Cijeruk, Bogor
SejarahPada awalnya Kecamatan Cijeruk terdiri dari 21 desa namun pada 06 Februari 1995 terjadi perluasan wilayah Kota Bogor sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP No. 02 Tahun 1995) Desa Ranggamekar, Desa Mulyaharja, Desa Pamoyanan dengan kode pos 16740 secara resmi dimekarkan dari Kecamatan Cijeruk dan menjadi bagian dari Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, pada tahun 2000 desa tersebut diubah statusnya menjadi kelurahan dan berganti kode pos. Kemudian pada 17 Juni 2005 keluar Peraturan Daerah (Perda No. 26 Tahun 2005) tentang pemekaran wilayah di Kabupaten Bogor. Kecamatan Cijeruk kembali dimekarkan dari 18 desa yang ada, 9 desa diantaranya yaitu Desa Ciadeg, Desa Ciburayut, Desa Ciburuy, Desa Cigombong, Desa Cisalada, Desa Srogol, Desa Pasirjaya, Desa Tugujaya, Desa Watesjaya dengan kode pos 16740 dimekarkan dari Kecamatan Cijeruk dan menjadi bagian dari Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, dan 9 desa tersebut berganti kode pos menjadi 16110. Desa yang menjadi bagian dari Kecamatan Cijeruk sekarang yaitu Desa Cijeruk, Desa Cibalung, Desa Cipicung, Desa Cipelang, Desa Palasari, Desa Tanjung Sari, Desa Tajur Halang, Desa Sukaharja, Desa Warung Menteng dengan kode pos 1678x.[2] Batas Wilayah
TragediKecelakaan Sukhoi Superjet 100 (SSJ-100) di Cijeruk, Kabupaten Bogor menabrak lereng Gunung Salak dekat puncak salak 1 terjadi pada tanggal 9 Mei 2012 Pesawat Sukhoi Superjet 100 hilang kontak dalam demo penerbangan (Joy flight) yang berangkat dari Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Indonesia. Serpihan Pesawat yang hancur terlihat di tebing lereng Gunung Salak, kecelakaan ini menewaskan seluruh awak pesawat. TransportasiAngkutan Kota
Pariwisata
Kecamatan Cijeruk secara garis besar merupakan wilayah pertanian dan pariwisata, sehinga banyak wisata alam yang bisa ditemukan bahkan masih banyak wisata alam yang belum terpublikasi. Kelurahan/desaReferensiPranala luar
|