Share to:

 

The Structure and Distribution of Coral Reefs

Fangataufa Atoll (Kepulauan Tuamotu, Polinesia Prancis) di Samudra Pasifik adalah contoh pulau Atol.

The Structure and Distribution of Coral Reefs adalah monograf karya Charles Darwin yang diterbitkan pada tahun 1842. Buku ini menjelaskan teori tentang pembentukan terumbu karang dan atol. Darwin mengagas ide buku ini selama berlayar dengan kapal HMS Beagle, ketika ia masih berada di Amerika Selatan dan sebelum dia melihat pulau karang untuk pertama kalinya. Kemudian, Darwin mulai menulis draf buku ini ketika HMS Beagle melintasi Samudra Pasifik, dan menyelesaikan drafnya pada bulan November 1835. Judul lengkap buku ini adalah The Structure and Distribution of Coral Reefs, Being the first part of the geology of the voyage of the Beagle, under the command of Capt. Fitzroy, R.N. during the years 1832 to 1836 (Struktur dan Distribusi Terumbu Karang, Bagian Pertama dari Pelayaran Geologis Beagle, di bawah Komando Kapten Fitzroi, R.N. selama tahun 1832 hingga 1836).[1]

Pada saat awal masa Darwin melakukan pelayaran dengan HMS Beagle, terdapat ketertarikan ilmiah yang besar terhadap cara pembentukan terumbu karang. Kapten Robert FitzRoy dari Angkatan Laut memerintahkan bahwa investigasi pembentukan terumbu karang dan atol adalah tujuan ilmiah yang penting dari pelayaran Beagle. FitzRoy memilih untuk mensurvei Kepulauan Keeling di Samudra Hindia. Hasil dari investigasi ini mendukung teori Darwin bahwa berbagai jenis terumbu karang dan atol dapat dijelaskan oleh pengangkatan dan penurunan kerak bumi yang luas di bawah lautan.[2]

Buku ini merupakan volume pertama dari tiga buku yang ditulis Darwin mengenai geologi yang ia teliti selama pelayarannya. Buku ini diakui secara luas sebagai karya ilmiah penting yang memaparkan penemuan dan kesimpulan dari semua pengamatan yang ada mengenai bidang geologi.[2] Pada tahun 1853, Darwin dianugerahi Medali Kerajaan Royal Society untuk monograf dan karyanya mengenai teritip.[3] Teori Darwin bahwa terumbu karang terbentuk ketika pulau-pulau dan area kerak bumi di sekitarnya menurun (subside) telah didukung oleh penelitian modern, dan tidak lagi diperdebatkan, sementara penyebab penurunan (subsidence) dan pengangkatan (uplift) area kerak bumi masih terus menjadi bahan diskusi dan penelitian yang berjalan.[4]

Teori pembentukan atol

Terumbu karang terbentuk dari koral yang tumbuh di perairan dangkal.

Ketika kapal HMS Beagle berangkat pada tahun 1831, proses pembentukan atol masih menjadi teka-teki ilmiah. Pengumumam awal tentang pelayaran Beagle, yang dipublikasikan di majalah Athenaeum pada tanggal 24 Desember, menggambarkan investigasi topik ini sebagai “bagian yang paling menarik dari survei Beagle” dengan prospek “banyak tempat tersedia bagi penyelidikan yang bersifat ilmiah, yang lebih dari sekadar pekerjaan surveyor biasa.”[5] Pada tahun 1824 dan 1825, naturalis asal Prancis, Quoy dan Gaimard telah mengamati bahwa organisme koral hidup di kedalaman yang relatif dangkal, tetapi pulau-pulau koral dan atol muncul di lautan dalam. Dalam buku-buku yang dibawa oleh Beagle sebagai referensi, Henry De la Beche, Frederick William Beechey, dan Charles Lyell mempublikasikan temuan dan pendapat mereka, bahwa karang dapat tumbuh di atas gunung atau gunung berapi bawah laut, dengan atol yang berbentuk kawah gunung berapi menjadi dasarnya.[6] Instruksi Angkatan Laut (Admiralty) untuk pelayaran tersebut menyatakan:

Kepulauan koral yang terbentuk secara melingkar di Pasifik sesekali menyediakan pelabuhan yang terlindungi (land-locked harbour) dengan baik, dengan pintu masuk yang cukup, dan akan sangat cocok untuk observasi astronomi yang akurat, yang mungkin diperlukan untuk dilakukan dalam ketenangan tanpa gangguan sedikitpun. Sementara semua ini berjalan dengan tenang, dan penilaian kronometer (chronometers rating) dilakukan, penyelidikan yang sangat menarik dapat dilakukan sehubungan dengan pembentukan terumbu karang ini .... Sebuah teori modern dan sangat masuk akal telah diajukan, bahwa formasi yang luar biasa ini, alih-alih naik dari dasar laut, diangkat dari puncak gunung berapi yang sudah punah.[7]

Sebagai seorang mahasiswa di Universitas Edinburgh pada tahun 1827, Darwin belajar tentang invertebrata laut sambil menjadi asisten peneliti dari ahli anatomi Robert Edmond Grant, dan selama tahun terakhirnya di Universitas Cambridge pada tahun 1831, dia telah mempelajari geologi di bawah Adam Sedgwick. Jadi, ketika Darwin secara tak terduga ditawari tempat dalam ekspedisi Beagle, sebagai seorang naturalis, tawaran ini sangat cocok dengan tujuan FitzRoy yang ingin memiliki pendamping yang mampu meneliti geologi di darat sementara kapal pelengkap melakukan survei hidrografi. FitzRoy memberikan Darwin jilid pertama dari buku Prinsip-prinsip Geologi (Principles of Geology) karya Lyell sebelum mereka berangkat. Pada pemberhentian pertama mereka di daratan di pulau St. Jago pada Januari 1832, Darwin melihat formasi geologi yang dapat ia jelaskan menggunakan konsep uniformitarian Lyell, bahwa proses alami atau "gaya" geologis yang sampai ini masih berlangsung membuat daratan perlahan-lahan naik atau turun dalam jangka waktu yang sangat lama. Darwin kemudian berpikir bahwa ia dapat menulis bukunya sendiri tentang geologi.[8][9] Buku pertama Lyell memuat garis besar gagasan bahwa atol terbentuk dari kawah gunung berapi, dan buku kedua, yang dikirimkan kepada Darwin selama pelayaran, memberikan lebih banyak rincian.[9] Darwin menerima buku kedua tersebebut pada bulan November 1832.

Referensi

  1. ^ Darwin, Charles (1842). The Structure and Distribution of Coral Reefs, Being the first part of the geology of the voyage of the Beagle, under the command of Capt. Fitzroy, R.N. during the years 1832 to 1836. London: Smith, Elder, and Co. 
  2. ^ a b Chancellor, Gordon (2008-07). "Coral reefs: An introduction by Gordon Chancellor". Darwin Online. Diakses tanggal 2024-03-11. 
  3. ^ Browne, Janet (2003). Charles Darwin. 1: Voyaging (edisi ke-new ed). London: Pimlico. ISBN 978-1-84413-314-7. 
  4. ^ Rosen, Brian Roy (1982-06). "Darwin, Coral Reefs, and Global Geology". BioScience. 32 (6): 519–525. doi:10.2307/1308903. ISSN 0006-3568. 
  5. ^ Herbert, Sandra (2005). Charles Darwin, geologist. Ithaca, N.Y. Bristol: Cornell University Press University Presses Marketing [distributor]. ISBN 978-0-8014-4348-0. 
  6. ^ Herbert, Sandra (1991-06). "Charles Darwin as a prospective geological author". The British Journal for the History of Science (dalam bahasa Inggris). 24 (2): 159–192. doi:10.1017/S0007087400027060. ISSN 0007-0874. 
  7. ^ FitzRoy, Robert (1839). Voyages of the Adventure and Beagle, Volume II. London: Henry Colburn. 
  8. ^ Browne, Janet (2003). Charles Darwin. 1: Voyaging (edisi ke-new ed). London: Pimlico. ISBN 978-1-84413-314-7. 
  9. ^ a b Freeman, R. B. (1977). Geology of The Voyage of The Beagle. Darwin Online. 
Kembali kehalaman sebelumnya