Zhu RongZhurong (Hanzi: 祝融; Pinyin: Zhùróng), yang juga dikenal dengan nama Chongli (Hanzi: 重黎; Pinyin: Chónglí), merupakan salah satu figur penting dalam mitologi dan kepercayaan tradisional Tionghoa. Menurut Huainanzi dan naskah-naskah filosofi Mo Tzu beserta para pengikutnya, Zhurong adalah dewa api dan arah selatan. Sementara itu, Shan Hai Jing memberikan genealogi berbeda untuk Zhurong, bahwa dirinya merupakan keturunan dari Kaisar Yan dan Kaisar Kuning. Sebagian sumber mengaitkan Zhurong dengan beberapa mitologi kuno Tiongkok, seperti mitologi banjir besar Gun-Yu dan Nuwa; dalam hal ini ia muncul bersama dengan Gong Gong.[1] Mitologi Tiongkok dipercaya, setidaknya meskipun sebagian, sebagai catatan sejarah yang sebenarnya. Kisah-kisah kuno diceritakan dalam dua tradisi, sebagian dalam bentuk yang lebih berdasarkan kepada sejarah sementara yang lain lebih bersifat mitologis.[1] Demikian pula yang terjadi pada Zhurong. Sima Qian dalam tulisannya Catatan Sejarah Agung (Shiji) menggambarkan Zhurong sebagai tokoh historis yang menjabat sebagai Menteri Api. Ia disebut-sebut sebagai putra dari Gaoyang (juga dikenal sebagai Zhuanxu), sesosok dewa langit.[2] Gaoyang juga memiliki putra lain, yaitu Gun (ayah dari Yu yang Agung). Sementara itu, Zhurong diklaim sebagai leluhur dari delapan garis keturunan bangsawan di negara Chu.[3] GenealogiGenealogi aksaraSalah satu aspek dari aksara Tionghoa yang digunakan pada nama Zhurong adalah bahwa aksara 融 (róng) disusun dengan aksara 鬲 (lì) yang merujuk pada suatu kaldron berkaki tiga untuk ritual; cukup dikenal dalam laporan-laporan arkeologis sebagai karakteristik zaman Neolitikum akhir atau zaman perunggu awal, sebagaimana ditemukan pada situs-situs arkeologis di Tiongkok utara. David Hawkes (sinologis) menyatakan bahwa penggunaan radikal lì dalam nama Zhurong berkaitan erat dengan istilah untuk budaya dan teknologi pembuatan keramik sebagaimana disebutkan dalam naskah-naskah Chuci. Aksara ini dikombinasikan dengan aksara 虫 (chóng); yang jika dikombinasikan sebagai aksara kompleks lainnya akan merepresentasikan kata dengan makna yang berhubungan dengan cacing, ular, atau serangga.[2] Leluhur mitologisShan Hai Jing menampilkan Zhurong sebagai putra dari seseorang yang namanya jika diterjemahkan menjadi "Bermain dengan belanga"; sementara kakeknya memiliki nama yang jika diterjemahkan menjadi "Belanga yang cekatan", konon puncak kepalanya berbentuk bujur sangkar. Pada bagian "Pendahuluan Umum" antologi Chuci, Hawkes menggunakan observasi ini untuk mendukung spekulasinya bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara bukti-bukti arkeologis dengan latar belakang budaya dari naskah-naskah Chuci.[2] KulturZhurong muncul dalam dua kisah yang berkaitan dengan banjir besar Tiongkok. Pada mitologi pertama dalam Huainanzi, ia terlibat perkelahian dengan Gong Gong yang akhirnya dimenangkan olehnya, tetapi diakhiri dengan kerusakan bumi dan langit. Dewi Nuwa akhirnya turun tangan dengan menambal langit dan menyelesaikan semua kekacauan dan kerusakan yang diakibatkan oleh pertempuran tersebut.[4] Kisah lain mengaitkan Zhurong sebagai ekskutor Gun di Gunung Bulu atas kegagalannya dalam mengatasi air bah sekaligus dikarenakan dirinya mencuri Xirang.[5] Lihat pulaReferensi
Pranala luar |