Share to:

 

Wilayah Hutan Bohemia


Wilayah Hutan Bohemia (bahasa Jerman: Böhmerwaldgau; bahasa Ceko: Šumavská upa) adalah wilayah bersejarah di Republik Ceko. Ini mencakup bagian barat daya Bohemia di Hutan Bohemia yang dulu sebagian besar dihuni oleh etnis Jerman.

Sejarah

Kawasan Hutan Bohemia secara historis merupakan bagian integral dari Kerajaan Bohemia yang merupakan bagian dari Kekaisaran Habsburg. Namun, dengan hampir runtuhnya Austria-Hungaria Habsburg menjelang akhir Perang Dunia I, daerah-daerah di Bohemia yang mayoritas penduduknya adalah orang Ceko dengan mayoritas etnis Jerman mulai mengambil tindakan untuk menghindari bergabung dengan negara baru, Cekoslowakia.

Pada tanggal 11 November 1918, Kaisar Charles I dari Austria menyerahkan kekuasaannya dan pada tanggal 12 November, daerah-daerah dengan mayoritas etnis Jerman di kekaisaran tersebut menyatakan diri sebagai Republik Austria Jerman dengan niat untuk bersatu dengan Jerman. Provinsi Bohemia Jerman di bagian utara dan barat adalah bagian dari negara tersebut yang mencakup sebagian besar etnis Jerman di Bohemia. Namun, daerah-daerah etnis Jerman di barat daya Bohemia yang dikenal sebagai Kawasan Hutan Bohemia dengan pusatnya di Prachatice (Bahasa Jerman: Prachatitz) ditambahkan ke Austria Hulu sebagai gantinya. Namun, wilayah tersebut diambil alih oleh tentara Cekoslowakia pada akhir tahun 1918.

Status daerah Jerman di Bohemia dan Moravia akhirnya ditetapkan oleh perjanjian perdamaian Versailles dan Saint-Germain-en-Laye tahun 1919 yang menyatakan bahwa daerah tersebut menjadi bagian dari Cekoslowakia. Pemerintah Cekoslowakia kemudian memberikan amnesti bagi semua aktivitas yang menentang negara baru tersebut.

Kawasan tersebut kemudian diintegrasikan kembali ke Tanah Bohemia dalam Republik Pertama Cekoslowakia dan tetap menjadi bagian darinya hingga pemecahan Cekoslowakia oleh Nazi ketika wilayah tersebut ditambahkan ke Bavaria Nazi dan Austria (Ostmark). Setelah Perang Dunia II, wilayah tersebut dikembalikan kepada Cekoslowakia dan sekarang menjadi bagian dari Republik Ceko.

Selama Perang Dingin, wilayah perbatasan tersebut ditutup, tetapi dengan runtuhnya Tirai Besi, wilayah tersebut menjadi tujuan wisata yang populer dengan 1,8 juta pengunjung per tahun.[1]

Lihat pula


  1. ^ Leibenath, Markus; Korcelli-Olejniczak, Ewa; Knippschild, Robert (2008). Cross-border governance and sustainable spatial development: mind the gaps!. Central and Eastern European development studies. Berlin: Springer. ISBN 978-3-540-79244-4. 
Kembali kehalaman sebelumnya