Verkade
Koninklijke Verkade adalah sebuah perusahaan manufaktur asal Belanda yang dimiliki oleh sebuah konglomerat asal Turki. Perusahaan yang berkantor pusat di Zaandam ini merupakan salah satu perusahaan keluarga tertua di Belanda. Pada bulan November 2014, Verkade diakuisisi oleh Pladis, yang dimiliki oleh Yıldız Holding.[1] Perusahaan ini didirikan pada tahun 1886 oleh Ericus Verkade awalnya untuk memproduksi roti dan rusk,[2] namun kemudian juga mulai memproduksi kukis, permen, dan coklat.[3] SejarahPerusahaan ini didirikan dengan nama "De Ruyter" dan memiliki sebuah pabrik tepung di Zaandam. Logo perusahaan ini yang digunakan hingga tahun 1994 berupa seorang ruiter ("prajurit"), yang dimaksudkan untuk memberi kesan kontemporer pada perusahaan dan produknya. Figur penunggang kuda juga masih dapat dijumpai di rusk buatan Verkade, yang saat ini diproduksi oleh kompetitornya, Bolletje di Almelo, menggunakan resep dari Verkade.[4] Perusahaan ini dianugerahi gelar koninklijk pada tahun 1950, dan mempekerjakan sekitar 450 orang di Zaandam.[5] Keturunan Verkade terakhir yang mengelola perusahaan ini, Erik dan Arnold, mengundurkan diri pada tahun 1992.[2] Kesuksesan perusahaan ini dimulai pada tahun 1906, saat Verkade menerbitkan kartu bergambar yang dapat dikoleksi di dalam album.[6] Co Verkade, cicit Ericus, merupakan pencetus strategi ini,[7] dan albumnya, yang sebagian besar ditulis oleh Jac. P. Thijsse cukup populer pada saat itu.[6] Album inipun menjadi barang yang sangat diincar oleh para kolektor sebelum Perang Dunia II. Satu sumber menyatakan ada sekitar 27 album yang berhasil dibuat, dan digandakan sebanyak 3,2 juta kali;[7] sementara sumber lain menyatakan ada 28 album dan 362 juta kartu yang berhasil dibuat selama 30 tahun.[8] Pekerja wanita VerkadePada awalnya, sebagian besar pekerja Verkade adalah perempuan muda yang berjalan kaki ke tempat kerja dengan memakai seragam. Para perempuan ini biasa disebut De meisjes van Verkade, Verkadevrouwen, atau Ruytermeisjes) dan terkadang dihadirkan kembali untuk keperluan upacara, seperti saat Ratu Beatrix membuka paviliun Verkade (yang berisi karya-karya seni yang dimiliki oleh keluarga Verkade) di Museum Zaans.[9] Zaanstreek (tepi sungai Zaan) merupakan sebuah kawasan industri, dan banyak perempuan yang bekerja di sejumlah pabrik di sini, seperti Honig, Hille, dan Albert Heijn.[6] Untuk Verkade, keunggulan mempekerjakan wanita adalah bahwa wanita dapat lebih berhati-hati dalam mengemas bahan yang mudah hancur, seperti kukis dan rusk, serta mau menerima upah yang lebih rendah daripada pria. Setelah bekerja sehari penuh, Verkade juga menawarkan kursus memasak dan menjahit bagi para pekerja wanitanya.[6] Para wanita ini biasanya akan mengundurkan diri setelah menikah (bahkan Verkade akan memecatnya, jika tidak mengundurkan diri. Wanita berusia 30 tahun yang belum menikah juga harus naik jabatan, jika tidak ingin dipecat[6]). Setelah Perang Dunia II, Verkade mulai kesulitan mencari pekerja dan harus mengubah peraturannya, sehingga wanita yang sudah menikah pun dapat tetap bekerja di perusahaan tersebut.[6] Verkade bahkan memasang iklan lowongan kerja di transportasi umum di Amsterdam dengan tulisan Meisjes komt werken bij Verkade en neem vooral je moeder mee ("Yuk, bekerja di Verkade, dan tolong ajak juga ibumu"). Pada tahun 1961, Verkade menjadi salah satu perusahaan pertama di Belanda yang menyediakan fasilitas penitipan anak.[10][11] Pada dekade 1960-an dan 1970-an, Verkade diuntungkan dengan datangnya para pekerja migran, dan mulai mempekerjakan istri dari para pekerja ini. Verkademeisjes mulai berakhir pada dekade 1970-an dan 1980-an, saat mesin dapat mulai menggantikan manusia.[6] Museum Zaans pun memiliki sebuah bagian khusus untuk menampilkan sejarah para pekerja wanita. Bagian ini disponsori sebesar €60,000, oleh PDZ, yang merupakan salah satu penyedia pekerja utama bagi Verkade sejak dekade 1960-an.[12] Saat ini, Verkademeisjes menjadi nama sebuah kelompok penyanyi/aktris yang didirikan pada tahun 2005, dan bertujuan untuk menghidupkan kembali salah satu tradisi wanita Verkade, yakni bernyanyi lagu gembira.[13] Penulis dan komposer asal Belanda, Willem Wilmink pun menamai salah satu koleksinya untuk wanita Verkade, yakni Brief van een Verkademeisje en andere liedjes.[14] Referensi
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai Verkade factory. |