Hak LGBT di Kazakhstan
Lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) di Kazakhstan menghadapi permasalahan hukum dan diskriminasi yang tidak dialami oleh kaum heteroseksual. Aktivitas seksual sesama jenis di Kazakhstan tidak lagi ilegal semenjak tahun 1998, tetapi pasangan dan rumah tangga sesama jenis tidak memperoleh perlindungan hukum seperti pasangan lawan jenis.[1] Pada tahun 2009, Kazakhstan menjadi salah satu negara yang mendukung pernyataan yang menentang Deklarasi Perserikatan Bangsa-Bangsa mengenai Orientasi Seksual dan Identitas Gender. Rangkuman keadaanOrang-orang LGBT di Kazakhstan menghadapi diskriminasi dan prasangka negatif akibat orientasi seksual atau identitas gender mereka dalam kehidupan sehari-hari. Tanggapan yang negatif terhadap LGBT (seperti pengucilan, penghinaan, dan kekerasan) mengakibatkan luka fisik, fisiologis, dan emosional. Untuk menghindari ancaman dari orang-orang yang menentang orientasi homoseksual, banyak LGBT yang terpaksa menyembunyikan orientasi seksual atau identitas gender mereka. Sebagian besar dari mereka merasa perlu untuk menyembunyikannya di lingkungan kerja agar mereka tidak dipecat dan agar tidak dimusuhi oleh atasan dan karyawan lainnya. Upaya untuk melaporkan kekerasan terhadap LGBT biasanya ditanggapi dengan buruk oleh polisi.[3] Penelitian dari Universitas Chicago pada tahun 2011 menunjukkan bahwa tren penerimaan hak-hak LGBT melambat atau mengalami kemunduran di Rusia dan republik-republik bekas Uni Soviet lainnya, yang berlawanan dengan tren di Barat.[4] Karier militerOrang-orang dari komunitas Lesbian, gay dan biseksual diizinkan untuk bertugas militer di Republik Kazakhstan. Posisi ini ditegaskan oleh Staf Umum Angkatan Bersenjata Kazakhstan, Saken Zhusupov dan oleh menteri pertahanan Kazakhstan yang mengijinkan semua penduduknya melayani militer di Kazakhstan, terlepas dari orientasi seksualnya.[5] Status hukum
Referensi
|