Zhou Tong (pemanah)
Zhou (atau Jow) Tong (Hanzi: 周同 dan 周侗; pinyin: Zhou Tóng) (meninggal di masa akhir 1121 CE) adalah guru memanah dan seni militer di zaman Dinasti Song untuk jenderal Yue Fei yang tersohor. Awalnya dia adalah seorang pahlawan lokal dari Henan, ia disewa untuk melanjutkan pelatihan militer seni panahan si Yue Fei setelah anak itu dengan cepat menguasai seni bela diri tombak di bawah guru pertamanya. Selain kepada si jendral masa depan tersebut, Zhou menerima anak-anak lainnya sebagai murid pendidikan seni memanah. Selama masa bimbingan dan pelatihan, Zhou mengajarkan anak-anak tersebut semua keterampilan dan bahkan menghadiahi Yue dengan dua busur favorit miliknya karena dia adalah murid terbaiknya. Setelah Zhou wafat, Yue secara teratur dan berkala mengunjungi makamnya dua kali sebulan dan melakukan pengorbanan dan sesembahan yang tidak lazim yang jauh melampaui apa yang biasa dilakukan untuk guru yang tercinta . Yue kemudian mengajarkan apa yang telah ia pelajari dari Zhou ke tentara-nya dan mereka terhitung berhasil dalam pertempuran.[4] Dengan adanya penerbitan buku cerita biografi rakyat ke-17 berjudul Kisah Yue Fei (tahun 1684), sebuah karya fiksi baru mengenai Zhou Tong muncul, yang sangat berbeda dari sejar aslinya. Tidak hanya dia diubah menjadi berasal dari Shaanxi, tetapi ia juga menjadi ayah angkat Yue Fei, seorang cendekiawan dengan pengetahuan terhadap delapan belas senjata perang, dan Nama pribadi dia dieja dengan ejaan berbeda, namun terkait, dalam tulisan karakter Cina.[5] penulis novel ini menggambarkan dia sebagai seorang lansia duda dan guru seni militer yang mana Lin dan Lu Junyi, dua fiksi 108 penjahat yang Water Margin didasarkan, sebagai mantan murid.[6] Kemudian di era republik rakyat, pendongeng terkenal dari Yangzhou bernama Wang shao tang tidak hanya menambah Wu Song ke dalam daftar ini, tapi juga menggambarkan Zhou sebagai ksatria yang bersalah dengan ilmu pedang tingkat tinggi. Kisah ini juga memberikan dia julukan "Lengan Besi", yang ia berbagi dengan algojo-berubah-outlaw Cai Fu, dan membuat penjahat Lu Zhishen sebagai saudara angkat. Karena hubungannya dengan para penjahat, dia sering tertukar dengan penjahat bernama Zhou Tong.[7] Berbagai novel silat Tionghoa dan legenda rakyat mengatributkan Zhou Tong dengan berbagai macam keahlian silat dan supranatural. Keahlian-keahlian ini termasuk diantaranya kemahiran memanah, berpedang ganda, dan Tombak Cina sampai Qigong Keras Wudang atau bahkan penglihatan sinar-x. Pendekar Cakar Elang, Chuojiao dan Xingyiquan biasanya memasukan Zhou sebagai salah satu pemegang ilmu mereka karena kedekatan beliau dengan Yue Fei, yang digadang-gadang sebagai penemu aliran-aliran tersebut. Zhou juga dikaitkan dengan aliran Belalang Sembah Utara melalui Lin CHong dan Yan Qing. Cerita Rakyat karangan Wang Shaotang bahkan memasukan beliau sebagai guru dari aliran Delapan Dewa Mabuk Abadi.[8] Meskipun demikian, catatan sejarah paling tua menyatakan bahwa dia hanyalah guru memanah Yue Fei saja.[9] Tidak ada catatan yang khusus menyatakan bahwa dia mengetahui atau mengajarkan aliran Kung Fu tertentu. Zhou juga tampil di berbagai media lain seperti komik dan film. Biografi abad ke-20 nya yang langka, Lengan Besi, Golok Emas, dianggap sebagai sekuel dari Kisah Yue Fei karena menceritakan petualangannya sebelum mengangkat Yue Fei sebagai muridnya.[1] biografi ini kemudian diadopsi menjadi Komik Lianhuanhua.[10] Dia juga muncul di sebuah novel yang menceritakan saudara seperguruannya.[11] Zhou Tong diperankan oleh tiga aktor yang berbeda dalam serial film hitam putih mengenai Yue Fei yang dibuat tahun 1940an dan 1960an, salah satunya ada Sammo Hung yang menjadi peran utama.[12] Aktor kungfu kawakan bernama Yu Chenghui, yang berperan sebagai antagonis berpedang pada film Shaolin Temple yang diperankan Jet Li,[13] pernah berbicara bahwa dia ingin sekali memerankan Zhou Tong dalam film.[14] SejarahCatatan dalam memoar keluarga YuePada masa kritis sebelum meninggalnya anak ketiga Yue Fei, yaitu Yue Lin(岳霖, 1130-1192 AD) meminta pada anaknya[15] yang bernama Yue Ke (seorang sejarahwan dan penyair)[16] untuk menyelesaikan memoar Yue Fei. Memoar dua-bagian ini selesai pada tahun 1203, sekitar 60 tahun setelah eksekusi berbau politis kepada sang Jendral, tetapi tidak dipubilkasikan hingga tahun 1234.[17] Memoar ini kemudian disadur pada tahun 1345 dan diterbitkan dalam sebuah kronologi Dinasti Yuan yaitu Sejarah Dinasti Song dibawah judul Biografi Yue Fei (bab 365, biografi 124).[18] Kutipan tentang Zhou Tong di Memoar tYue Ke hanya dirangkum selintas saja pada saduran Yuan tersebut. Isinya adalah sebagai berikut, "Dia [Yue Fei] mempelajari seni panahan dari Zhou Tong. Dia mempelajari semuanya dan bisa memanah dari tangan kiri maupun kanan. Setelah kematiang Tong, dia kemudian memberikan sesembahan pada makam Tong".[19][20][21] Referensi
Pranala luar
|