Narrative Feature[2]. Alur CeritaCerita berlatar di sebuah kota kecil di barat daya Amerika Serikat bernama Squahamish seputar kehidupan seorang remaja putri bernama Ellie Chu (diperankan Leah Lewis). Ia merupakan satu-satunya siswa beretnis Tiongkok dan tak punya banyak teman, ia juga terkenal sebagai siswa pintar yang suka menjadi "joki" untuk mengerjakan tugas teman-temannya demi uang, meski gurunya tahu akan perbuatan ilegal tersebut namun mereka tak terlalu memperdulikannya.[3][4][5] Suatu hari ia didatangi oleh Paul Munsky (diperankan Daniel Diemer), seorang laki-laki polos pemain sepak bola dan pemilik toko sosis yang juga tetangga Ellie Chu, Paul meminta Ellie membuat surat cinta kepada pujaannya, Aster Flores (diperankan Alexxis Lemire), perempuan tercantik dan populer di sekolah yang sebenarnya juga telah berpacaran dengan pemuda bernama Trig.[3][4][5] Ellie Chu mengiyakan, ia membuatkan surat dengan atas nama Paul meski sebenarnya Ellie memang memendam rasa kepada Aster. Aster membalas, surat menyurat itu kemudian semakin intens dan Ellie semakin tertarik dengan Aster, tak hanya membantu Paul lewat surat, Ellie juga membantunya untuk lebih akrab berkomunikasi dengan Aster.[3][4][5] Paul dan Aster semakin akrab, namun Ellie berada di tengah-tengah hubungan tersebut. Ia memang memendam rasa tertarik pada Aster, namun hubungannya dan Paul kini tak lagi sebagai rekan bisnis. Paul memang datang dengan karakter bodoh namun ia tulus, beberapa kali ia membela Ellie dari perundungan, mereka mulai berteman bahkan Paul mungkin teman pertama dan satu-satunya bagi Ellie, Ellie bimbang, apakah ia mulai mencintai Paul atau masih murni sebatas pekerjaan.[6] Aster tahu sebenarnya Ellie memendam rasa padanya. Mereka pergi bersama ke pemandian air panas dan memulai perbincangan intim berbagi masalah. Aster mengungkapkan bahwa Trig mau menikahinya, sedangkan Ellie membicarakan ketidakpercayaannya terhadap Tuhan. Ellie melihat Paul dan Aster berciuman, ia kecewa dan mengurungkan niat tetap berkuliah di Squahamish dan memilih ke Grinnel. Beberapa waktu kemudian Paul mencoba mencium Ellie karena ia punya firasat bahwa Ellie suka padanya, namun Ellie menolak, kejadian itu dilihat pula oleh Aster yang akhirnya marah dan kecewa.[6] Paul tahu Ellie menyukai Aster, namun sebagai orang yang terdidik di lingkungan gereja dan masyarakat konservatif, ia tak bisa menerimanya karena menganggapnya sebagai dosa.[7] Trig melamar Aster saat pelayanan gereka, namun kejadian itu digagalkan oleh Ellie dan Paul, Aster telah tahu bahwa surat yang selama ini ia terima sebenarnya berasal dari Ellie, ia melampiaskan amarahnya dengan menampar Paul dan meninggalkan gereja.[6] Sudah saatnya Ellie pergi ke Grinnel untuk kuliah, ia meminta maaf kepada Aster atas surat-suratnya. Ellie memberanikan diri mencium Aster, Aster tak menolak namun juga tak memberi balasan, Paul melihatnya, ia hanya berteriak mengatakan bahwa sosis buatannya mendapat ulasan yang baik dari konsumen.[7] PenerimaanRogerEbert.com mengulas beberapa pesan yang berusaha disampaikan dalam film ini, diantaranya adalah ekspresi kecemasan dan angan-angan di kalangan anak muda. Hal ini digambarkan jelas melalui latar cerita yang bertempat di sebuah kota fiksi bernama Squahamish di tepi barat daya Amerika Serikat, suasana kota kecil ini mungkin hanya terasa asing bagi penonton namun terasa seperti penjara yang memerangkap tokoh anak-anak muda tersebut.[6] Meski mengisahkan tentang cinta sesama jenis dalam hal ini Ellie sebagai seorang lesbian, namun The Half of It sebenarnya lebih mengisahkan hubungan yang melampaui sekadar romansa, khususnya ikatan pertemanan antara Ellie dan Paul, sebagaimana tagline yang dibawa film ini bahwa "tak semua cerita cinta itu tentang percintaan".[8] Ellie yang diceritakan sebagai pribadi penyendiri dan tak punya teman akhirnya mendapat Aster sebagai teman bicara yang dapat mengungkap keresahan dan pemikirannya, serta Paul yang datang sebagai pribadi tulus berhati baik yang mampu membuat Ellie belajar untuk terbuka dan mempercayai orang lain.[6] Berkat jalan cerita dan karakter tokoh yang bermain, Wu dianggap sukses menyajikan suaranya dengan menggabungkan isu-isu perbedaan ras, bahasa, orientasi seksual, hingga isu agama dan kepercayaan (Ellie adalah seorang ateis sedangkan Aster adalah putri seorang pastur). Film ini adalah gambaran bagaimana pemuda berusaha menghormati tradisi keluarga sambil tetap berusaha menempuh jalan, impian, dan dorongan mereka sendiri.[6] ProduksiPra-produksiNetflix pertama kali mengumumkan akan memproduksi karya naskah film Alice Wu pada April 2019, dengan pemain Leah Lewis, Daniel Diemer, Alexxis Lemire, Catherine Curtin, Becky Ann Baker, Wolfgang Novogratz dan Enrique Murciano, selain sebagai sutradara, Alice Wu akan bergabung bersama Anthony Bregman sebagai produser.[9] Collin Chou dikonfirmasi akan turut bergabung pada Juni 2019.[10] Pengambilan gambarProses pengambilan gambar dimulai pada 22 April 2019 dan berakhir 31 Mei 2019 di New York.[11][12] PerilisanFilm ini direncanakan akan rilis bertepatan saat perhelatan Festival Film Tribeca pada 18 April 2020,[13] namun akibat pandemi koronavirus acara tersebut harus dibatalkan.[14] Netflix tetap merilis film ini pada 1 Mei 2020.[15] Pemain
Referensi
|