Share to:

 

Bahasa Frisia Strand

Bahasa Frisia Strand
Strunfresk
WilayahPulau Strand;
EtnisOrang Frisia Utara
Erahingga 1634; kemudian berkembang menjadi dialek-dialek di Nordstrand, Pellworm, dan Wyk auf Föhr. Yang terkenal menjadi dialek Frisia Halligen
Dialek
Kode bahasa
ISO 639-3
GlottologTidak ada
Informasi penggunaan templat
Status pemertahanan
Terancam

CRSingkatan dari Critically endangered (Terancam Kritis)
SESingkatan dari Severely endangered (Terancam berat)
DESingkatan dari Devinitely endangered (Terancam)
VUSingkatan dari Vulnerable (Rentan)
Aman

NESingkatan dari Not Endangered (Tidak terancam)
ICHEL Red Book: Extinct

Frisia Strand diklasifikasikan sebagai bahasa yang telah punah (EX) pada Atlas Bahasa-Bahasa di Dunia yang Terancam Kepunahan

Referensi: [1][2]
 Portal Bahasa
L • B • PW   
Sunting kotak info  Lihat butir Wikidata  Info templat

Bahasa Frisia Strand (Strunfresk) adalah suatu dialek bahasa Frisia Utara yang awalnya dituturkan di Pulau Strand, Kadipaten Schleswig. Pulau Strand hancur dalam banjir Burchardi tahun 1634 dengan sisa-sisanya membentuk Pulau Pellworm dan Semenanjung Nordstrand yang sekarang menjadi bagian dari Jerman. Bahasa ini termasuk di antara kelompok dialek Frisia Utara Daratan Utama.

Sejarah

Bahasa Frisia punah di Nordstrand pada abad ke-17 sementara bahasa tersebut digunakan di Pellworm hingga abad ke-18. Setelah banjir tahun 1634, pengungsi dari Strand membawa dialek mereka ke Wyk auf Föhr yang dituturkan hingga abad ke-19. Bahasa ini masih dituturkan sebagai bahasa Frisia Halligen di Halligen.

Kesusastraan

Karya sastra yang paling menonjol dalam bahasa Frisia Strand adalah terjemahan karya Martin Luther berjudul Katekismus Kecil Luther dari sebelum tahun 1634.[3] Karya lainnya berjudul Yn Miren-Söngh ("Lagu Pagi") dan Yn Een-Söngh ("Lagu Malam") oleh pengkhotbah Anton Heimreich (1626–1685) dari Nordstrand.[4][5] Knudt Andreas Frerks (1815–1899), seorang pendeta dari from Wyk, menulis terjemahan Perumpamaan anak yang hilang dalam dialek Wyk auf Föhr.

Rujukan

Catatan kaki

  1. ^ "UNESCO Interactive Atlas of the World's Languages in Danger" (dalam bahasa bahasa Inggris, Prancis, Spanyol, Rusia, and Tionghoa). UNESCO. 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 April 2022. Diakses tanggal 26 Juni 2011. 
  2. ^ "UNESCO Atlas of the World's Languages in Danger" (PDF) (dalam bahasa Inggris). UNESCO. 2010. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 31 Mei 2022. Diakses tanggal 31 Mei 2022. 
  3. ^ Ziesemer, Walther (1922). "Nordfriesischer Katechismus in Strander und Föhringer Mundart". Niederdeutsches Jahrbuch (dalam bahasa German). 48: 53–74. 
  4. ^ Wilts, Ommo (2001). "Die nordfriesische Literatur". Dalam Munske, Horst Haider. Handbuch des Friesischen – Handbook of Frisian Studies (dalam bahasa German and English). Tübingen: Niemeyer. hlm. 406. ISBN 3-484-73048-X. 
  5. ^ M. Anton Heimreichs, weyl. Prediger auf der Insel Nordstrandisch-Mohr, nordfresische Chronik. Zum dritten Male mit den Zugaben des Verfassers und der Fortsetzung seines Sohnes, Heinrich Heimreich, auch einigen andern zur nordfresischen Geschichte gehörigen Nachrichten vermehrt herausgegeben von Dr. N. Falck, Professor des Rechts in Kiel. Tondern, 1819, erster Theil, p. 27–30

Pustaka

  • Hofmann, Dietrich (1960). "Der alte friesische Dialekt von Wyk auf Föhr". Fryske Studzjes: Oanbean oan Prof. Dr. J. H. Brouwer op syn 60. jierdei 23 augustus 1960 (dalam bahasa Western Frisian and German). H. J. Prakke & H. M. G. Prakke. 
  • Holthausen, Ferdinand (1921). "Nordfriesische Studien". Beiträge zur Geschichte der deutschen Sprache und Literatur (dalam bahasa German). Halle a. S. 1921 (45): 1–50. doi:10.1515/bgsl.1921.1921.45.1.  The first part of this is 1. Nordstrander Sprachproben on pp. 1–4.
Kembali kehalaman sebelumnya