Share to:

 

Wupih sirsik

Wupih sirsik[1][2][3]
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Infrakelas:
Ordo:
Subordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
P. breviceps
Nama binomial
Petaurus breviceps
Upaspesies

P.b. ariel, Gould 1842
P.b. breviceps, Waterhouse 1838
P.b. longicaudatus, Longman 1924
P.b. papuanus, Thomas 1888

Persebaran alami wupih sirsik
berdasarkan upaspesies:

       P. b. breviceps
       P. b. longicaudatus
       P. b. ariel
       P. b. papuanus


       P. b. tafa[note 1]
       P. b. flavidus[note 2]
       P. b. biacensis[note 3]

Sinonim

P. (Belideus) breviceps,  Waterhouse 1839
P. (Belideus) notatus,  Peters 1859
P. kohlsi,  Troughton 1945

Wupih sirsik[1][2][3] (nama ilmiah: Petaurus breviceps, bahasa Inggris: sugar glider)[7] adalah sejenis hewan posum meluncur kecil, yang memiliki perilaku omnivora, arboreal, dan nokturnal serta termasuk dalam infrakelas Marsupialia. Nama umum bahasa Inggris-nya mengacu pada pilihan hewan ini untuk memakan nektar manis, dan kemampuannya untuk meluncur di udara, seperti bajing terbang.[8] Mereka memiliki bentuk fisik dan kebiasaan yang sangat mirip dengan bajing terbang meskipun secara genetis tidak terkait erat, sebagai contoh dari evolusi konvergen.[9] Nama ilmiahnya, Petaurus breviceps, diterjemahkan dari bahasa Latin sebagai "penari-tali berkepala pendek", yang mengacu pada untuk akrobatik hewan ini di kanopi.[10]

Ciri utama wupih sirsik adalah membran meluncurnya, disebut sebagai patagium, yang terbentang dari kaki depan sampai kaki belakang,[11] satu di setiap sisi samping tubuh. Meluncur merupakan cara efisien untuk mencapai makanan dan menghindari pemangsa. Hewan ini tertutupi rambut lembut berwarna abu-abu muda sampai cokelat muda yang memiliki countershading, yaitu memiliki bagian bawah yang lebih terang.

Wupih sirsik merupakan satwa endemik dari daratan utama Australia, Pulau Papua dan pulau-pulau tertentu di Indonesia. Hewan ini telah didatangkan ke pulau Tasmania,[12] kira-kira pada tahun 1830-an.[13][14] Hewan ini merupakan hewan peliharaan eksotis yang populer tetapi dilarang di beberapa daerah, seperti sebagian dari Australia dan Amerika Serikat.

Catatan

  1. ^ Tate & Archbold, 1935; subspecies P. b. tafa considered a synonym of species P. breviceps[5]
  2. ^ P. b. flavidus (Tate and Archbold, 1935) considered a synonym of P. b. papuanus (Thomas 1888)
  3. ^ Subspecies (former) P. b. biacensis provisionally considered species: P. biacensis (Biak glider). "Helgen (2007) states that Petaurus biacensis is likely to be conspecific with P. breviceps. P. biacensis appears to differ from the latter mainly by having a higher incidence of melanism (Helgen 2007). We provisionally retain P. biacensis as a separate species pending further taxonomic work, thus following what has become standard treatment (e.g., Flannery 1994, 1995; Groves 2005)."[6]
Catatan kaki

Referensi

  1. ^ a b "Keputusan Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam Dan Ekosistem Nomor: SK. 283/KSDAE-SET/2015 Tentang Kuota Pengambilan Tumbuhan Alam dan Penangkapn Satwa Liar Periode Tahun 2016" (PDF). Keputusan Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam Dan Ekosistem Nomor: SK. 283/KSDAE-SET/2015. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. 2015-12-11. Diakses tanggal 2016-12-18. 
  2. ^ a b "Peraturan Menteri Kehutanan Nomor: P.35 / Menhut-II/2007 Tentang Hasil Bukan Kayu" (PDF). Peraturan Menteri Kehutanan Nomor: P.35 / Menhut-II/2007. Kementerian Kehutanan. 2007-08-28. Diakses tanggal 2016-12-18. 
  3. ^ a b "Checklist of the mammals of Indonesia : scientific name and distribution area table in Indonesia including CITES, IUCN, and Indonesian category for conservation". Indonesia Institute of Sciences. 2002. Diakses tanggal 2016-12-18. 
  4. ^ Salas, L., Dickman, C., Helgen, K., Winter, J., Ellis, M., Denny, M., Woinarski, J., Lunney, D., Oakwood, M., Menkhorst, P. & Strahan, R. (2016). Petaurus breviceps. The IUCN Red List of Threatened Species. DOI:10.2305/IUCN.UK.2016-2.RLTS.T16731A21959798.en
  5. ^ Subspecies Sheet | Mammals'Planet. Planet-mammiferes.org. Retrieved on 2014-04-19.
  6. ^ Leary, T., Wright, D., Hamilton, S., Singadan, R., Menzies, J., Bonaccorso, F., Salas, L., Dickman, C. & Helgen, K. (2008). Petaurus biacensis. In: IUCN 2013. IUCN Red List of Threatened Species. Version 2013.2.
  7. ^ Groves, C.P. (2005). Wilson, D.E.; Reeder, D.M., ed. Mammal Species of the World: A Taxonomic and Geographic Reference (edisi ke-3). Baltimore: Johns Hopkins University Press. hlm. 55. ISBN 0-801-88221-4. OCLC 62265494. 
  8. ^ Sugar gliders and flying squirrels - Understanding Evolution
  9. ^ "Analogy: Squirrels and Sugar Gliders". Understanding Evolution. The University of California Museum of Paleontology. Diakses tanggal 1 Oktober 2012. 
  10. ^ "Sugar Glider, Petaurus breviceps". Parks & Wildlife Service, Tasmania Online. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-04-03. Diakses tanggal 7 Oktober 2012. 
  11. ^ Endo, H; Yokokawa, K; Kurohmaru, M; Hiyashi, Y (1998). "Functional anatomy of gliding membrane muscles in the sugar glider (Petaurus breviceps)". Annals of Anatomy. 180: 93–96. doi:10.1016/S0940-9602(98)80149-0. 
  12. ^ Smith, Meredith J. (13 June 1973). "Petaurus breviceps". Mammalian Species (30): 1–5. doi:10.2307/3503785. 
  13. ^ Gunn, R.C. (1846). "In Minutes of the Tasmanian Society, July 2, 1845" (PDF). Tasmania Journal. 2 (11): 458–459. 
  14. ^ Gunn, R.C. (1851). "On the introduction and naturalization of Petaurus sciureus in Tasmania". Papers and Proceedings of the Royal Society of Van Dieman's Land. 1: 253–255. 

Bibliografi

Pranala luar

Kembali kehalaman sebelumnya