Beberapa orang menganggapnya akan menjadi seorang pemimpin militer yang mengalahkan Seleucid atau Romawi dan mendirikan sebuah kerajaan Yahudi yang merdeka. Yang lainnya, seperti penulis Mazmur Salomo, menyatakan bahwa Mesias adalah seorang guru karismatik yang memberikan interpretasi benar dari hukum Mosaik, mengembalikan Israel, dan hakim umat manusia.[3]
Sebelum Masehi
Judas Maccabeus (167–160 SM), pemimpin dari pemberontakan yang berhasil melawan kekaisaran Seleucid yang dipimpin Antiochus. Beberapa orang menganggapnya Mesias karena ia membebaskan Yahudi dari dominasi asing[4] dan beberapa peristiwa dalam hidupnya disamakan dengan nabi-nabi dalam Daniel pasal delapan.[5]
Athronges (s. 4–2? SM), seorang gembala yang menjadi pemimpin pemberontakan bersama dengan empat saudaranya melawan Herodes Arkelaus dan pasukan Romawi setelah menyatakan dirinya sebagai seorang Mesias.[6] Ia dan saudara-saudaranya kemudian dikalahkan.[7]
Abad ke-1
Yesus (s. 4 SM–30 M), di Galilea dan provinsi Romawi Yudea. Orang-orang Yahudi yang mempercayainya sebagai Mesias adalah orang-orang Kristen pertama, yang juga dikenal sebagai Kristen Yahudi. Diperkirakan terdapat 2.5 miliar orang Kristen di dunia pada masa sekarang,[8] yang membuat Yesus dari Nazareth menjadi pengeklaim Mesias dengan pengikut terbanyak.
Yudas dari Galilea (6 M), Yudas memimpin perlawanan terhadap sensus yang dilakukan untuk kepentingan pajak Romawi oleh Quirinius di Provinsi Iudaea pada sekitar 6 M. Pemberontakan tersebut dilawan secara brutal oleh pasukan Romawi.[9]
Theudas (?–46 M), seorang pemberontak Yahudi pada abad ke-1 M, di beberapa titik antara 44 dan 46 M, Theudas membawa para pengikutnya dalam sebuah pemberontakan berjangka pendek. Beberapa penulis beropini bahwa ia berkata bahwa ia adalah Mesias.[12]
Yudghan, disebut "Al-Ra'i", yang tinggal dan mengajar di Persia pada setengah pertama abad ke-8. Ia adalah murid Abu Isa.
Serene (nama yang diberikan kepadanya bervariasi di berbagai sumber seperti Sherini, Sheria, Serenus, Zonoria, Saüra, Severus) orang Suriah yang lahir sebagai orang Kristen.[22][23][24][25][26][27][28][29][30]
Abad ke-12
Dibawah pengaruh Perang Salib, sejumlah orang yang mengaku sebagai Mesias bermunculan, dan abad ke-12 mencatatkan beberapa dari mereka;
David Alroy atau Alrui, yang lahir di Amadiya, muncul di Persia sekitar 1160 dan menyatakan dirinya sendiri sebagai seorang Mesias.
Mesias Yaman, adalah seorang anonim yang menyatakan diri sebagai seorang Mesias dari Yaman, yang muncul di Fez.[32] Tidak ada yang diketahui selain perkataannya di "Iggeret Teman" (The Yemen Epistle) karya Maimonides.
Isaac Luria (1534–1572), adalah seorang rabbi dan mistikus Yahudi di komunitas Safed di Galilea, yang kemudian berada dibawah kekuasaan Kekaisaran Ottoman. Ia dianggap bapak Kabbalah kontemporer.[34] Muridnya, Hayyim Vital, menyatakan bahwa ia akan menjadi aMoshiach ben Yosef.[35]
Hayyim Vital (1543–1620), memulai kariernya sebagai seorang alkimia, memandang batu filsif dapat berubah menjadi emas. Setelah beberapa kegagalan, ia memutuskan untuk mempelajari Kabbalah dengan Isaac Luria. Setelah kematian Luria, Vital mulai mengetahui bahwa dirinya adalah Mesias Daud dan pergi ke Damaskus. Ia mengklaim bahwa Allah akan membebaskan Israel ketika ia mengumpulkan sepuluh orang yang berhak (jumlah yang disebutkan dalam Kejadian 18.32), namun tidak pernah berhasil.[33]
Sabbatai Zevi (pengucapan alternatif: Shabbetai, Sabbetai, Shabbesai; Zvi, Tzvi) (l. di Smyrna 1626; w. di Dulcigno 1676), seorang Yahudi Ottoman yang mengklaim telah menjadi Mesias, namun kemudian berpindah ke agama Islam; masih memiliki pengikut di Dönmeh.[36]
Barukhia Russo (1695-1740; Osman Baba), pengganti Sabbatai Zevi.
Jacob Querido (wafat 1690), putra dari Joseph Filosof, dan saudara dari istri keempat Sabbatai, menjadi kepala Shabbethaian di Salonica, yang mengangkatnya sebagai inkarnasi baru dari Shabbethai.
Löbele Prossnitz (Joseph ben Jacob) (?-1750), (awal abad ke-18).
Abad ke-18
Jacob Joseph Frank (kelahiran 1726 di Podolia; wafat 1791), pendiri gerakan Frankist, juga juga mengklaim telah menjadi mesias. Pada masa mudanya, ia membuat kontak denganDönmeh. Ia diajarkan bahwa ia merupakan reinkarnasi dari Raja Daud dan Patriarkh Yakub.
Eve Frank (1754–1816/1817), adalah putri dari Jacob Frank. Pada 1770 Eve menyatakan bahwa ia adalah inkarnasi dari Shekinah, aspek perempuan dari Allah, serta reinkarnasi dari Bunda Maria
Menachem Mendel Schneerson (1902–1994). Pada 1990an, beberapa orang percaya bahwa ia adalah seorang Mesias. Meskipun ia tak pernah menyatakan bahwa ia adalah Mesias.[38][39][40][41] Setelah kematiannya pada 1994, orang-orang tetap percayai bahwa ia akan menjadi Mesias.[42] Beberapa orang menyebut para pengikutnya telah menjadi bidaah.[43][44][45][46]
^"The people were hoping for the Messiah, conceived as another Judah Maccabee, who would be raised up to vanquish the heathen occupation forces." "Hanukkah and Jesus"[pranala nonaktif permanen]
^"What more than all else incited them [the Jews] to the [1st Roman] war was an ambiguous oracle ... found in their sacred scriptures, to the effect that at that time one from their country would become ruler of the world. This they understood to mean someone of their own race, and many of their wise men went astray in their interpretation of it. The oracle, however, in reality signified the sovereignty of Vespasian who was proclaimed Emperor on Jewish soil" — Josephus' Jewish War 6.312-13 in Crossan's Who Killed Jesus?, page 44, ISBN 0-06-061479-X
^Josephus (c. 75). "Book VII". The Jewish War.Periksa nilai tanggal di: |date= (bantuan)
^Robert Hoyland, Seeing Islam as Others Saw It (Princeton: Darwin Press, 1997), 28
^for other forms of his name and for his sect see "J. Q. R." xvi. 768, 770, 771; Grätz, l.c. v., notes 15 and 17
^This is the dating of the Muslim heresiologist Shahrastani. As of 1997, there was an alternate dating ascribed to the Karaite Qirqisani: Robert Hoyland, 28. Note 60 cites: L. Nemoy, "Al-Qirqisani's Account of the Jewish Sects", Hebrew Union College Annual 7 (1930), 317-97; 328. Stephen M. Wasserstrom, "The Isawiyya Revisited", Studia Islamica 75 (1992), 57-80; EIr, "Abu Isa Esfahani", Yoram Erder, "The Doctrine of Abu Isa al-Isfahani and its Sources", JSAI 20 (1996), 162-199. To that we may now add Halil Ibrahim Bulut, "ISEVIYYE (Islam Dunyasinda Ortaya Cikan Ilk Yahudi Mezhebi)", Ekev Academic Review, 8.18 (Jan. 2004) 297-318; 300-1.
^Jewish Encyclopedia 1901-5. Hoyland cites instead Leo III's forced baptism of Jews, but if that were the case then Serene should have been agitating against Constantinople rather than against the Muslim amirate.
^Hoyland, citing Theophilus. This must be from the synopsis between Agapius, the 1234 Chronicle, and Michael the Syrian. Theophanes says only that he "deceived" them.
^Heinrich Grätz, Geschichte der Juden, l.c. note 14. This is the source of the 1901-6 Jewish Encyclopedia;[1], Grätz had this information from Natronai's Gaonic Responsa [Moda'i]
^Theophilus in Hoyland, 654, just says that Yazid had him executed.
^Gershom Scholem, Sabbatai Sevi: The Mystical Messiah: 1626-1676, Routledge Kegan Paul, London, 1973 ISBN 0-7100-7703-3, American Edition, Princeton University Press, Princeton, 1973 ISBN 0-691-09916-2 (hardcover edn.);
Gershom Scholem, "Shabbetai Zevi," in Encyclopaedia Judaica, Second Edition, Farmington Hills, Michigan, 2007, vol. 18, pp. 340–359. ISBN 978-0-02-865946-6.
^Berger, David (1 April 2008). The Rebbe, the Messiah, and the Scandal of Orthodox Indifference. Littman Library Of Jewish Civilization. ISBN978-1904113751.
Daftar pustaka
Note: For individual figures, please check the relevant entries where specified. This bibliography deals with the general concept and historical research related to Jewish messianism.
Julius Greenstone: The Messianic Idea in Jewish History: Westport: Greenwood: 1972: ISBN 0-8371-2606-1
Harris Lenowitz: Jewish Messiahs: From the Galilee to Crown Heights: New York: Oxford University Press: 1998: ISBN 0-19-511492-2
Yehuda Liebes: Studies in Jewish Myth and Messianism: Albany: State University of New York Press: 1993: ISBN 0-7914-1194-X
Jacob Neusner, William Scott Green and Ernest Francks (ed) Judaisms and Their Messiahs at the Turn of the Christian Era: New York: Cambridge University Press: 1987: ISBN 0-521-34146-9