Hanwha Group
Hanwha Group (Hangul: 한화그룹; Hanja: 한華; RR: Hanhwa Geurup) adalah sebuah konglomerat bisnis besar (chaebol) asal Korea Selatan.[3] Didirikan pada tahun 1952 dengan nama Korea Explosives Co. (Hangul: 한국화약주식회사; Hanja: 韓國火藥株式會社), perusahaan ini lalu tumbuh menjadi sebuah konglomerat besar, dengan bisnis di bidang bahan peledak, ritel, dan jasa keuangan. Pada tahun 1992, perusahaan ini mulai menggunakan singkatannya, yakni "Hanwha", sebagai nama resminya. Sejarah1952–1999Kim Jong-hee (Hangul: 김종희; Hanja: 金鍾喜; MR: Kim Chonghui) mendirikan Korea Explosives Co. pada bulan Oktober 1952. Sebelum mendirikan perusahaan ini, Kim bekerja sebagai insinyur bubuk mesiu di 'Chosun Explosives Factory', sebuah perusahaan asal Jepang. Kemudian, ia memenangkan lelang penjualan perusahaan tersebut beserta pabriknya di Incheon. Ia lalu mendirikan perusahaan ini dengan menggunakan bekas pabrik milik perusahaan tersebut.[4][5] Mulai tahun 1952 hingga 1963, Korea Explosives Co. memproduksi bubuk mesiu yang dibutuhkan untuk kegiatan konstruksi dan rekayasa infrastruktur. Pada saat yang sama, Korea Explosives Co. juga mulai memproduksi nitrogliserin, sehingga membuatnya memonopoli di bidang bahan peledak dan bubuk mesiu.[4] Pada tahun 1959, perusahaan ini mulai memproduksi dinamit.[5] Mulai tahun 1964 hingga 1980, perusahaan ini juga berinvestasi di berbagai bidang. Pada pertengahan dekade 1960-an, perusahaan ini mendirikan Hwaseong Korea (kini Hanwha Solutions) untuk berekspansi ke bisnis petrokimia. Hanwha lalu mengakuisisi Shinhan Bearing Co. untuk memperkuat bisnis permesinannya.[4] Pada tahun 1969, perusahaan ini mendirikan Gyeongin Energy. Dua tahun kemudian, perusahaan ini juga mendirikan Korea Precision Industry (kini Hanwha Machinery Co., Ltd.).[4] Mulai tahun 1981 hingga 1995, Kim Seung-yeon menjabat sebagai presiden perusahaan ini. Di bawah kepemimpinannya, perusahaan ini melakukan investasi di berbagai bidang. Pada tahun 1982, perusahaan ini mengakuisisi Hanyang Chemical (kini Hanwha Solutions) dan Korea Dow Chemical. Pada tahun 1985, perusahaan ini berekspansi ke bisnis resort dengan mengakuisisi Jung-A group (kini Hanwha Hotels & Resorts). Setahun kemudian, perusahaan ini juga berekspansi ke bisnis hiburan dan distribusi dengan mengakuisisi Hanyang Distribution (kini Hanwha Galleria).[4] Pada dekade 1990-an, perusahaan ini mendirikan Hanwha BASF Urethane, Hanwha NSK Precision, Hanwha GKN, Hanwha Machinery Hub Eye Bearings, SKF Hanwha Auto Parts, dan Hanwha Motors. Pada tahun 1992, perusahaan ini mengubah namanya menjadi Hanwha, dan Binggrae dipisah menjadi sebuah perusahaan terdiri.[4] 2000–sekarangPada tahun 2002, Hanwha berekspansi ke bisnis asuransi jiwa dengan mengakuisisi Korea Life Insurance. Mulai tahun 2007 hingga saat ini, Hanwha melakukan ekspansi global. Pada tahun 2007, Hanwha mengakuisisi Azdel, sebuah perusahaan asal Amerika Serikat. Pada tahun 2011, perusahaan ini mendirikan sebuah pabrik PvC di Ningbo, Zhejiang, Tiongkok.[4] Pada tahun 2015, perusahaan ini meluncurkan Hanwha Q CELLS, yang kini merupakan produsen sel surya terbesar kelima di dunia.[6] Pada tahun 2014, Hanwha mengakuisisi Samsung Techwin, Samsung Thales, dan Samsung Total.[4] Sejak tahun 2019, Hanwha mengoperasikan pabrik modul surya terbesar di Amerika Serikat, yakni di Dalton, Georgia.[7] Hingga tahun 2019, Hanwha memikiki 466 perusahaan afiliasi, dengan 84 perusahaan di antaranya berdomisili di Korea Selatan, sementara sisanya berdomisili di luar Korea Selatan.[4] KontroversiPada tahun 2011, Kim Seung-yeon, chairman Hanwha Group, didenda sebesar KRW 5,1 milyar dan dipenjara selama 4 tahun atas tuduhan penggelapan dan pelanggaran kepercayaan.[8][3] Jaringan utama
Bidang bisnisSurya & energiHanwha QCELLS adalah produsen sel surya terbesar kelima di dunia. Pada sebuah rapat yang digelar pada tanggal 21 Mei 2022, Kim Dong-gwan, presiden Hanwha Solutions, meletakkan rencana untuk berinvestasi sebesar KRW 36,7 triliun pada sektor energi dan dirgantara.[9] Ia juga ingin agar Hanwha Solutions memperbanyak penggunaan energi surya untuk mengurangi jejak karbonnya. Selain itu, ia mengumumkan rencana untuk membangun pabrik modul surya baru di Amerika Serikat.[7] Untuk mengatasi stagnasi populasi lebah, Hanwha lalu membuat sarang lebah surya untuk membantu melindungi dan menjaga populasi lebah.[10] Pada tahun 2022, Hanwha QCELLS meluncurkan layanan pengisian daya kendaraan listrik dengan nama Hanwha Motiev.[11] Dirgantara & mekatronikHanwha juga berinvestasi besar besaran di bidang dirgantara. Hanwha mendirikan "Space Research Center" bersama KAIST, mengembangkan mobilitas udara perkotaan bersama Over Air asal Amerika Serikat, menguji sebuah sistem propulsi elektrik yang akan digunakan pada taksi udara, dan mengambil alih 8,8% saham OneWeb, sebuah penyedia layanan komunikasi satelit asal Britania Raya.[12]
Afiliasi[13]Hanwha Corporation[14] Hanwha Techwin[15] Hanwha Systems[16] Hanwha Defense[17] Hanwha Power Systems[18] Hanwha Precision Machinery[19] Hanwha Impact[20] Hanwha TotalEnergies Petrochemical[21] Yeochun NCC[22] Hanwha Engineering & Construction[23] Hanwha Energy[25] Hanwha City Development[26] Hanwha Asset Management[28] Hanwha General Insurance[29] Hanwha Savings Bank[30] Hanwha Hotels & Resorts[31] Hanwha Galleria[32] Hanwha Galleria Timeworld[33] Hanwha 63 City[34] Hanwha Station Development[35] Hanwha Eagles[36] Hanwha Hotels & Resorts[37] Tim olahragaReferensi
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai Hanwha.
|