Gategroup
Gategroup adalah sebuah perusahaan asal Swiss yang menyediakan sejumlah jasa untuk industri perjalanan, termasuk katering, penjualan di dalam pesawat, penyediaan layanan makanan, dan logistik makanan. Gategroup bertindak sebagai perusahaan induk untuk empat merek utama,[1] dan menyediakan jasanya untuk sejumlah maskapai penerbangan besar. Kantor pusat perusahaan ini terletak di Glattbrugg, Swiss, dekat Bandar Udara Zurich.[2] SejarahAwal mula dan ekspansi awal (1992 - 2002)Gategroup memulai sejarahnya dari katering Swissair, di mana anak usahanya, Gate Gourmet didirikan pada tahun 1992. Melalui serangkaian penggabungan dan akuisisi, Gategroup pun tumbuh menjadi sebuah perusahaan dengan pendapatan milyaran dolar. Akuisisi yang dilakukan oleh perusahaan ini antara lain terhadap Aero-Chef, SAS Service Partner, VARIG Kitchens, British Airways Kitchens, dan Iber-Swiss.[3] Perusahaan ini bernilai sekitar 6 milyar franc Swiss sebelum serangan 11 September dan kebangkrutan Swissair. Kenaikan harga minyak dan menurunnya jumlah perjalanan pun memperburuk kondisi maskapai penerbangan, sehingga sejumlah klien utama Gourmet bangkrut ataupun hampir bangkrut. Melemahnya maskapai penerbangan juga mempengaruhi industri yang memasok atau mendukungnya. Hal tersebut pun membuat Gate Gourmet harus melakukan restrukturisasi, yang mempengaruhi para pekerjanya. Perusahaan ini kemudian dijual pada tahun 2002 ke Texas Pacific Group dengan harga US$870 juta.[4] Akuisisi (2007 - 2016)Pada tanggal 1 Maret 2007, Texas Pacific Group menjual saham Gate Gourmet ke Merrill Lynch.[5] Pada tanggal 27 September 2007, Gate Gourmet resmi mengakuisisi Fernley dan International Aviation Services (IAS).[6] Kedua perusahaan tersebut menyediakan sejumlah jasa, seperti pembersihan kabin pesawat, pencucian pesawat, perbaikan air, toilet, dan pembersihan es; aktivitas pengamanan seperti pemeriksaan bagasi dan verifikasi dokumen; lounge eksekutif bandara; serta layanan penumpang, seperti bantuan kursi roda dan pendampingan anak di bawah umur yang bepergian sendiri.[6] Bersama Fernley dan IAS, Gategroup juga meliputi Specialist Airport Services, European Airport Services, dan Airfield Services Ltd, yang terutama beroperasi di Britania Raya, seperti di Bandar Udara Heathrow, Gatwick, Stansted, dan Luton di London, serta di Manchester, Dublin, Cork, Shannon, Liverpool, East Midlands, Biggin Hill, dan Glasgow. European Airport Services juga beroperasi di Amsterdam, Brussels, serta di sejumlah bandara regional lain di Prancis dan Belanda.[6] Layanan khusus aviasi dari Gate Gourmet kemudian diubah namanya menjadi Gate Aviation Services.[6] Pada bulan Mei 2009, Gategroup resmi melantai di SIX Swiss Exchange dengan simbol GATE.[7] Pada tahun 2010, perusahaan ini mengakuisisi Cara Airline Solutions, bisnis katering dari Cara Operations, sehingga Gategroup resmi menyediakan jasa katering untuk maskapai penerbangan di Kanada.[8] Pada tahun 2012, Gategroup mengembangkan eksistensinya di Asia Pasifik dengan mengakuisisi bisnis Q Catering milik Qantas di Sydney dan Cairns.[9] Perusahaan ini kemudian juga membeli Pacific Flight Catering asal Selandia Baru.[10] Pada bulan Februari 2016, perusahaan ini menyelesaikan akuisisi terhadap spesialis penjualan dalam perjalanan asal Swedia, Inflight Service Group (IFS).[11] Pada bulan Maret 2016, Gategroup resmi mengakuisisi 75% saham Cambodia Air Catering Services.[11] Perkembangan (2016 - sekarang)Pada bulan April 2016, konglomerat asal Tiongkok, HNA Group mengajukan tawaran untuk membeli Gategroup dengan harga 1,4 milyar franc Swiss.[12] Pada awal bulan Juli 2016, HNA Group menyatakan bahwa mereka telah membeli 63,6% hak suara dan saham Gategroup.[13] Pada bulan Oktober 2016, HNA Group telah mengakuisisi 96,1% hak suara dan sedang mempertimbangkan untuk menarik Gategroup dari bursa saham. HNA Group juga menyatakan bahwa mereka berupaya menguasai 98% saham Gategroup, agar dapat mengajukan penarikan Gategroup dari bursa saham.[14] Pada bulan Januari 2017, Gategroup resmi mengakuisisi Servair milik Air France, agar dapat lebih eksis di Afrika.[15] Gategroup resmi keluar dari SIX Swiss Exchange pada bulan April 2017.[16] Pada bulan Februari 2018, gategroup menjadi salah satu pendiri Airline Catering Association (ACA), yang berkantor pusat di Brussels, Belgia.[17] Pada bulan Juli 2018, Temasek dan RRJ resmi menjadi investor di Gategroup.[18] Pada bulan April 2019, RRJ Capital resmi mengakuisisi semua saham gategroup. Sebagai hasilnya, RRJ Capital pun menjadi pemegang saham tunggal, dan Temasek berinvestasi di gategroup melalui obligasi wajib konversi.[19] Pada bulan September 2019, Temasek mengubah obligasi wajib konversinya untuk mengakuisisi 50% saham gategroup, sehingga Temasek dan RRJ sama-sama menjadi pemegang saham gategroup.[20] Pada bulan Desember 2019, gategroup mencapai kesepakatan untuk mengakuisisi bisnis LSG Group (anak usaha Deutsche Lufthansa AG) di Eropa, yang meliputi bisnis dalam pesawat di Jerman, Swiss, Belanda, Belgia, Italia, dan Spanyol; bisnis peralatan global yang memakai nama Spiriant; bisnis makanan praktis di Eropa; katering kereta api; lounge dan pasar karyawan Lufthansa yang memakai merek Ringeltaube. Gategroup juga akan menjalin kontrak katering dengan Lufthansa, untuk dapat menyediakan layanan di Frankfurt dan Munich. Kesepakatan tersebut diharapkan selesai pada semester pertama tahun 2020.[21] Informasi perusahaanGategroup adalah sebuah organisasi multinasional yang beroperasi di enam benua. Hingga tahun 2018, perusahaan ini mempekerjakan lebih dari 43.000 orang di lebih dari 200 fasilitas di 60 negara. Pendapatan perusahaan ini pada tahun 2018 adalah sekitar 4,9 milyar Franc Swiss.[22] Gategroup memiliki empat merek utama, yakni deSter, Gate Gourmet, gateretail, dan Servair. Perselisihan dan mogok kerjaSebuah perselisihan besar, mirip seperti perselisihan Grunwick yang terjadi pada dekade 1970-an, terjadi saat perusahaan ini memberhentikan 670 orang yang dipekerjakan di Bandar Udara Heathrow pada bulan Agustus 2005. Para pekerjanya pun berkumpul di lahan parkir mobiĺ dan berorasi dengan menggunakan megafon.[23] Sebagai bentuk simpati kepada pekerja yang diberhentikan, pekerja British Airways di bandara pun mogok kerja, dan piket massal di depan kantor Gate Gourmet juga diadakan oleh Transport and General Workers' Union.[24] Kepala Gate Gourmet untuk Amerika, Dave Siegel, menyebut aksi industrial tersebut sebagai "tindakan paling tidak rasional dan tidak bertanggung jawab" yang pernah ia lihat di serikat pekerja.[25] Sejumlah pekerja kemudian menuduh bahwa Gate Gourmet telah memanfaatkan perselisihan tersebut untuk merekrut pekerja yang bukan anggota serikat dengan upah yang lebih rendah dan kondisi kerja yang lebih buruk.[26] Gategroup kemudian menawarkan paket redundansi sebesar dua kali lipat dari batas minimal sebagai upaya untuk menyelesaikan masalah pekerja, mengamankan kesepakatan baru dengan British Airways, dan menghindari insolvensi. Serikat pekerja kemudian menegosiasikan perekrutan kembali sejumlah pegawai, namun serikat pekerja lainnya tetap memprotes perlakuan Gategroup. Pada tahun yang sama 2005, serikat pekerja yang mewakili pekerja Gate Gourmet di Amerika Serikat sukses menuntut perusahaan tersebut setelah berupaya menghapus manfaat perawatan kesehatan untuk para pekerjanya.[26] Keamanan kendaranPada bulan Desember 2018, sebuah survei yang diadakan oleh serikat pengemudi Gate Gourmet mengemukakan kekhawatiran mengenai kendaraan katering yang digunakan di bandara. Sebanyak 97% pengemudi melaporkan bahwa Gate Gourmet tetap mengoperasikan kendaraan yang dinyatakan "tidak layak" akibat sejumlah masalah, seperti kerusakan rel pengaman, kehilangan peralatan darurat, atau kerusakan rem. Pengemudi juga melaporkan bahwa kendaraannya dihuni hewan pengerat atau serangga.[27] Keamanan makananIFSAGate Gourmet adalah anggota aktif dari Komite Edukasi dan Hubungan Pemerintah dari International Food Services Association, yang mengeluarkan World Food Safety Guidelines (WFSG) untuk katering maskapai penerbangan. IFSA menyatakan dalam WFSG tahun 2019 bahwa "Keamanan makanan telah lama diakui oleh industri katering maskapai penerbangan sebagai sebuah hal yang sangat penting dan hal tersebut tercermin dalam komitmen untuk mengembangkan panduan industri." [28] Insiden wortel terkontaminasiPada bulan Agustus 2004, 45 orang terkena shigellosis setelah memakan wortel terkontaminasi yang disediakan oleh Gate Gourmet.[29] Sebagai hasilnya, FDA pun menginspeksi fasilitas Gate Gourmet di Honolulu dan menyatakan bahwa tidak ada masalah substansial. Gate Gourmet pun diperingatkan bahwa selama masalah tersebut belum diperbaiki, fasilitasnya akan ditutup.[30] Insiden jarumPada tanggal 16 Juli 2012, jarum jahit ditemukan di empat roti lapis kalkun di sejumlah penerbangan Delta Air Lines.[31] Keempat roti lapis tersebut disediakan oleh Gate Gourmet.[31] Penerbangan tersebut berangkat dari Bandar Udara Schiphol di Amsterdam, Belanda, ke sejumlah kota di Amerika Serikat, seperti Atlanta, Minneapolis, dan Seattle.[31] Jarum tersebut ditemukan oleh sejumlah penumpang, termasuk seorang anggota Federal Air Marshal Amerika Serikat.[31] Sebagai tanggapan atas insiden tersebut, Delta menyarankan semua penerbangan yang berangkat dari Bandara Schiphol untuk tidak menyajikan roti lapis, dan FBI pun mengadakan investigasi atas insiden tersebut. Satu penumpang terluka akibat jarum tersebut, namun menolak perawatan medis.[31] Referensi
Pranala luar |