Bahasa Abaknon dikategorikan sebagai C4 Educational menurut SIL Ethnologue, artinya bahasa ini digunakan di institusi pendidikan, baik dalam bahasa ajar-mengajar maupun sebagai kurikulum ajaran
Bahasa Inabaknon dituturkan di pulau Capul di provinsi Samar Utara. Menurut cerita rakyat lisan, karena tidak menyukai agama penduduk Moro yang memerintah mereka, sekelompok orang dan pemimpin mereka Abak melarikan diri dari Balabac dan berlayar hingga mencapai pulau Capul.[5] Inabaknon terkenal sebagai satu-satunya bahasa Sama-Bajau yang sedikit dipengaruhi Arab melalui Islam.[6]
^Hammarström, Harald; Forkel, Robert; Haspelmath, Martin, ed. (2023). "Inabaknon". Glottolog 4.8. Jena, Jerman: Max Planck Institute for the Science of Human History.Pemeliharaan CS1: Tampilkan editors (link)
^"Bahasa Abaknon". www.ethnologue.com (dalam bahasa Inggris). SIL Ethnologue.
Jacobson, Marc R.; Jacobson, Suzanne M. (1980). "Sama Abaknon phonology". Philippine Journal of Linguistics. 11 (1): 32–44.
Banagbanag, Rogelio A. (2018). "Variations in the Lexicon of the Three Generations of Inabaknon Speakers". Linguistics and Literature Studies (dalam bahasa Inggris). 6 (6): 312–316. doi:10.13189/lls.2018.060607.