Share to:

 

Ir Ovot

Ir Ovot.

Ir Ovot (Ibrani: עִיר אֹבֹת ,עיר אובותעִיר אֹבֹת,עיר אובות, Ir Obot; lit. Kota Oboth), adalah koperasi pertanian (kibbutz) di Israel tahun 1967-1980-an, yang terletak di timur laut wilayah Negev, Arava, dan masih mengacu pada kelompok rumah kecil dekat New Ein Hatzeva (En Haseva).

Merupakan situs kompleks arkeologi luas yang dikenal sebagai Benteng Tamar ("Tamar Fortress") atau Benteng Hatzevah (Hatzevah Fortress; bahasa Ibrani: מצודת חצבה‎) yang bertarikh abad ke-10 SM (periode Kerajaan Israel bersatu/Bait Suci Pertama).

Geografi

Ir Ovot terletak di sebelah selatan Laut Mati dan tenggara dari Dimona di lembah Araba yang gersang polos di bawah dataran tinggi Negev dan di sebelah selatan Yordania Rift Valley di dalam Great Rift Valley yang lebih besar. Permukiman ini berbatasan dengan blok Ein Hatzeva yang terdiri dari desa-desa pertanian di sisi berlawanan dari Jalan Raya 90 dekat perbatasan Yordania, dan dalam batas-batas Daerah Regional Arava.

Sejarah kibbutz dan desa modern

Awalnya situs kantor polisi Ein Husub selama Mandat Britania atas Palestina, lokasi itu direbut oleh Pasukan Pertahanan Israel pada tahun 1948. Desa Ir Ovot didirikan pada tahun 1967, di daerah yang sepi selain dari adanya pangkalan militer kecil dan kafe di pinggir jalan yang menuju ke Eilat. Kibbutz itu didirikan oleh sekelompok orang-orang Yahudi Amerika Serikat yang dipimpin oleh mantan mahasiswa hukum dan panitera pengadilan Rabbi Simcha Pearlmutter, seorang Yahudi dari Miami, Florida.

Sejarah Benteng Hatzeva

Bekas-bekas benteng Hatseva/Hatzevah

Pertama kali diamati dan didokumentasikan oleh Alois Musil pada tahun 1902, benteng Romawi itu diidentifikasi pada perjalanan Fritz Frank tahun 1932 di wilayah tersebut. Pada tahun 1934, Nelson Glueck mengidentifikasi lokasi itu sebagai Nabatæan caravanserai yang diambil alih menjadi markas oleh orang Romawi, tetapi makna sebenarnya situs ini baru terungkap oleh penemuan Benjamin Mazar dan Michael Avi-Yonah 1950 berupa pecahan tembikar dari periode Kuil Pertama. Pada tahun 1960-an, pertama kali diusulkan oleh Yohanan Aharoni bahwa situs mungkin sama dengan Tamar yang disebutkan dalam Kitab Yehezkiel (Yehezkiel 47:19 dan Yehezkiel 48:28), serta ditulis sebagai Tamara oleh Eusebius dari Kaisarea.[1]

Penggalian pembersihan pertama berlangsung pada tahun 1972 di bawah arahan Aharoni dan Rudolph Cohen, tapi pekerjaan itu lebih banyak dilakukan oleh Cohen, Yigal Yisrael, dan baru-baru ini Tali Erickson-Gini, setelah keterlibatan "Blossoming Rose"  pada tahun 1986 dalam kemitraan dengan Israel Antiquities Authority, Jewish National Fund dan Dewan Regional Tamar. Diketahui bahwa selain Tamar sebagai Benteng Hatzeva, atau alternatifnya diidentifikasi dengan Tadmur, suatu kota Salomo, situs ini memiliki enam strata yang menunjukkan pemukiman orang Israel Awal, Nabatæan, Edom, Romawi, dan Arab. Ini termasuk pohon shade berusia 1.000 tahun, dan Paliurus spina-christi terbesar di Israel.[2]

Daerah itu digunakan untuk pelatihan kru di lokasi konservasi sebelum mereka bekerja di situs Masada.[3]

Abad ke-10 SM

Reruntuhan paling tua, bertarikh ke periode Salomo pada abad ke-10 SM, menyerupai benteng-benteng dataran tinggi Negev kontemporer lainnya dan termasuk periode tembikar Negevite. Dengan rentang abad ke-10 sampai ke-6 SM, Negevite juga ditemukan di Tel Kadesh-Barnea dan Tel el-Kheleifeh (Ezion-Geber); ini kemungkinan adalah strata yang dihancurkan oleh Firaun Sisak seperti situs lain dari periode itu.

Abad ke-9 sampai ke-8 SM

Lapisan kedua terdiri dari fortifikasi sangat besar dari Zaman Besi yang dikelilingi oleh dinding casemate. Bangunan periode Bait Suci Pertama dari Kerajaan Yehuda ini hampir sebesar kota-kota kontemporer seperti Tel Be'er Sheva, dan dengan luas 10.000 meter persegi ukurannya empat kali lebih besar dibandingkan kota-kota berkubu lainnya di Negev.

Penggalian mengungkapkan kompleks gerbang berbilik empat, menghadap ke utara dekat sudut timur laut dan tiga gudang, sepasang lumbung, sebuah parit dan serangkaian tembok pertahanan. Kota ini kemungkinan dibangun oleh Raja Amazia dari Yehuda, pada abad ke-8 SM yang membentengi kerajaan Yudea dan pergi berperang dengan negara tetangga Edom di utara Arabah, atau oleh anaknya Uzia yang pembangunan menaranya di padang gurun disebutkan dalam Kitab 2 Tawarikh.

Abad ke-7 sampai ke-6 SM

Benteng ketiga dari periode Bait Pertama Akhir pada abad ke-7 sampai abad ke-6 SM ditemukan hanya berupa bekas-bekas landasan tembok, sehingga sulit untuk merekonstruksi denah lantai. Namun, sebuah tembok timur dengan dua menara terpisah berjarak 14 meter (46 ft) berhasil direkonstruksi.

Sebuah sumur penuh dengan serpihan tanah liat dan batu, yang dapat disusun kembali menjadi 74 bejana untuk ibadah, menunjukkan kemungkinan adalah kuil orang Edom. Perbaraan, cawan, altar dan patung-patung manusia telah digali di luar dinding benteng di tepi utara situs ini pada tahun 1993, dekat pondasi dari sebuah bangunan kecil, yang tampaknya telah menjadi sebuah kuil. Beberapa pecahan bejana yang serupa telah ditemukan di sebuah kuil orang Edom di Horvat Qitmit, sekitar 45 kilometer (28 mi) sebelah barat laut tempat ini. Suatu cap segel batu bulat ditemukan di dalam benteng, dengan gambar dua pria dalam jubah panjang di kedua sisi altar, menyediakan indikator lain bahwa ini berasal dari budaya Edom. Benda-benda dalam sumur bertarikh akhir abad ke-7 SM, mungkin telah dihancurkan dalam kampanye reformasi keagamaan yang dipelopori oleh Raja Yosia yang disebutkan dalam Kitab 2 Raja-raja.

Abad ke-1 sampai ke-4 M

Bukti administrasi dan kehadiran militer Romawi berlimpah, dan persimpangan dari timur–barat Jalur Rempah-rempah ke Gaza dan rute utara–selatan menuju Laut Merah membuatnya menjadi pos perbatasan yang bernilai ekonomis tinggi.

Tata letak benteng Romawi mirip dengan pos-pos kekaisaran lainnya di wilayah tersebut. Suatu inskripsi Latin resmi yang memastikan tarikh daerah sekitar benteng pada abad ke-3 M ditemukan pada lempengan batu kapur besar di Yotvata dekat sana. Situs ini adalah yang terbesar di daerah itu dengan luas 46 meter persegi (495 sq ft), dan termasuk empat menara menjulang di sudut-sudut benteng. Artefak-artefak menginformasikan kemungkinan kehancuran di pertengahan abad keempat Masehi, mungkin karena gempa bumi pada tahun 344, meskipun segera dibangun kembali dengan peningkatan, lantai batu dan hancur lagi dua dekade kemudian, mungkin oleh gempa bumi pada tahun 363.

Sebuah thermae dan caravanserai dari periode yang sama juga ditemukan, dan mirip dengan thermæ di Ashkelon dan negeri-negeri lain di dekatnya. Sederetan kamar dari suatu benteng yang berdiri sebelumnya, pada abad ke-1 SM sampai abad ke-1 Masehi, mengungkapkan artefak yang menunjuk kepada suatu pemukiman Nabatæan sebelum dianeksasi oleh orang Romawi. Koin bergambar serupa raja-raja Nabatæan telah ditemukan, bersama dengan guci penyimpanan dan bejana-bejana lain.

Abad ke-7 sampai abad ke-8

Sebuah stratum fragmen bangunan dari periode Arab Awal ditemukan langsung di bawah permukaan tanah, bersama dengan bukti adanya sebuah peternakan yang terletak di atas bekas-bekas thermæ Romawi dan di bawah struktur modern.

Referensi

  1. ^ "Tamar site's history". Blossoming Rose. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-05-18. 
  2. ^ Matt VandeBunte (March 2004). "Excavation at Biblical Tamar Park". The Boble and Interpretation. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2004-03-27. Diakses tanggal 2007-09-24. 
  3. ^ "Conservation projects by region". Archaeology Conservation Center. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-09-28. Diakses tanggal 2007-09-24. 

Pustaka tambahan

Lihat pula

Kembali kehalaman sebelumnya