Share to:

 

Angkatan Darat Rakyat Nasional

Angkatan Darat Rakyat Nasional
Landstreitkräfte der Nationalen Volksarmee
Aktif1 Maret 1956 – 2 Oktober 1990
Negara Jerman Timur
AliansiPakta Warsawa
Jumlah personel105.850 di masa damai
394.350 di masa perang[1]
Bagian dariKommando Landstreitkraefte
(sejak 1972)
MarkasGeltow, Potsdam-Mittelmark

Angkatan Darat Rakyat Nasional (bahasa Jerman: Landstreitkräfte der Nationalen Volksarmee - LaSK)[2], adalah cabang dari Tentara Rakyat Nasional Jerman (NVA) yang di bentuk sama seperti Heers milik angkatan darat Wehrmacht. Kommando Tertinggi ADRN ini, terletak di bangun di Geltow sejak 1 Desember 1972 yang awalnya berdiri di Berlin.

Angkatan Darat Rakyat Nasional ini merupakan Angkatan Darat paling modern di seluruh negara Eropa Timur terutama pada anggota Pakta Warsawa karena terletak paling ujung dan terletak paling dekat dengan musuh kapitalis di barat. Uni Soviet sengaja memperkuat dan lebih mempodernisasi Angkatan Darat Jerman Timur ini tujuan nya hanya satu dan memang satu, yaitu dapat mengantisipasi penyerangan darat oleh negara-negara NATO. Meski tak pernah melakukan operasi militer ataupun masuk ke konflik bersenjata secara langsung, ADRN ini kalau bertempur setara dengan pasukan elit Waffen-SS milik jerman yang lama karena para anggota nya dilatih oleh bekas perwira Waffen-Ss dan Wehrmacht.

Banyak anggota ADRN ini membantu pemerintahnya dalam waktu pembangunan tembok berlin dan pada saat melakukan pencegahan pelarian warga negara Jerman Timur ke Jerman Bara selaa konflik Perang Dingin sedang mengalami puncaknya. Sedangkan helm baja pelindung kepala yang digunakan itu merupakan hasil perpaduan antara Stahlhelm milik jerman dan helm milik tentara merah Soviet dan disebut sebagai Stahlhelm M56.

Pengaturan Distrik Militer

Distrik Militer V (Utara)

Pemimpin Jerman Timur Erich Honecker menginspeksi pasukan Angkatan Darat Rakyat Nasional

Markas distrik utara berada di Neubrandenburg.

1. Motorisierte-Schützen-Division (Potsdam)

  • Mot.-Schützenregiment 1 Hans Beimler
  • Mot.-Schützenregiment 2 Arthur Ladwig
  • Mot.-Schützenregiment 3 Paul Hegenbarth
  • Panzerregiment 1 Friedrich Wolf
  • Artillerieregiment 1 Rudolf Gypner
  • Führungsbatterie Chef Raketen/Artillerie 1
  • Fla-Raketen Regiment 1 Anton Fischer
  • Führungsbatterie Chef Truppenluftabwehr 1
  • Raketenabteilung 1 Rudi Arndt
  • Schwere Werferabteilung 1 Hermann Rentzsch
  • Aufklärungsbatallion 1 Dr. Richard Sorge
  • Pionierbatallion 1 Willi Becker
  • Panzerjägerabteilung 1
  • Nachrichtenbatallion 1 Bodo Uhse
  • Battalion Materielle Sicherstellung 1 Georg Handke
  • Instandsetzungsbatallion 1 Otto Schliwinski
  • Battalion Chemische Abwehr 1 Herbert Kittelmann
  • Sanitätsbatallion 1
  • Ersatzregiment 1

8. Motorisierte-Schützen-Division (Schwerin)

  • Mot.-Schützenregiment 27 Hans Kahle
  • Mot.-Schützenregiment 28 Wilhelm Florin
  • Mot.-Schützenregiment 29 Ernst Moritz Arndt
  • Panzerregiment 8 Arthur Becker
  • Artillerieregiment 8 Erich Mühsam
  • Führungsbatterie Chef Raketen/Artillerie 8
  • Fla-Raketen Regiment 8 Willi Schröder
  • Führungsbatterie Chef Truppenluftabwehr 8
  • Raketenabteilung 8 Hermann Schuldt
  • Schwere Werferabteilung 8 Mathias Thesen
  • Aufklärungsbatallion 8 Otto Moritz
  • Pionierbatallion 8 Tudor Vladimirescu
  • Panzerjägerabteilung 8 Heinrich Dollwetzel
  • Nachrichtenbatallion 8 Kurt Bürger
  • Battalion Materielle Sicherstellung 8 Herbert Tschäpe
  • Instandsetzungsbatallion 8 Wilhelm Pieck
  • Battalion Chemische Abwehr 8 Erich Correns
  • Sanitätsbatallion 8 Hans Rodenberg
  • Ersatzregiment 8

9. Panzerdivision (Eggesin)

  • Panzerregiment 21 Walter Empacher
  • Panzerregiment 22 Soja Kosmodemjanskaja
  • Panzerregiment 23 Julian Marchlewski
  • Mot.-Schützenregiment 9 Rudolf Renner
  • Artillerieregiment 9 Hans Fischer
  • Führungsbatterie Chef Raketen/Artillerie 9
  • Fla-Raketen Regiment 9 Rudolf Dölling
  • Führungsbatterie Chef Truppenluftabwehr 9
  • Raketenabteilung 9 Otto Nuschk
  • Schwere Werferabteilung 9 Friedrich Ebert
  • Aufklärungsbatallion 9 Eduard Claudius
  • Pionierbatallion 9
  • Nachrichtenbatallion 9 Adolf Bytzeck
  • Battalion Materielle Sicherstellung 9 Robert Stamm
  • Instandsetzungsbatallion 9 Paul Dessau
  • Battalion Chemische Abwehr 9 Michael Niederkirchner
  • Sanitätsbatallion 9 Wolfgang Langhoff
  • Ersatzregiment 9

Unit Lain

Pelantikan Anggota Infanteri Lintas Udara ADRN

Komando Besar Angkatan Darat atau dalam bahasa jerman Kommando Landstreitkräfte juga mengandung pasukan yang mungkin masuk dalam kategori unsur Elite di Jerman Timur yaitu 40. Fallschirmjägerbataillon Willi Sänger pasukan Battalion 40.Infanteri Lintas Udara Willi Sänger. Struktur dan gaya latih nya sama berdasarkan milik uni soviet dan juga telah di latih oleh soviet secara langsung . ada juga beberapa laporan mengenai pasukan bayangan di selatan wilayah Jerman Timur yang dilengkapi dan diseragami pasukan jerman barat yang mana sempat membuat heboh kedua negara tersebut namun Menteri Pertahanan Jerman Timur menjelaskan hal ini di tujukan untuk membuat pasukan NATO kebingungan kalau pecah perang besar. Hal ini ditiru dari divisi panzer wehrmacht yaitu Panzerbrigade 150 pimpinan Otto Skorzeny saat dimulai operasi Unternehmen Die Wacht Am Rhein yang mana cukup efektif dalam mengecoh lawan.[3]

Perlengkapan Angkatan Darat Rakyat Nasional Jerman

Peralatan ADRN

Senjata Infanteri

Nama Keterangan Kuantitas Asal Gambar
Makarov PM
Pelalui kesepakatan Pembuatan Produksi dalam negeri dari Soviet langsung
 Uni Soviet
 Jerman Timur
PPSh-41
Pemberian langsung dari Soviet
 Uni Soviet
Karabiner 98k
Digunakan oleh tentara milisi Jerman Timur.
 Nazi Jerman
Mosin-Nagant
Senjata utama di tentara milisi
 Uni Soviet
SKS (senapan)
 Uni Soviet
AKM
Produksi bersama Uni Soviet, Polandia, dan Jerman Timur untuk meningkatkan kemampuan tembak.
 Uni Soviet
 Polandia
 Jerman Timur
AK-74
 Uni Soviet
 Jerman Timur
RPD
 Uni Soviet
RPK (senapan)
 Uni Soviet
PKM
Dikirim pertengahan tahun 1972
 Uni Soviet
Dragunov
Dikirim langsung untuk senapan runduk pasukan elite
 Uni Soviet
RPG-7D
Digunakan untuk senjata penghancur tank ringan
 Uni Soviet
RPG-18
Digunakan untuk senjata penghancur tank ringan
 Uni Soviet

Kendaraan Lapis Baja

Nama Keterangan Kuantitas Asal Gambar
BMP-1
Kendaraan serang cepat ampfibi yang dikirim langsung.
~
 Uni Soviet
 Cekoslowakia
BMP-2
Kendaraan serang cepat ampfibi yang dikirim langsung.
~
 Uni Soviet
 Cekoslowakia
BRDM-1
-
~
 Uni Soviet
BRDM-2
-
~
 Uni Soviet
BTR-40
-
~
 Uni Soviet
BTR-50
-
~
 Uni Soviet
BTR-60
-
~
 Uni Soviet
BTR-70
-
~
 Uni Soviet
 Jerman Timur
BTR-152
Dikirim langsung sebagai Kendaraan Serang Cepat
~
 Uni Soviet
PT-76
Kendaraan Ampfibi Lapis Baja
~
 Uni Soviet
T-34
Pemberian langsung dari Uni Soviet dan di produksi dalam negeri
~
 Uni Soviet
 Polandia
 Jerman Timur
T-54
Tank Tempur utama yang telah digunakan awal 1950
~
 Uni Soviet
 Polandia
 Czechoslovakia
T-55AM2B
awalnya berguna Tank Tempur utama
~
 Uni Soviet
 Polandia
 Czechoslovakia
T-72
Sebagai Tank Tempur utama yang dikirim awal tahun 1974 dua tahun setelah memulai produksi massal T-72.
~
 Uni Soviet
 Polandia
 Czechoslovakia

Lihat Juga

Referensi

  1. ^ Theodor Hoffmann: "Das letzte Kommando", Mittler, 1993, ISBN 3-8132-0420-0, p. 320
  2. ^ Deutsches Institut für Militärgeschichte, Militärgeschichte, Vol. XI, Deutscher Militärverlag. 1972.
  3. ^ Steven J. Zaloga and James Loop, Soviet Bloc Elite Forces, Osprey Publishing, 1998, had the initial report of the battalion, more recent critical commentary is at Tanknet > NVA Special Units

Bacaan Lanjutan

  • Dale Roy Herspring, Requiem for an army: the demise of the East German military, Rowman & Littlefield Publishers, 1998, ISBN 0-8476-8718-X, 9780847687183, 249 pages
  • Jörg Schönbohm, Two armies and one fatherland: the end of the Nationale Volksarmee, Berghahn Books, 1996, ISBN 1-57181-069-2, ISBN 978-1-57181-069-4
  • Zilian, Jr., Frederick. 'From Confrontation to Cooperation: The Takeover of the National People's (East German) Army by the Bundeswehr,' Praeger, Westport, Conn., 1999, ISBN 0-275-96546-5. Reviewed by Dale R. Herspring in The Journal of Military History, July 2000, p. 912-914

Pranala luar

Kembali kehalaman sebelumnya