Hetzer
Jagdpanzer 38(t) (Sd.Kfz. 138/2, awalnya dinamai dengan Leichter Panzerjäger 38(t) dan sering disebut dengan nama "Hetzer" setelah perang) adalah penghancur tank kelas ringan buatan Nazi Jerman selama Perang Dunia Kedua. Tank ini dibuat pada sasis Panzerkampfwagen 38(t) Cekoslowakia yang dimodifikasi. Pasukan lapis baja Jerman dalam Perang Dunia II membuat berbagai kendaraan dengan menempatkan meriam anti-tank pada sasis tank yang sebelumnya dianggap kurang efektif. Kendaraan-kendaraan semacam ini memiliki kinerja lebih baik dari yang dibayangkan, namun rentan terhadap serangan musuh karena profil kendaraan yang cukup tinggi dan tidak menggunakan pelindung atas/atap terbuka. Pemboman Sekutu memberikan efek yang buruk pada fasilitas produksi Jerman. Karena hal itu, Jerman membutuhkan kendaraan penghancur tank yang lebih efektif dan mudah diproduksi untuk menggantikan seri StuG III dan Marder. Prototipe Jagdpanzer 38(t) selesai pada 1944 dan proses produksi massal dimulai April pada tahun yang sama. Seluruh lapisan baja Jagdpanzer 38(t) menggunakan lapisan baja miring (slopped armor) yang menambah keefektifan untuk menangkis peluru lawan. Tank ini juga memiliki desain yang sederhana dan bentuk yang cukup kecil, sehingga memiliki kemampuan kamuflase dan bersembunyi yang lebih baik ketimbang kendaraan swa-gerak lainnya. Persenjataan tank ini adalah meriam 7,5 cm Pak 39 L/48 tanpa turret (meriam dipasang di lambung tank) dan senapan mesin MG 34 yang dikendalikan dari jarak jauh. Tank ini berawakkan 4 orang yang masing-masing bertugas sebagai komandan (sekaligus operator radio), penembak (gunner), pengisi peluru meriam (loader), dan pengemudi. Jagdpanzer 38(t) pertama kali digunakan pada Juli 1944, dan dimasukkan ke sejumlah unit seperti divisi infanteri, Panzerjäger dan Volksgrenadier. BMM dan Skoda terus memodifikasi dan meningkatkan performa Jagdpanzer 38(t) selama memproduksi lebih dari 2.800 unit tank. Karena kemudahan produksi, Jagdpanzer 38 digunakan sebagai penghancur tank utama Jerman dalam periode akhir perang dan menjadi salah satu tank yang berperan penting di Front Timur dan Front Barat. Asal nama "Hetzer"Nama "Hetzer" (dalam bahasa Jerman berarti "pengumpan" atau "pengejar") tidak pernah menjadi nama yang resmi untuk tank ini. Nama itu adalah sebutan untuk prototipe yang terkait dengan Jagdpanzer 38(t),Panzerkampfwagen E-10 . Pabrik Skoda melakukan kekeliruan sehingga menerapkan nama yang salah sampai masalahnya selesai diklarifikasi. Namun, ada pesan pengarahan (briefing) dari Heinz Guderian kepada Hitler yang mengatakan bahwa nama tidak resmi, "Hetzer" secara spontan dibuat oleh para tentara. Sejarawan pasca-perang juga menggunakan nama ini sehingga membuat nama "Hetzer" populer dalam karya-karya mereka.[1] Sejarah dan PengembanganJagdpanzer 38(t) dimaksudkan untuk menjadi lebih efisien daripada Jagdpanther dan Jagdtiger pada periode yang sama. Sasis Hetzer dianggap lebih bisa menghindari masalah mekanis ketimbang kendaraan sejenis dengan ukuran yang lebih besar. Sejarawan Inggris Mark Axworthy menyebutkan bahwa desain Hetzer kemungkinan berdasar pada desain penghancur tank Rumania, Mareşal. Pada November-Desember 1943, sebuah komisi Rumania memesan beberapa komponen dari Jerman dan Prancis yang diduduki Jerman (Perancis Vichy) yang tidak dapat dibuat di Rumania. Hal ini menarik perhatian Jerman kepada desain Mareşal. Hitler menyetujui pengembangan Hetzer pada 7 Desember 1943. Pada bulan yang sama, Marsekal Antonescu (Kondukator Rumania pada saat itu) menyerahkan proyek Mareşal kepada Hitler. Segera setelah itu, 6 Januari 1944 proyek Mareşal M-04 dipresentasikan kepada Hitler. Axworthy menuliskan bahwa persenjataan, lapisan baja, dan desain lambung Hetzer sangat mirip dengan M-04. Dia juga melaporkan bahwa pada Mei 1944, Letnan Kolonel Ventz (delegasi Waffenamt) mengakui bahwa Hetzer memang mengikuti desain M-04 Rumania.[2] Sejarawan Amerika Steven Zaloga menuliskan bahwa, "Jerman terkesan dengan tata letak dan desain Mareşal, dan dianggap sebagai inspirasi untuk desain Jagdpanzer 38(t)." [3] Perlu dicatat, bahwa konsep kendaraan penghancur tank dengan lapisan baja yang miring bukanlah hal baru dalam militer Jerman. Misalnya Jagdpanther yang juga menggunakan konsep ini, meskipun dikembangkan sebelum Hetzer. Seperti yang sudah disebutkan, tank ini dibuat berdasarkan sasis Panzer 38(t) Cekoslowakia. Sasis ini diperlebar dan diperpanjang dengan sistem suspensi yang dimodifikasi (roda yang lebih besar dari prototipe tank pengintai Praga TNH n.A), serta mesin baru dengan kemampuan yang lebih baik. Mesin baru ini adalah 160 PS Praga AC/2 6 silinder yang digabungkan dengan gearbox Praga-Wilson (5 gigi maju dan 1 gigi mundur). Sasis tadi dimodifikasi agar mampu membawa meriam yang lebih besar dan lapisan baja yang lebih berat daripada Panzer 38(t). Bobotnya mencapai 16 ton (dibandingkan Panzer 38(t) yang hanya 9,8 ton) dan memiliki kecepatan maksimal 42 km/jam. Hetzer dianggap lebih baik lapisan bajanya daripada kendaraan penghancur tank lain seperti Marder III dan Nashorn. Hetzer memiliki lapisan baja miring setebal 60 mm dengan kemiringan 60 derajat. Lapisan baja ini dikatakan setara dengan lapisan baja setebal 120 mm (4,7 in) tanpa kemiringan. Tank ini mampu membawa meriam 75 mm yang cukup kuat, secara mekanis cukup bisa diandalkan, kecil dan mudah bersembunyi. Tank ini juga memiliki biaya produksi yang relatif murah. Jagdpanzer 38 sukses menggantikan Marder III sebagai penghancur tank dengan dasar sasis yang sama (sasis Panzer 38(t)). Sejak April 1944, ada sekitar 2584 unit Hetzer yang selesai dibuat sampai akhir perang. Seri Marder III lama tetap mempertahankan sasis dengan sisi lambung depan-bawah vertikal (tanpa modifikasi), sedangkan sisi lambung depan-bawah Hetzer miring 15 derajat dan membuat bentuk seperti heksagonal bila dilihat dari depan atau belakang. Hal ini meningkatkan ruang yang tersedia dan memungkinkan untuk menggunakan kasemat tertutup penuh. Karena lapisan baja yang tertutup penuh, bobotnya naik 5 ton lebih berat daripada Marder III. Untuk mengimbangi pertambahan bobot tersebut, lebar trek rantai ditambah dari 293 mm menjadi selebar 350 mm.[4] Jagdpanzer 38 produksi awal tidak efektif karena meriam, sistem transmisi, dan lapisan baja depan yang lebih tebal membebani bagian depan. Sistem suspensi leaf spring diperkuat mulai Juni 1944, sehingga profil tank kembali stabil. Dari Mei–Juli 1944, aksesibilitas ditingkatkan dengan menambahkan beberapa fasilitas:
Sejak Agustus 1944, mantlet meriam bagian dalam dan luar dibuat lebih ringan sehingga mengurangi bobot tank hingga 200 kg (440 pon). Hal ini menjadikan bentuknya lebih kerucut daripada mantlet awal yang berbentuk setengah kerucut. Dalam bulan yang sama, roda idler belakang jenis baru mulai diperkenalkan yang memiliki lightening holes sebanyak 8, 6, dan 4 (tidak selalu urut seperti ini), bukan 12. Hal ini membantu menyederhanakan proses manufaktur. Pada bulan September 1944, leaf spring 16 bagian depan ditingkatkan ketebalannya menjadi 9 mm (0,35 in) per leaf (16 bagian belakang tetap setebal 7 mm). Masih pada bulan yang sama, ujung depan dan belakang samping Schürzen ditekuk ke dalam untuk mencegahnya tersangkut dan rusak. Pelindung periskop pengemudi yang menonjol digabungkan dengan struktur miring glacis depan tank mulai Oktober 1944. Bantalan kepala ditambahkan ke bagian palka komandan dari pada bulan yang sama. Pada saat yang sama, pelek roda jalan menggunakan teknik dikeling, bukan dibaut. Untuk mengatasi bagian depan yang berat, rasio roda gigi diturunkan dari 1:7,33 menjadi 1:8 untuk mengurangi tekanan pada roda gigi akhir mulai Januari 1945. Lapisan baja samping setebal 20 mm (0,79 in) (sama dengan lapisan baja samping Panzer II) hanya bisa melindungi kru dari senjata dengan kaliber yang cukup kecil, karena perlindungan difokuskan di bagian depan. Oleh karena itu, visibilitas komandan direncanakan untuk ditingkatkan dengan memasang periskop berputar di varian Jagdpanzer 38(t) "Starr", seperti Stug III dan Elefant yang juga mengembangkan sistem visibilitas segala arah. Namun, varian ini terlambat datang sebelum perang selesai. Kehadiran Jagdpanzer 38(t) melengkapi Panzerjägerabteilungen (batalyon penghancur tank) dalam divisi infanteri Jerman, yang cukup membantu dalam pertempuran. Setelah perang usai, Cekoslowakia tetap membuat beberapa tipe Hetzer (versi ST-I dan ST-III untuk pelatihan, sekitar 180 unit dibuat) dan mengekspor 158 kendaraan (versi G-13) ke Swiss. Sebagian besar Hetzer yang di koleksi oleh berbagai pihak saat ini berasal dari Swiss. Atas perintah Adolf Hitler pada November 1944, sejumlah Jagdpanzer 38 dimodifikasi langsung setelah keluar dari pabrikan dengan penyembur api Koebe dan perlengkapannya untuk menggantikan meriam sebagai senjata utama. Bagian proyektor api (flame projector), dilindungi dengan lapisan baja yang sebenarnya sangat rentan terhadap serangan musuh. Varian ini dinamai dengan Flammpanzer 38(t), ada kurang dari 50 unit yang selesai dibuat sebelum perang. Varian ini digunakan secara operasional untuk melawan pasukan Sekutu di Front Barat. Varian lebih lanjut dari Hetzer adalah varian yang menggunakan howitzer 150 mm sIG 33/2 sebagai senjata utama. 30 unit varian ini diproduksi sebelum akhir perang. Ada juga varian kendaraan pemulihan (recovery vehicle) kelas ringan yang dinamai dengan Bergepanzer 38(t), 170 unit yang berhasil diproduksi. Ada proposal untuk memproduksi berbagai varian lain, mencakupi:
Perang keburu berakhir sebelum proposal-proposal ini diproduksi. Ada juga prototipe hasil pengembangan Jagdpanzer 38 "Starr", tank ini adalah Hetzer yang disederhanakan dan perkembangannya mengarah ke Panzerkampfwagen E-10. Desain versi ini melepaskan peredam rekoil dari meriam PaK 39 7,5 cm. Tiga purwarupa dibuat sebagaimana sebelas unit tank pra-produksi, satu diantaranya menggunakan mesin diesel. Hitler memerintahkan satu purwarupa yang digunakan dalam pertempuran untuk dihancurkan daripada membiarkannya ditangkap oleh musuh pada 31 Maret 1945. Pada tanggal 29 April, tentara meminta meriam dan peralatan traversing dari 9 unit pra-produksi di tempat pengujian Milowitz yang dianggap tidak layak untuk digunakan dalam pertempuran, untuk dipindahkan dan dikirim kembali ke pabrik dan memungkinkan tank yang siap tempur selesai dibuat.[5] Varian
Desain yang dibuat pada sasis tank
PerformaHetzer masuk kedalam kategori penghancur tank ringan Jerman, yang dimulai dengan Panzerjäger I, kemudian seri Marder, dan diakhiri oleh Hetzer. Meriam 75 mm Pak 39 L/48 Hetzer adalah versi modifikasi dari meriam 75 mm StuK 40 L/48 yang digunakan pada senjata serbu StuG III dan StuG IV. Dengan meriam tersebut, Hetzer mampu menghancurkan hampir semua jenis tank Sekutu atau Soviet pada jangkauan yang jauh (kecuali tank berat). Hetzer juga memiliki lapisan baja yang sepenuhnya tertutup, membuatnya lebih aman bagi kru dibandingkan dengan Marder II atau seri Marder III yang beratap terbuka. Hetzer bisa membawa dua jenis peluru AP yang berbeda untuk meriam Pak 39:
Berdasarkan ujicoba menggunakan amunisi Pzgr 39 dengan estimasi jarak yang benar dan penembak (gunner) yang kompeten, diperkirakan tembakan pertama mengenai target pada jarak 500 meter memiliki kemungkinan 99%, dan 71% untuk jarak 1.000 meter. Hetzer juga membawa peluru peledak tinggi (HE) standar dan peluru HE anti-tank (HEAT) Gr. 38 HL/C, tetapi peluru jenis ini kurang efisien dan akurat untuk target lapis baja dibandingkan peluru AP.[11] Sejarah Operasional
Tank yang tersisaKarena jumlah produksi yang besar, Jagdpanzer 38(t) mungkin adalah penghancur tank Jerman yang paling banyak tersisa pada saat ini setelah StuG III. Meski begitu, Hetzer yang tersisa pasca-perang sebenarnya adalah varian dari G-13 Swiss. Selain berbagai tank yang dimiliki oleh berbagai museum, Jagdpanzer 38(t) yang tersisa juga dimiliki sebagai koleksi pribadi. Pada tahun 2007, sebuah Jagdpanzer 38(t) ditemukan di Laut Baltik, Jurata, Polandia. Pada tahun 2012, tank hasil temuan ini dipulihkan di Gdańsk.[18] Lihat jugaReferensi
|