Bombardier
Bombardier Inc. (pengucapan bahasa Prancis: [bɔ̃baʁdje]) adalah sebuah produsen pesawat jet bisnis asal Kanada. Dulu perusahaan ini juga memproduksi pesawat jet komersial, kendaraan transportasi umum, dan kereta api, serta kendaraan rekreasional yang kemudian dipisah dengan nama Bombardier Recreational Products. Perusahaan ini awalnya memproduksi mobil salju, dan kemudian berekpansi ke bisnis dirgantara, perkeretaapian, dan transportasi umum. Bombardier memproduksi sejumlah seri pesawat jet bisnis, yakni Global 7500, Global Express, Challenger 600, Challenger 300, dan Learjet 70/75. SejarahBombardier Recreational ProductsPada bulan Januari 1934, sebuah badai salju membuat Joseph-Armand Bombardier tidak dapat membawa anaknya yang saat itu masih berusia dua tahun, Yvon, ke rumah sakit terdekat. Yvon akhirnya meninggal akibat komplikasi apendisitis dan peritonitis.[3][4] Sebagai seorang mekanik, Bombardier kemudian bermimpi untuk membuat sebuah kendaraan yang dapat "mengapung di salju".[4] Pada tahun 1935, di sebuah bengkel di Valcourt, Quebec, ia merancang dan memproduksi mobil salju pertama dengan menggunakan sistem kemudi yang ia kembangkan sendiri. Mobil salju tersebut pun merevolusi perjalanan di salju dan rawa. Pada tahun 1937, ia mematenkan dan menjual 12 unit bus salju "B7" yang berkapasitas 7 penumpang.[5] Bus salju tersebut digunakan di pedesaan Quebec untuk mengantarkan anak-anak ke sekolah, membawa barang, mengantar surat, serta difungsikan sebagai ambulans. Pada tahun 1941, Bombardier membuka sebuah pabrik di Valcourt.[6] Pada tahun 1942, L'Auto-Neige Bombardier Limitée ("Bombardier Snow Car Limited") resmi didirikan di Valcourt.[7] Selama Perang Dunia II, Pemerintah Kanada mengeluarkan regulasi penjatahan. Untuk dapat membeli mobil salju, klien Bombardier harus membuktikan bahwa kendaraan tersebut memang benar-benar mereka butuhkan. Perusahaan ini pun menggeser fokusnya ke industri pertahanan.[6] Pada tahun 1947, selama sebuah badai salju di Saskatchewan, perusahaan ini mendapat pemberitaan positif saat mobil salju milik tentara memasok kembali menara komunikasi radio yang terisolasi.[8] Pada tahun 1948, Pemerintah Quebec mengeluarkan peraturan yang mewajibkan semua jalan harus bebas dari salju, sehingga penjualan Bombardier turun hampir 50% hanya dalam waktu satu tahun. Armand Bombardier kemudian memutuskan untuk mengembangkan bisnisnya, pertama-tama dengan memproduksi bajak salju beroda rantai yang khusus untuk digunakan di trotoar kota, menggantikan kereta kuda. Bombardier kemudian memproduksi kendaraan segala medan untuk industri pertambangan, minyak bumi, dan kehutanan.[6] Kendaraan tersebut dilengkapi dengan ski depan yang dapat diganti dengan roda depan, sehingga juga dapat digunakan di jalan beraspal. Pada tahun 1951, bodi berbahan kayu diganti dengan baja lembaran, dan kendaraan tersebut ditenagai oleh mesin enam silinder kepala datar buatan Chrysler dengan transmisi manual 3 kecepatan. Pada awal dekade 1950-an, Bombardier fokus mengembangkan mobil salju berkapasitas 1 atau 2 orang. Sebuah terobosan terjadi pada tahun 1957 saat Bombardier mengembangkan sebuah roda rantai karet cetakan tunggal dengan daya tahan yang cukup untuk menyediakan traksi bagi kendaraan ringan. Kendaraan tersebut pun disebut sebagai "Ski-Dog", karena memang ditujukan untuk menggantikan kereta luncur salju yang dimiliki oleh para pemburu dan penjebak. Namun pada tahun 1958, "Ski-Doo" tidak sengaja dicetak pada purwarupa pertamanya, sehingga akhirnya populer dengan nama tersebut.[3] Masyarakat kemudian menyadari kegembiraan dalam mengendarai kendaraan cepat di atas salju, dan sebuah olahraga salju baru pun lahir, dengan Quebec menjadi pusatnya. Pada tahun pertama, Bombardier berhasil menjual 225 unit Ski-Doo, dan empat tahun kemudian berhasil menjual 8.210 unit. Bombardier lalu memperlambat promosi Ski-Doo untuk mencegahnya menutupi produk perusahaan ini yang lain, sembari tetap mendominasi industri mobil salju[9] melawan kompetitor seperti Polaris Industries dan Arctic Cat. Pada tahun 1963, Roski resmi dibentuk di Roxton Falls, Quebec sebagai sebuah produsen suku cadang komposit untuk Ski-Doo. Pada dekade 1960-an, mesin V-8 resmi ditambahkan. Pada tanggal 18 Februari 1964, J. Armand Bombardier meninggal akibat kanker di usia 56 tahun. Hingga meninggal, ia mengawasi semua aktivitas operasi dan mengendalikan departemen riset, serta membuat rancangannya sendiri. Germain Bombardier, anak Armand, kemudian mengambil alih perusahaan ini. Namun pada tahun 1966, ia akhirnya keluar dan menjual semua saham perusahaan ini yang ia pegang, setelah berselisih dengan Laurent Beaudoin, menantu Armand, yang kemudian menjadi presiden perusahaan ini hingga tahun 1999.[10] Pada awal memimpin, Germain dan Laurent sama-sama melakukan reorganisasi dan desentralisasi. Perusahaan ini pun mengadopsi sistem akuntansi, penagihan, dan inventarisasi berbasis komputer. Jaringan distribusinya juga diperbaiki dan diperbanyak. Sebuah program insentif kemudian dikembangkan untuk staf penjualan.[10] Pada tahun 1966 juga, sebuah survei dikirim ke para pemilik Ski-Doo untuk mengetahui bagaimana produk tersebut digunakan.[11] Pada tahun 1967, nama perusahaan ini resmi diubah menjadi Bombardier Limited. Pada saat itu, mobil salju sangat berguna untuk masyarakat Inuit.[12] Pada tahun 1968, Clayton Jacobson II menciptakan jet ski dan perusahaan ini pun melisensi paten tersebut untuk dapat memproduksi Sea-Doo.[13] Pada tanggal 23 Januari 1969, perusahaan ini resmi menjadi sebuah perusahaan publik, dengan melantai di Montreal Exchange dan Bursa Saham Toronto.[7] Pada tahun 1969–1970, jendela bulat standar yang mirip seperti jendela kapal digantikan dengan jendela kotak yang lebih besar, sehingga lebih banyak cahaya dapat masuk. Sebuah perubahan juga dibuat di mesin Chrysler Industrial 318 dengan transmisi Loadflite otomatis.[13] Pada tahun 1970, perusahaan ini resmi mengakuisisi Rotax, sebuah produsen mesin asal Gunskirchen, Austria. Pada tahun 1971, Bombardier mengakuisisi Moto-Ski.[14] Pada tahun yang sama, Bombardier meluncurkan Operation SnoPlan, sebuah program untuk mempromosikan keselamatan mobil salju, karena jumlah korban tewas akibat kecelakaan mobil salju makin meningkat.[15] Pada dekade 1970-an, perusahaan ini mulai memproduksi sepeda motor Can-Am, dengan mesin buatan Rotax.[13] Pada tahun 2003, perusahaan ini menjual Bombardier Recreational Products ke sekelompok investor, yakni Bain Capital (50%), Keluarga Bombardier (35%), dan Caisse de dépôt et placement du Québec (15%) dengan harga $875 juta.[16] Bisnis yang dijualDirgantaraPada tahun 1986, Bombardier resmi mengakuisisi Canadair milik Pemerintah Kanada dengan harga C$120 juta, setelah perusahaan tersebut mencatatkan kerugian terbesar dalam sejarah Kanada.[17] Pada tahun 1989, perusahaan ini mengakuisisi Short Brothers.[18] Pada tahun 1990, perusahaan ini mengakuisis Learjet. Pada tahun 1992, perusahaan ini mengakuisisi de Havilland Canada milik Boeing.[19] Pada tahun 1995, perusahaan ini mendirikan Flexjet. Pada bulan Desember 2013, Flexjet resmi dijual dengan harga $195 juta.[20] Pada tanggal 29 Juni 2016, Bombardier menyelesaikan pembuatan pesawat terbang CSeries CS100 pertama (kini disebut sebagai Airbus A220) untuk Swiss International Air Lines. Sehari sebelumnya, Air Canada juga memesan pesawat terbang tersebut.[21] Pada bulan April 2016, Delta Air Lines juga memesan pesawat terbang tersebut.[22][23] Pada tanggal 26 September 2017, setelah Boeing mengeluh bahwa Bombardier menjual CS100 ke Delta Air Lines di bawah harga produksi karena mendapat subsidi dari pemerintah Kanada dan Quebec, Departemen Perdagangan Amerika Serikat pun mengajukan tarif sebesar 219% untuk pesawat terbang tersebut. Boeing mengeluh bahwa CS100 dijual dengan harga US$19,6 juta per unit, padahal biaya produksinya sebesar US$33,2 juta per unit.[24][25] Pemerintah Kanada dan Britania Raya kemudian mengancam tidak akan lagi memesan pesawat terbang buatan Boeing, karena perusahaan tersebut mengancam eksistensi Bombardier.[26][27] Pada tanggal 26 Januari 2018, Komisi Perdagangan Internasional Amerika Serikat resmi membatalkan tarif tersebut,[28] dan Boeing tidak mengajukan banding.[29] Pada bulan Juli 2018, Airbus resmi mengakuisisi 50,01% saham CSeries dengan harga satu dolar Kanada, dengan opsi untuk mengakuisisi sisa saham yang belum Airbus pegang hingga tahun 2024.[30][31] Airbus pun membangun lini perakitan CSeries kedua di dalam pabrik A320 miliknya di Mobile, Alabama.[32] Lihat pulaReferensi
Bacaan lebih lanjut
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai Bombardier. Lihat entri Bombardier di kamus bebas Wiktionary.
|